Hidup dengan ambisi bukanlah hal yang buruk sejauh ambisimu tidak berlebihan. Bagaimanapun, memiliki ambisi memang cukup penting agar kamu lebih bersungguh-sungguh dalam menggapai mimpi.
Akan tetapi, ambisi yang berlebihan justru akan menjadi sumber stres dalam hidupmu. Masih tidak percaya?
Ayo, baca alasan-alasan selengkapnya mengapa kamu perlu mengendalikan ambisimu.
Apakah suasana hatimu yang baik bisa seketika berubah buruk ketika mendengar atau menyaksikan sendiri pencapaian orang lain? Terutama kalau pencapaiannya di bidang yang sama dengan yang kamu geluti.
Kamu jadi panik, merasa tersalip, dan ingin sekali mendapatkan kembali posisimu yang "tergeser". Kamu benar-benar menganggap segalanya sebagai persaingan dan sangat membenci kekalahan.
Padahal, setiap tindakan tergesa-gesa tak akan mendatangkan keberhasilan untukmu. Nanti kamu malah kian tertekan bila usahamu berujung kegagalan sedangkan pencapaian orang lain bertambah.
Sisi baik dari memiliki ambisi ialah kamu terjauhkan dari bermalas-malasan. Ambisi menjadi cambuk yang membuatmu lebih rajin dan gigih dalam mengupayakan apa pun.
Namun, sisi buruknya, dicambuk terlalu keras jelas bakal membuatmu terluka. Sampai kapan kamu akan sanggup bertahan? Bukannya tambah kuat, kamu justru menjadi makin lemah seiring berjalannya waktu.
Sekalipun kamu masih muda, memforsir diri bukanlah kebiasaan baik yang boleh diteruskan. Jangan sampai di umur 30 tahunan nanti, kesehatan fisik maupun psikismu sudah jauh lebih buruk ketimbang mereka yang telah memasuki usia setengah abad.
Memiliki ambisi berarti mempunyai keinginan yang kuat akan sesuatu. Bagus, kamu menjadi amat fokus dengan titik yang harus dituju. Akan tetapi, terlalu fokus pada satu titik pun bukan tak ada bahayanya.
Bahayanya yaitu kamu menjadi sulit merasa puas dengan setiap kemajuan yang berhasil dibuat. Kamu berpikir kelak ketika mimpi besarmu tercapai, barulah kamu akan merasa puas dan bangga.
Akibatnya, bukannya senang dengan keberhasilan-keberhasilan kecil, kamu justru terus saja merasa gagal. Hati-hati, perasaan gagal yang terus-menerus bakal membuatmu putus asa sebelum tiba di tujuan akhir.
Ambisi yang tak terkendali membuatmu ingin secepat mungkin meraih sesuatu. Kamu lupa bahwa tugasmu hanyalah berusaha dan berdoa. Kamu tidak punya kekuasaan sedikit pun buat mengatur kapan keinginanmu menjadi nyata.
Apapun yang kamu lakukan tidak bakal mengubah ketetapan Tuhan. Seumpama Tuhan tahu yang terbaik untukmu ialah mencapai kesuksesan di usia 35 tahun ke atas, sebab saat itu kamu telah lebih arif, kamu gak bisa memaksa untuk sukses di usia 20 tahunan. Ikuti saja rencana Tuhan dengan terus berdoa dan berusaha.
Hal terburuk dari ambisi berlebihan ialah kamu terlalu keras untuk mengurusi masa depan. Padahal, masa depan selalu penuh dengan misteri, dimana segala sesuatunya mungkin terjadi.
Sangking fokusnya pada masa depan, kamu mengabaikan pentingnya menjalani hari ini dengan sebaik mungkin. Kamu lupa bahwa semua yang dilakukan hari ini bakal amat menentukan masa depanmu.
Nah, jika ambisimu terkendali, fokusmu pada tugas-tugas penting di masa kini tak akan terusik. Kamu pun selalu mampu mensyukuri setiap hal yang telah berhasil diraih meski masih jauh dari kesuksesan yang diimpikan.
Mengendalikan ambisi sesungguhnya memudahkanmu dalam mencapai mimpi. Kamu hanya perlu berusaha semampumu, bersabar selama prosesnya, dan menumbuhkan harapan Tuhan akan meridai ikhtiar-mu.
Ambisi setinggi langit pun tak menjamin keinginanmu bakal terwujud. Jadi, bersantailah sedikit. Yang penting tetap sepenuh hati dalam berusaha.