Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Sudah Punya Rasa Aman dalam Diri, Gak Gampang Iri!

ilustrasi wanita (pexels.com/Kampus Production)
Intinya sih...
  • Kamu gak lagi mudah terpengaruh apa kata orang.
  • Kamu gak mudah cemburu dengan pencapaian orang.
  • Kamu gak lagi mudah patah karena teguran.

Rasa aman tidak bisa diukur dari seberapa banyak harta, pencapaian, atau prestasi seseorang. Kamu bisa punya banyak harta, meraih ini-itu, berprestasi di segala bidang, tapi tanpa rasa aman, seluruh pencapaian itu malah hanya akan jadi lubang hitam yang menyedot kepercayaan diri. Kamu akan selalu merasa kurang dan tidak pernah puas.

Rasa aman bukan hanya tentang berani tampil atau punya percaya diri. Jauh lebih dalam, rasa aman juga tentang bagaimana kamu mengenal, menghormati, dan menghargai nilai dan prinsip diri. Tidak diukur oleh faktor eksternal, melainkan menjadi fondasi teguh dari dalam diri. Yuk, cari tahu apakah kamu udah punya rasa aman yang kuat dengan lima tanda di bawah!

1. Kamu gak lagi mudah terpengaruh apa kata orang

ilustrasi sedang ngobrol (pexels.com/Sam Lion)

Tren berkembang di produk digital, kamu jadi ikut-ikutan. Di circle-mu sedang booming tentang bisnis, kamu jadi mencemplungkan diri. Bukannya salah mencoba hal baru, tapi patut dipertanyakan bila setiap tren kamu gabung. Apakah itu bersumber dari keinginanmu, atau FOMO atau fear of missing out?

Lebih lagi, kalau ikut-ikutan hanya agar tidak tersaingi. Lambat laun, kamu kehilangan jati diri. Sebaliknya, seseorang yang punya rasa aman dalam diri tidak plin-plan dan latah. Ia tahu apa yang menjadi kelebihan, kelemahan, dan mimpinya. Ia mengalokasikan waktunya untuk mengejar apa yang menjadi value hidupnya.

2. Kamu gak mudah cemburu dengan pencapaian orang

ilustrasi teman mengobrol (pexels.com/Liliana Drew)

Pencapaian orang, entah teman, sahabat, atau rekan kerja, bisa jadi sesuatu yang mengancam bila kamu gak punya rasa aman yang cukup dalam dirimu. Seolah dengan mengakui keberhasilan mereka, kamu jadi gagal. Dengan kata lain, kamu mendasarkan keberhargaan diri berdasarkan keberhasilan dan pencapaian.

Seseorang yang bisa berbahagia dan ikut merayakan keberhasilan orang adalah tanda bahwa ia sudah beres dengan dirinya. Ia tahu bahwa jalan hidup semua orang berbeda, dan pencapaian orang tidak berarti kegagalan diri. Apa kamu sudah mencapai level ini?

3. Kamu gak lagi mudah patah karena teguran

ilustrasi ngobrol (pexels.com/George Milton)

Wajar kok, untuk merasa down ketika menerima teguran dan kritik. Terlebih, bila diucapkan dengan keras oleh orang terdekat. Tapi, coba crosscheck respon hati ketika menerima kritik. Apa kamu akan langsung patah semangat dan merasa tidak berbakat? Atau justru, kamu menjadikan kritik itu landasan untuk memperbaiki diri?

Respon hati terhadap kritik ternyata menunjukkan level rasa aman pada diri sendiri. Ketika kamu tahu bahwa dirimu berharga, terlepas dari apa kata orang. Kritik dan teguran tidak membuatmu patah, melainkan memberi arahan untuk semakin mengasah diri.

4. Kamu punya kerendahan hati

ilustrasi wanita ngobrol (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Kesombongan adalah salah satu ciri haus validasi. Karena merasa tidak aman, ia merasa perlu untuk unjuk diri dengan memamerkan kelebihannya—entah harta, kepintaran, atau status sosial.

Namun, seseorang yang sudah matang emosional justru lebih sering low profile. Jarang bahkan nyaris tidak pernah mereka unjuk kelebihan demi dipuji orang. Anehnya, meski demikian, orang-orang seperti ini tetap bersinar dengan cara mereka sendiri.

5. Kamu bisa menerima kegagalan sebagai bagian dari perjalanan

ilustrasi wanita (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Sikap perfeksionis gak lagi menjadi halangan ketika kamu sudah berdamai dengan keberhargaan diri. Saat bertemu dengan jurang kegagalan, kamu memandang itu sebagai bagian dari perjalanan alih-alih hasil akhir yang menyakitkan.

Dengan demikian, kamu pun jadi pribadi yang belajar menghargai proses. Memang tidak menyenangkan, tapi itu memberi kekuatan untukmu berkembang.

Rasa aman tidak bisa langsung tumbuh dalam semalam, butuh upaya membangun secara sengaja. Kalau kamu udah punya lima sikap di atas, berarti kamu sudah cukup aman dengan dirimu. Dipertahankan ya, jangan sampai hubungan yang sudah kamu rawat ini rusak begitu saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us