Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Klasik Jangan Takut Mengakui Kesalahan yang Pernah Diperbuat

unsplash.com/priscilladupreez

Semua orang pasti pernah melakukan sebuah kesalahan, baik pada diri sendiri maupun orang lain, baik kesalahan besar atau pun kecil. Namun, sifat gengsi dan takut terkadang menghantui tatkala ingin mengakui kesalahan tersebut.

Merenung, berdoa dan memohon ampun pada Yang Kuasa adalah cara mengakui yang paling utama. Di samping mengakui kesalahan pada orang lain yang pernah dikecewakan. 6 alasan klasik ini barangkali membantu kamu untuk mengakui sebuah kesalahan dan gak takut akan dampak dari sebuah pengakuan. Simak, yuk!

1. Dengan mengakui, kamu gak membohongi diri sendiri maupun orang di sekitar

unsplash.com/franciscoegonzalez
unsplash.com/franciscoegonzalez

Terkadang mengakui sebuah kesalahan adalah hal yang terasa berat. Namun, ketika kamu memilih berbohong, artinya kamu gak siap menghadapi guncangan diri sendiri, padahal yang mesti tetap kuat menghadapi pahit getirnya hidupmu, ya kamu sendiri.

Untuk melatih pribadimu menjadi lebih berani lagi dalam mengakui sebuah kesalahan, coba resapi deh petuah yang di ungkapkan oleh Thomas Man ini, "kejujuran yang menyakitkan itu lebih baik daripada kebohongan yang membawa manfaat."

2. Orang lain gak menduga-duga 'siapa yang salah' yang dapat mengakibatkan fitnah

pixabay.com/Tumisu

Tatkala sebuah 'kejujuran' gak ditegakkan oleh si pembuat kesalahan adalah terjadinya fitnah. Fitnah bermula dari menduga-duga, "ini gara-gara siapa, ya?", padahal pelakunya sendiri ada di dekatnya.

Apa dampaknya ketika sudah menjadi sebuah kata 'fitnah'? Orang yang gak salah menjadi salah, dan orang yang salah menjadi benar. Artinya, orang lain terkena imbas, nama baik dan kehormatannya pun ternoda.

3. Mengakui sebuah kebenaran, membuatmu gak menyesal di kemudian hari

unsplash.com/aginsbrook

Terkadang ini yang kerap di lupakan, 'yang penting sekarang aman'. Padahal, yang namanya penyesalan selalu muncul di belakang. Alangkah menyesalnya nanti kamu tatkala gak mengakui kesalahan yang di perbuat sekarang. Berani jujur, dan jikalau kesalahannya merugikan orang lain, jangan takut atau pun gengsi meminta maaf. Itulah yang dianjurkan.

4. Berani jujur memudahkan kamu dipercayai orang lain

unsplash.com/tbarlettaf
unsplash.com/tbarlettaf

Apabila kamu berani mengakui sebuah kesalahan, dalam artian jujur. Dampak positifnya bagimu adalah lebih mudah dipercaya orang. Baik dalam hal perkataan maupun perbuatan. Sekali pun pernah melakukan sebuah kesalahan dan merugikan orang, tatkala menjadi pribadi yang jujur, orang akan mengapresiasi.

5. Kamu gak termasuk pribadi yang pengecut

unsplash.com/ericjamesward
unsplash.com/ericjamesward

Lebih baik mundur dengan alasan gak berani dan takut menghadapi kenyataan, itulah tanda-tanda pengecut. Padahal, sebesar apa pun sebuah kesalahan, tatkala dihadapi dan diselesaikan secara perlahan, akan selesai jua dan menemukan titik terang.

Pramudya Ananta Toer pernah berkata, "jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan terbesar di dunia: suatu karunia alam. Dan yang terpenting di atas segala-galanya adalah keberanian. Kesederhanaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah sebuah ketulusan".

Yuk, beranikan diri mulai sekarang mengakui kesalahan, seberat apa pun dampaknya yang akan timbulkan, agar kamu gak menjadi pribadi yang 'pengecut'.

6. Kamu menjadi pribadi yang mudah diterima lingkungan

unsplash.com/priscilladupreez

Bukankah gak di terima dan gak diangap di suatu lingkungan adalah hal yang menyakitkan? Semisal, orang lain asik ngobrol, kamu di acuhkan. Padahal, semua ini terjadi hanya gara-gara satu kata 'kejujuran'. Orang cenderung menyukai pribadi yang jujur dan apa adanya. Karena kejujuran lah jendela sebuah kepercayaan.

Itulah 6 alasan kamu harus berani mengakui kesalahan yang pernah diperbuat. Seberat apa pun dampaknya dan sepahit apa pun mulut berkata, akui saja jika memang kamu salah. Jangan takut akan dampaknya, justru dampak yang lebih besar tatkala gak mengakuinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ineu Nursetiawati
EditorIneu Nursetiawati
Follow Us