5 Tanda Temanmu Diam-Diam Iri dengan Kesuksesanmu, Yuk Kenali!

Teman yang iri cenderung menyepelekan kesuksesan kamu. Misalnya, saat kamu cerita baru dapat promosi, dia langsung bilang, "Oh, pasti cuma karena bos lagi butuh orang aja" atau "Ya wajar sih, kamu kan sering ngobrol sama atasan."

Atau kalau kamu baru beli rumah, dia malah komentar, "Ah, lokasi situ rawan banjir," padahal dia sendiri belum pernah ke sana. Mereka selalu punya cara untuk membuat pencapaian kamu terlihat biasa saja, seolah itu hanya keberuntungan atau sesuatu yang tidak terlalu berarti.

Setiap kali kamu mencapai sesuatu, mereka langsung menghubungkannya dengan privilege atau keberuntungan. Misalnya, "Ya iyalah bisa cepat naik jabatan, kamu kan lulusan kampus top," atau "Enak ya punya orang tua yang bisa modalin usaha."

Mereka tidak melihat perjuangan dan kerja keras yang kamu lakukan di balik layar. Alih-alih mengakui usahamu, mereka lebih memilih untuk menyoroti faktor eksternal yang menurut mereka membuatmu berhasil.

Kalau tiba-tiba ada gosip aneh tentang kamu yang menyebar di lingkaran pertemanan, bisa jadi itu ulah teman yang iri. Mereka mungkin menyebarkan cerita yang meragukan kredibilitasmu, seperti "Dia sukses karena dekat sama bos" atau "Sebenarnya dia punya banyak utang, makanya kelihatan kaya."

Yang bikin sedih, gosip seperti ini sering datang dari orang yang sebelumnya kamu percayai. Mereka tahu detail tentang hidupmu dan menggunakan itu untuk membentuk narasi negatif di mata orang lain.

Perubahan sikap yang paling terasa adalah saat mereka mulai menjaga jarak atau sering menolak ajakan bertemu. Tiba-tiba mereka selalu sibuk atau ada alasan lain setiap kali kamu mengajak hangout. Padahal di media sosial, mereka tetap aktif nongkrong dengan teman lain.

Atau kalaupun bertemu, sikap mereka jadi berbeda. Tidak seantusias dulu, tidak terlalu peduli, bahkan terlihat malas mendengarkan cerita kamu. Ini sering terjadi karena mereka merasa tidak nyaman menghadapi kenyataan bahwa kamu lebih sukses, sehingga lebih memilih menghindar.

Mereka jadi suka membandingkan hidup mereka dengan kamu, tapi dengan cara yang pasif-agresif. Misalnya, "Enak ya bisa liburan terus, aku mah cuma bisa nabung buat bayar cicilan," atau "Aku sih gak kayak kamu yang bisa fokus karier, harus ngurus anak dulu."

Perbandingan ini biasanya diiringi nada mengeluh atau seolah menyalahkan keadaan. Padahal, setiap orang punya perjalanan hidup masing-masing yang tidak perlu selalu dibanding-bandingkan.

Menghadapi teman yang iri memang tidak mudah, apalagi kalau dia adalah sahabat dekat. Namun ingat, rasa iri itu manusiawi. Yang penting adalah bagaimana kamu menyikapinya dengan bijak. Semoga bermanfaat!