Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Seseorang Bercanda Tidak pada Tempatnya

ilustrasi orang bersahabat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Membuat lelucon untuk mencairkan suasana atau agar terlihat ramah adalah hal wajar. Sayangnya gak semua lelucon yang seseorang lontarkan akan mendapatkan reaksi positif. 

Hal ini disebabkan perbedaan persepsi dan makna antara pembuat jokes dengan yang mendengarkan. Atau, bisa juga penyampaiannya gak menyenangkan sehingga bikin pendengar sakit hati. 

Sebagai pendengar, tentu kamu kesal, dong, kalau semisal bercandaan orang lain seakan gak tahu tempat dan bikin sakit hati. Berikut ini sederet alasan penyebab seseorang bercanda tanpa tahu tempatnya. 

1. Gak mengerti situasi

ilustrasi pasangan tertawa (pexels.com/Monstera)

Berniat melucu namun berujung dengan menimbulkan emosi bisa disebabkan oleh sifat seseorang yang gak pandai membaca situasi. Sebelum melontarkan lelucon, ada baiknya kita melihat apakah orang yang diajak bercanda sedang dalam kondisi hati yang bahagia atau gak. Juga, apakah lelucon yang kita lontarkan gak menyinggung perasaan orang tersebut. 

Gak pandai membaca situasi hanya akan menimbulkan prahara dan konflik yang gak diperlukan. Hanya karena lelucon yang kita kira lucu, tapi ternyata gagal lucu di mata orang lain. 

2. Punya selera humor yang berbeda

ilustrasi orang bercanda (pexels.com/Danik Prihodko)

Sebuah lelucon juga bisa berujung menciptakan emosi jika datang dari orang yang berbeda selera humor dengan orang yang mendengarkannya. Sesuatu yang lucu menurut kita memang bisa ditangkap berbeda oleh orang yang memiliki selera humor yang berbeda. Terlebih jika kita adalah orang dengan selera sarkasme. 

Sindiran yang mengandung humor sangat berpotensi menimbulkan konflik karena bisa menciptakan kesalahpahaman. Gak semua orang bisa diberikan sindiran yang kita anggap lucu. 

3. Memang sedang menyindir

ilustrasi orang bercanda (pexels.com/Tim Douglas)

Lain lagi ceritanya jika kita memang bercanda untuk menyindir dengan sengaja. Ini jelas sangat berpotensi menimbulkan perseteruan dan konflik. Bukan salah orang lain jika kemudian mereka tersinggung dan emosi akibat lelucon yang kita sampaikan. 

Bercanda dengan cara seperti ini sama sekali gak bisa dibilang baik. Ada banyak hal lain, lho yang bisa kita jadikan bahan candaan. Gak harus menyindir, kan? 

4. Sengaja memancing emosi

ilustrasi teman dekat (pexels.com/Helena Lopes)

Gak cuma sengaja menyindir, ternyata ada pula orang yang sengaja memancing emosi orang lain namun berkedok sedang bercanda. Tindakan seperti ini sangat gak bijak dan gak boleh kita biasakan. Memancing emosi orang lain bukanlah hal yang baik dan gak seharusnya kita lakukan. 

Bukankah perdamaian dan ketenangan justru lebih menyenangkan? Lalu kenapa harus memancing emosi orang lain, sih? 

5. Gak berpikir panjang sebelum mengatakan lelucon tersebut

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Ivan Samkov)

Beberapa orang juga bisa jadi gak sengaja melakukan kesalahan lewat candaan seperti ini. Salah satunya adalah karena mereka gak berpikir panjang sebelum melontarkan lelucon. Mereka gak sempat memproses candaan tersebut dalam pikirannya, dan malah secara sembrono mengucapkannya begitu aja. 

Alhasil, penyesalan pun akan datang kemudian. Terlebih jika respon dari orang lain sangat gak sesuai dengan harapannya dan malah berujung emosi tak berkesudahan. 

Melucu memang bisa menghibur perasaan orang lain dan juga perasaan kita sendiri. Akan tetapi, kita gak bisa sembarangan dalam melontarkan kalimat yang kita anggap lucu. Sebab belum itu orang lain juga memandangnya demikian. Pikirkan lagi sebelum berkata-kata, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us