Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Daydreaming Positif untuk Kehidupan Sehari-hari

ilustrasi wajah (pexels.com/Renthel Cueto)
ilustrasi wajah (pexels.com/Renthel Cueto)

Pernahkah kamu menemukan dirimu tenggelam dalam lamunan saat sedang duduk di kafe, menatap hujan, atau bahkan saat berada di tengah-tengah pertemuan yang membosankan? Lamunan, atau daydreaming, sering dianggap sebagai tanda ketidakhadiran atau kurangnya fokus.

Namun, apa jadinya jika lamunan atau daydreaming sebenarnya memiliki kekuatan tersembunyi yang dapat mengubah cara kita berpikir dan merasakan? Berikut adalah lima manfaat daydreaming positif yang akan mengubah pandangan kamu tentang kebiasaan berkhayal yang sering diabaikan ini. Yuk, simak!

1. Mengurangi stres dan kecemasan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Daydreaming memberikan kesempatan bagi otak untuk beristirahat dari tekanan sehari-hari. Saat berkhayal, kita memasuki zona alpha, di mana pikiran kita menjadi tenang dan tidak memikirkan sesuatu dengan paksa.

Setelah hari yang panjang atau perselisihan dengan teman, membiarkan pikiran melayang ke sesuatu yang tidak terkait dan menyenangkan dapat membantu kita menjauh dari keadaan yang mengkhawatirkan.

Memiliki daydreaming sebagai alat dalam kit kesehatan mental kita sangat berguna, terutama ketika kita berhadapan dengan ancaman yang dirasakan atau lingkungan yang sangat sibuk.

Jika merasa semakin cemas, ambil langkah-langkah ini untuk membantu masuk ke dalam keadaan daydreaming yang lebih santai: lihatlah jauh dari meja kerja, pekerjaan, atau gangguan apa pun, tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan, dan ulangi.

2. Membantu menyelesaikan masalah

ilustrasi berpikir (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)
ilustrasi berpikir (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Daydreaming memungkinkan pikiran untuk berkeliaran dan merevitalisasi kita, memberikan perspektif baru dalam menyelesaikan masalah. Selain memiliki perspektif yang segar, daydreaming tampaknya bekerja lebih baik daripada mencoba memaksa solusi.

Dalam sebuah studi yang melacak pola pikir internal yang berbeda, peneliti menyimpulkan bahwa mind-wandering itu penting dan baik bagi kita karena proses kognitif ini mengarah pada ide-ide baru.

3. Meningkatkan kreativitas

ilustrasi berpikir (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi berpikir (pexels.com/cottonbro studio)

Daydreaming positif memungkinkan kita untuk membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru dan ide-ide kreatif. Ini adalah jembatan yang menghubungkan observasi internal dengan eksplorasi masa depan yang diperlukan. Para filsuf telah lama menekankan pentingnya jenis refleksi batin yang terkait dengan daydreaming positif.

Sebagian besar filsuf pencerahan seperti Diderot, Locke, dan Kant percaya bahwa refleksi batin, bukan penggerak eksternal, yang memberdayakan manusia untuk mengarahkan hidup mereka sendiri dan memimpin diri mereka sendiri.

4. Meningkatkan produktivitas

ilustrasi berpikir (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Ivan Samkov)

Meskipun terdengar kontradiktif, daydreaming dapat meningkatkan produktivitas. Dengan memberikan waktu bagi pikiran untuk beristirahat, kita akan kembali ke tugas dengan lebih segar dan fokus.

Mungkin tampak tidak intuitif untuk berpikir kurang langsung tentang tantangan atau masalah tertentu tetapi studi terus menunjukkan bahwa membiarkan pikiran berkeliaran mungkin saja itulah yang kita butuhkan untuk maju.

5. Mendekatkan diri dengan tujuan pribadi

ilustrasi berpikir (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Daydreaming positif membantu kita untuk merenungkan dan merencanakan tujuan pribadi dengan lebih baik, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.

Meminta orang untuk terlibat dalam “perjalanan waktu mental positif”, di mana mereka membayangkan empat peristiwa positif yang akan terjadi keesokan harinya, meningkatkan tingkat kebahagiaan. Demikian pula, penelitian baru menunjukkan bahwa daydreaming tentang orang yang dicintai mungkin merupakan antidot terhadap kesepian, menumbuhkan perasaan koneksi sosial.

Daydreaming positif bukan hanya tentang berkhayal tanpa tujuan, tetapi tentang menggunakan waktu tersebut untuk refleksi diri dan pertumbuhan pribadi. Jadi, ketika kamu menemukan dirimu sedang berkhayal, ingatlah bahwa itu bisa menjadi alat yang berharga untuk kesejahteraanmu. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us