Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menolak Halus Dagangan Teman, Bukan Gak Mau Melariskannya

ilustrasi melihat-lihat pakaian (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi melihat-lihat pakaian (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika ada teman yang berjualan barangkali kamu punya keinginan besar untuk membantu melariskan dagangannya. Terlebih jika dirimu tahu dia butuh cukup banyak uang. Atau terlepas dari kebutuhannya, ia pun aktif menawarkan dagangannya padamu. Kamu merasa gak enak apabila menolak tawaran dagangan itu.

Tentu saja dirimu tidak bisa setiap saat membeli produk yang ditawarkannya. Khususnya apabila dagangannya bukan makanan atau minuman yang dapat dinikmati setiap hari. Dirimu sedang memiliki uang pun tidak mungkin terus membelinya. Bila kamu tetap melakukannya, barang yang dibeli malah mubazir atau cuma menumpuk di kamarmu.

Namun, bagaimana caranya menolak tawaran dagangan teman tanpa membuatnya sedih dan mengendurkan semangatnya dalam mencari uang? Tenang saja, kawanmu yang telah memutuskan berdagang pasti juga punya mental yang cukup kuat.

Kamu pun bisa melakukan penolakan dengan cara yang sopan seperti di bawah ini. Dia pasti mengerti, kok.

1. Jujur saja kalau memang kamu lagi gak punya uang

ilustrasi mencoba pakaian (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi mencoba pakaian (pexels.com/Gustavo Fring)

Pembelian apa pun memerlukan uang. Temanmu yang berjualan tentu sangat mengetahui hal ini. Maka bila kamu berkata jujur tentang anggaran belanjamu yang tidak memungkinkan untuk membeli dagangannya, ia gak bisa mendesak lebih lanjut. Seandainya pun dia memberimu kelonggaran dengan tawaran mengambil barangnya dulu dan bayar kapan-kapan, dirimu tak harus menerimanya.

Sampaikan padanya bahwa kamu hanya berbelanja apa pun secara tunai. Bukan karena dirimu selalu memiliki uang buat membayarnya lunas. Akan tetapi, kamu rela menahan diri dan menabung dulu sampai uangmu cukup untuk membeli sesuatu. Bila dirimu merasa gengsi mengakui ketiadaan uang buat membeli dagangannya, teman yang gigih bisa meruntuhkan pertahananmu.

Ia mendesakmu sampai kamu sulit mencari-cari alasan. Padahal, uangnya memang benar-benar gak ada karena harus dialokasikan untuk hal-hal lainnya. Pedagang yang baik mestinya cukup sopan buat tidak memaksa orang yang tak punya uang untuk berbelanja. Kalau kalian sangat dekat, dirimu bahkan bisa berkata uangmu sudah habis buat apa saja.

2. Katakan sekarang kamu belum membutuhkannya, mungkin lain kali

ilustrasi ditawari mangkuk (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi ditawari mangkuk (pexels.com/Sam Lion)

Kali ini jawabannya menekankan pada kesadaranmu akan kebutuhan atau keinginan. Meski uangnya ada, bila dirimu tidak membutuhkan suatu barang maka tak perlu membelinya. Barang yang dijual teman mungkin menarik bahkan dibutuhkan kapan-kapan. Akan tetapi, kapan-kapan berarti bukan sekarang.

Juga tidak dalam waktu dekat karena bila barangnya diperlukan dalam beberapa hari lagi tentu kamu sudah bisa memprediksinya. Tambahan mungkin lain kali juga bukan sekadar pemanis buat menenangkan sekaligus memberinya harapan palsu. Meski dirimu belum tahu kapan persisnya bakal memerlukan dagangannya, peluang itu tetap ada.

Kawanmu yang berjualan dan tahu bahwa produknya hanya diperlukan di saat-saat tertentu gak akan memaksa. Bahkan tambahan mungkin lain kali telah cukup menyenangkannya.

Itu menjadi alasan buatnya tidak mudah menyerah. Besok-besok kamu atau orang lain bisa saja membutuhkan dagangannya dan membelinya bahkan lebih dari sebuah.

