Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Malas Ibadah, Coba Intropeksi Diri!

ilustrasi seseorang sedang merenung di dalam kamarnya (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seseorang sedang merenung di dalam kamarnya (pexels.com/cottonbro studio)

Bagi umat beragama, khususnya umat Islam, melaksanakan ibadah merupakan bentuk ketaatan kepada Tuhan, Allah SWT. Sebagai bentuk pengabdian, umat Islam seharusnya memperbanyak ibadah baik yang wajib maupun yang sunah. Dengan demikian, kita akan diganjar pahala dan dihadiahi surga.

Sayangnya, melaksanakan ibadah bukan perkara mudah. Banyak godaan yang membuat kita sering malas melakukannya. Apa yang menyebabkan kita sering malas beribadah? Mungkin lima alasan di bawah ini dapat menjawabnya. Yuk, simak!

1. Tidak mengingat kematian dan akhirat

ilustrasi perempuan sedunia melamun (unsplash.com/kilarov zaneit)
ilustrasi perempuan sedunia melamun (unsplash.com/kilarov zaneit)

Manusia seringkali terlena oleh gemerlap dunia beserta isinya. Kita dibuat lupa akan kematian yang sudah pasti mengejar. Pada akhirnya, kita selalu sibuk pada urusan duniawi hingga malas melaksanakan ibadah.

Sejatinya kehidupan dunia hanya sementara. Kehidupan akhiratlah yang kekal dan tempat di mana kita berpulang. Maka dari itu, selama kita masih hidup, persiapkan bekal untuk akhirat dengan memperbanyak amalan dan ibadah, terutama saat bulan Ramadan.

2. Kurangnya ilmu dan pemahaman

ilustrasi berdoa di masjid (unsplash.com/Imad Alassiry)
ilustrasi berdoa di masjid (unsplash.com/Imad Alassiry)

Sejak kecil, kita diajari tata cara ibadah, seperti salat, puasa, zikir, baca Al-Qur'an, berselawat dan lain sebagainya. Meski begitu, tidak semua orang punya ilmu yang cukup tentang agamanya sendiri. Barangkali malas ibadah disebabkan karena kita kurang tahu nilai pahala di dalamnya.

Menuntut ilmu sendiri hukumnya wajib bagi umat Muslim. Kita diperintahkan untuk menuntut ilmu sejak bayi sampai ajal menjemput. Memiliki ilmu memungkinkan kita lebih semangat dalam beribadah sekaligus kualitas ibadah akan lebih baik.

3. Sering bermaksiat

ilustrasi seseorang sedang melamun (unsplash.com/Ethan Sykes)
ilustrasi seseorang sedang melamun (unsplash.com/Ethan Sykes)

Alasan lain yang membuat kita malas beribadah adalah maksiat. Manusia cenderung nyaman melakukan maksiat sampai sulit berhenti. Padahal, semakin sering bermaksiat, nikmat ibadah kita perlahan akan dicabut oleh Allah SWT.

Maksiat tidak melulu melakukan dosa besar, kadang hal-hal sepele pun tanpa kita sadari bisa jadi maksiat. Misalnya, sering berbohong, bergosip, berkata kasar, membuang-buang makanan dan masih banyak lagi. Yuk, jaga hati, pikiran, pandangan, pendengaran dan lisan kita dari maksiat.

4. Enggan menerima nasihat dari orang lain

ilustrasi dua orang sedang mengobrol (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)
ilustrasi dua orang sedang mengobrol (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Hati yang jauh dari Sang Pencipta akan sulit menerima nasihat baik dari orang lain. Alasannya beragam, biasanya karena gengsi atau bahkan tidak sadar diri. Kadang kita juga sadar hal itu demi kebaikan, tetapi hati sulit untuk menerima.

Dalam urusan agama dan ibadah, kita pasti lebih sensitif. Diingatkan oleh orang terdekat pun acapkali malah tersinggung. Pada akhirnya, ada diri yang semakin memberontak dan semakin malas. Sadari sekarang dan mulailah merenungi nasihat dari siapa pun selama nasihat itu demi kebaikan.

5. Suka menunda-nunda

ilustrasi bermain media sosial (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bermain media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Penyebab malas ibadah paling umum terjadi karena suka menunda-nunda. Sekali menunda, maka akan keterusan sampai jadi kebiasaan. Hal ini sering dilakukan saat masuk waktu salat. Padahal sudah azan tapi malah keasyikan dengan urusan lain.

Kebiasaan menunda-nunda bisa kita hindari mulai dari kesadaran diri. Setelah itu, hindari pemicunya dan paksakan diri untuk melaksanakan ibadah sesegera mungkin sesuai jadawal. Ibadah tentu harus diprioritaskan dibanding urusan lain, apalagi urusan itu kurang bermanfaat.

Dengan memahami penyebab malas beribadah, kita bisa mengidentifikasi seberapa jauh diri kita sudah tersesat. Saat malas itu datang kembali, ingatlah kematian, ingatlah kehidupan akhirat, belajar ilmu gama, jauhi maksiat, dengarkan nasihat orang lain, serta hindari kebiasaan menunda-nunda. Yuk, bisa yuk rajin ibadah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Akromah Zonic
EditorAkromah Zonic
Follow Us