Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Quotes Bijak Rumi yang Bikin Bangkit dari Patah Hati, Move On!

Ilustrasi orang patah hati (pexels.com/@polina-sirotina-500935)

Rumi atau Jalaluddin Rumi adalah penyair muslim asal Persia di abad ke-13 Masehi. Rumi dikenal berkat karya-karya puisi hingga prosanya di kancah dunia. Seperti, Fihi Ma Fihi dan Matsnawi

Tidak hanya membahas seputar kehidupan spiritual, Rumi juga mengangkat topik cinta. Terlebih bagi kalian yang masih galau saat putus cinta. Berikut ini kutipan-kutipan bijak dari Rumi yang bisa jadi obat! 

1. Kita hanyalah kuas di tangan pelukis

Ilustrasi perempuan melukis (pexels.com/@olly)

"On the path of love we are neither masters nor the owners of our lives. We are only a brush in the hand of the master painter."

- Rumi

Saat jatuh cinta, tidak sedikit yang merasa bahwa pasangan adalah milik sendiri. Sehingga saat hubungan putus atau patah hati, dunia seakan hancur seketika. Selera makan sirna bahkan semangat hidup padam. 

Padahal, seperti kata kutipan di atas, alur cinta bukanlah kapasitas manusia. Mau cinta itu putus pun terus, semuanya telah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Manusia hanya kuas yang digerakkan oleh pelukis. Ingatlah itu, jadi untuk apa bersedih? 

2. Patah hati adalah pintu cinta sejati

Ilustrasi pria melamar wanita (pexels.com/@caleboquendo)

"Whoever finds love beneath hurt and grief disappears into emptiness with a thousand new disguises."

- Rumi

Kehilangan seseorang yang dicintai memang tidaklah mudah. Namun, berlebihan mengahadapi patah hati juga bukan jalan keluar. Tanamkan dalam pikiran bahwa tiap apa pun memiliki resiko. 

Termasuk soal cinta, jika mantap mengambil pilihan untuk mencintai, harus siap pula kehilangan. Karena pada dasarnya, cinta ditemukan pada saat kehilangan. Dan pada saat kehilangan itu, kita akan menemukan kembali cinta abadi. 

3. Cinta abadi berasal dari hati dan jiwa, bukan mata

Ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/@belart84)

"Goodbyes are only for those who love with their eyes. Because for those who love with their heart and soul there is no such thing as separation."

- Rumi

Tak perlu menyalahkan siapa pun atas perpisahan yang dialami. Juga tak perlu menyesali apa yang memang seharusnya tidak bersama. Karena buat apa menahan kepompong untuk menjadi kupu-kupu yang indah? 

Sadarilah, diri yang patah hati akan berpotensi untuk bahagia, jika kamu tidak terus berlarut dalam sedih. Dan boleh jadi perpisahan itu lebih baik, karena pasanganmu belum sepenuhnya tulus mencintai dengan hati dan jiwanya. 

4. Cinta sejati akan menerangi kegelapan

ilustrasi pasangan (pexels.com/@mikhail-nilov)

“If the house of the world is dark, love will find a way to make windows.”

- Rumi

Patah hati sering identik dengan masa kegelapan. Yang mana ketika patah hati, seseorang sulit untuk melihat kebahagiaan di sekitarnya. Dalam pikirannya hanya tentang kesedihan diri. 

Namun, resapilah kutipan di atas, bahwa dalam kegelapan pun, cinta sejati akan menemukan jendela. Maksudnya, akan selalu ada jalan untuk menemukan cinta yang lebih baik. Harus move on

5. Cinta itu bagai laut yang tak berujung

Ilustrasi orang patah hati (pexels.com/@polina-sirotina-500935)

"Love rests on no foundation. It is an endless ocean, with no beginning or end."

- Rumi

Cinta itu tidak hanya bertumpu pada satu orang. Jika ada seseorang yang mematahkan hatimu, jangan bersedih. Masih ada lebih dari tujuh miliar orang di dunia yang luas ini. Bukalah mata dan hati untuk menyadari itu semua. 

Cinta itu seluas lautan yang tanpa awal dan akhir, tidak berujung. Hati yang patah, pasti bisa diobati oleh hati lain. Percayalah hari itu akan tiba, hari ketika dirimu tersenyum karena masa patah hati itu berhasil dilewati. 

Setelah sudah baca lima kutipan dari Rumi di atas, apakah hatimu sudah mulai tenang? Menangislah jika itu membuatmu puas, tapi, janganlah berlarut-larut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alya Rekha Anjani
EditorAlya Rekha Anjani
Follow Us