3. Gak beli dulu, tapi bantu mempromosikannya

ilustrasi menjual itik (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
ilustrasi menjual itik (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Makin dekat pertemanan kalian, kamu mungkin merasa tambah gak enak kalau tidak membeli dagangannya dan tak bisa membantu apa-apa. Bagaimanapun, dirimu juga ingin melihatnya sukses berjualan. Jangan khawatir, cara buat membantunya gak cuma dengan membeli dagangannya. 

Apabila keuanganmu lagi pas-pasan atau barangnya benar-benar tidak dibutuhkan, bantu promosi saja. Walaupun kamu bukan pemilik media yang bisa kasih ruang iklan gratis untuknya atau influencer dengan ribuan pengikut, lakukan promosi semampumu saja. Bahkan promosi dari mulut ke mulut cukup dipercaya orang.

Alasannya, kecil sekali kemungkinan dirimu memperoleh bayaran dari sekadar mengatakan dagangan seseorang bagus. Tidak ada sorot kamera dan dirimu kenal langsung baik dengan penjualnya maupun orang yang menjadi lawan bicaramu. Apabila kamu menambahkan tentang sifat temanmu yang baik serta dapat dipercaya, orang-orang akan lebih tertarik dan mau mencoba membeli darinya.

4. Cukup menolak secara halus tanpa alasan apa pun

ilustrasi berjualan makanan (pexels.com/Kampus Production)

Tidak semua penolakan memerlukan alasan. Apalagi sekadar kamu menolak tawaran dagangan teman. Tinggal dirimu bilang tak ingin membelinya pun dia sudah beralih menawarkannya ke calon pembeli yang lebih potensial. Hanya saja, terkadang kamu yang membebani diri.

Seakan-akan setiap hal yang ada hubungannya dengan kawanmu mengharuskanmu memberikan penjelasan. Bahkan sengaja tidak menjelaskan alasan penolakanmu terkadang justru tindakan yang paling bijak. Contohnya, ketika dagangan temanmu menurutmu kurang bagus. Kamu terbiasa menggunakan produk serupa dengan kualitas yang lebih baik.

Bahkan harga barang yang dibeli dari pedagang lain itu juga gak berselisih banyak dari dagangan teman. Akan tetapi, bila dirimu terlalu jujur seputar alasannya, kawanmu bakal sakit hati. Kamu terkesan cuma menjelek-jelekkan dagangannya sambil pamer produk yang dipakai. Dalam situasi begini, lebih sedikit bicara lebih baik.

5. Tidak membeli, tetapi tetap memuji

ilustrasi ditawari pakaian (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi ditawari pakaian (pexels.com/Ron Lach)

Memang ada pedagang yang gak peduli pada pujian orang atas produk yang dijualnya. Terpenting bagi mereka hanyalah dagangannya laku. Bahkan menurut mereka, mending calon pembeli sedikit mencela dagangannya tapi akhirnya membeli juga daripada cuma manis perkataannya dan gak jadi bertransaksi.

Sebagai teman, kamu tahu seperti apa karakternya. Kalau dia cukup senang dipuji meski tidak langsung tentang dirinya, memuji dagangannya sudah memberinya suntikan semangat. Walaupun dagangannya gak dibeli olehmu, tetapi ia optimis bisa menjualnya pada orang lain karena menurutmu bagus.

Biar pujianmu tidak terdengar hanya main-main untuk menyenangkan hatinya, perhatikan barang dagangannya dengan cermat. Kamu juga mesti tahu produk serupa dengan kualitas di bawahnya sebagai pembanding.

Jika kawanmu berjualan pakaian misalnya, pujilah pilihan kainnya yang bagus karena terasa adem atau jahitannya tampak rapi dan kuat. Pujianmu selain bikin dia senang juga membantunya menjaga kualitas dagangannya.

Apa pun usaha kawan buat memperoleh pendapatan yang halal dan baik memang harus didukung. Belilah kalau kamu mampu dan membutuhkan barangnya. Namun, bila karena satu dan lain hal dirimu tidak bisa melariskannya, lakukan tips-tips di atas. Gak usah kamu sampai takut bertemu dengannya karena bingung cara menolak tawarannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us