Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Seseorang Alami Krisis Identitas, Mudah Cemas?

ilustrasi seseorang yang mengalami krisis identitas (pexels.com/Monstera)

Tak jarang, krisis identitas muncul seiring dengan bertambahnya usia. Perubahan fisik, kebiasaan, pola pikir, dan lingkungan dapat membuat seseorang mengevaluasi siapa dirinya. Krisis identitas sering kali dialami oleh remaja ketika mencoba untuk mencari jati diri sebelum mereka dewasa. 

Meski begitu, krisis identitas juga bisa dialami oleh dia yang sudah dewasa, lho. Biasanya, hal ini terjadi ketika kamu mengalami transisi hidup atau menemukan dirimu dalam peran dan situasi yang sangat berbeda dari sebelumnya. Sebagai contoh, seorang perempuan karier yang sangat sibuk di kantor, tiba-tiba menjadi ibu rumah tangga yang sebagian besar waktunya ada di rumah, dan begitu juga sebaliknya. 

Jika kamu saat ini sedang bimbang dengan dirimu sendiri, mungkin ini waktunya untuk melihat beberapa tanda krisis identitas berikut.

1. Mulai mempertanyakan pada diri sendiri tentang siapa dirimu

ilustrasi meragukan diri sendiri (unsplash.com/Yasin Yusuf)
ilustrasi meragukan diri sendiri (unsplash.com/Yasin Yusuf)

Salah satu tanda seseorang mengalami krisis identitas ialah mempertanyakan aspek diri pada dirinya sendiri. Misalnya, “apakah kamu orang yang jujur?”, “apakah kamu orang yang benar-benar cerdas hingga berada di posisi sekarang?”, “apakah kamu orang yang menyenangkan?”, dan masih banyak lagi.

Beberapa pertanyaan tersebut seperti mempertanyakan karakter diri sendiri yang selama ini dipercaya. Bisa jadi, kamu mulai meragukan apakah karakter yang kamu jalani sekarang adalah persona atau memang karakter sejatimu sendiri. Makin lama, tanda krisis identitas akan sering muncul dan mulai mencari kebahagiaan sejati. 

2. Mudah merasa gelisah, cemas, dan tidak bahagia dengan kehidupan yang dijalani

ilustrasi stres (pexels.com/RODNAE Productions)

Menjalani proses krisis identitas dapat terasa sangat tak nyaman. Kamu bisa saja mengalami kesulitan di masa ini. Jika tidak bisa diatur dengan baik, bukan hal mustahil jika proses ini menimbulkan rasa gelisah, cemas, dan tidak bahagia dalam menjalani hidup yang dijalani.

3. Coba mengubah dirimu sesuai dengan situasi atau lingkungan hingga di luar batas

ilustrasi seseorang yang mengalami krisis identitas (pexels.com/Monstera)

Saat berada dalam proses yang membuat bimbang, kamu mungkin merasa sering mengubah nilai-nilai yang dijalani selama ini. Bukannya mempertahankan identitas diri yang diyakini, kamu justru hanya mengikuti arus sesuai dengan situasi, lingkungan, atau hubungan apa pun.

Walau beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda hingga batas tertentu adalah hal wajar. Tapi, kalau sampai membuatmu kehilangan identitas diri, tertekan, dan akhirnya stres ini jadi hal yang tidak baik. Kalau hal tersebut berlangsung lama, mungkin ini saatnya berkonsultasi pada mereka yang ahli dalam bidang kejiwaan.

4. Sulit menjawab pertanyaan tentang dirimu sendiri

ilustrasi diskusi (pexels.com/Jopwell)
ilustrasi diskusi (pexels.com/Jopwell)

Sebagai contoh ketika kamu sedang mengobrol dengan seseorang  yang baru ditemui. Kemudian dia bertanya tentang siapa dirimu, kamu diam beberapa saat sebelum menjawab atau justru mengalihkan pertanyaan itu. Jika merasa tak mampu menjawabnya dengan yakin, mungkin kamu sedang mengalami krisis identitas.

Tak ada salahnya kamu rehat sejenak dari rutinitas. Berikan waktu untuk mengobrol dengan diri sendiri. Kamu bisa melakukannya dengan menulis jurnal, meditasi, atau berbicara dengan orang terdekat.

5. Jadi tidak percaya dengan kemampuan diri

ilustrasi tidak percaya diri (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Saat keyakinan dan nilai diri terus berubah, kamu jadi mengalami krisis identitas dan mulai meragukan kemampuan diri. Alhasil, kamu jadi takut mengambil keputusan. Padahal, manusia selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan setiap harinya.

Namun karena kamu tidak mampu memutuskan dengan pikiran jernih, pilihan asal-asalan pun diambil. Tentu saja, pilihan yang asal menebak tersebut akan membuatmu jadi sering kali berubah hingga alhirnya gagal. Parahnya harga dirimu jadi anjlok dan makin takut mengambil keputusan. 

Krisis identitas adalah proses kehidupan yang penting karena mengubah dirimu secara besar-besaran baik positif atau negatif. Selama dapat merespons hal ini dengan baik, tentu identitasmu akan semakin kokoh. Sebaliknya, kamu semakin mempertanyakan dirimu sendiri jika tak mampu mengatasinya. 

Kalau melihat beberapa tanda krisis identitas diri seperti yang sudah disebutkan, segera catat nilai-nilai penting yang selama ini kamu pegang. Diskusikan nilai-nilai tersebut pada anggota keluarga, teman, atau psikoterapis profesional. Beri waktu juga untuk lebih mengenal dirimu sendiri dan terimalah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us