6 Ciri Manusia yang Beruntung Menurut Islam, Calon Penghuni Surga!

Seringkali manusia menganggap, mereka yang beruntung adalah yang mempunyai tampilan fisik yang menawan, kekayaan melimpah atau jabatan tinggi. Tapi apa benar manusia yang mempunyai 3 hal tersebut termasuk orang yang beruntung?
Ternyata ayat-ayat dalam Al-Qur’an sudah banyak menjelaskan ciri-ciri manusia yang beruntung lho. Sayangnya banyak orang yang belum mengetahuinya. Jika kamu ingin tahu apa saja ciri-cirinya, baca artikel di bawah ini ya!
1. Selalu mengajak berbuat baik dan menjauhi keburukan

Mengajak orang lain untuk berbuat baik adalah perbuatan yang berpahala, begitu pun dengan mengajak orang untuk menjauhi perbuatan buruk. Jika kita belum bisa berdakwah seperti para ulama, setidaknya ajaklah orang-orang terdekat untuk berbuat baik. Mulai dari mengajak salat berjemaah, berpuasa sunah atau menolong anak yatim dan fakir miskin. Peringatkan juga lingkungan kita untuk menjauhi perbuatan buruk seperti mencuri, riba atau meminum miras.
Dalam surat Ali 'Imran ayat 104 disebutkan:
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
2. Selalu menjaga salat

Salat adalah kewajiban bagi umat Islam. Tapi sungguh beruntung orang yang menjadikan salat sebagai sebuah kebutuhan. Karena sebenarnya yang membutuhkan salat adalah manusia, bukan Allah.
Salat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab kelak di akhirat. Salat dengan cara yang benar dan khusyuk akan membuatmu dijauhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Jika absen salatmu penuh dan membuatmu menjadi orang yang lebih baik, Insya Allah kamu termasuk orang yang beruntung.
Dalam surat Al-Hajj ayat 77 disebutkan:
Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.
3. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah

Dalam setiap kondisi, senang maupun susah, manusia seharusnya selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Saat ditimpa musibah, manusia cenderung untuk lebih rajin salat dan berdoa meminta agar diberikan kekuatan dan kesabaran. Padahal saat sedang mendapatkan kenikmatan pun, seharusnya manusia harus tetap mendekat kepada Allah, mengucapkan syukur dan meminta agar tidak terlena dalam kenikmatan yang diberikan-Nya.
Bagaimana cara untuk terus mendekat kepada Allah? Tentu saja dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Allah sukai, seperti mengaji, menuntut ilmu agama, berbuat baik, bersedekah dan semua perbuatan baik lainnya.
Dalam surat Al-Ma'idah ayat 35 disebutkan:
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.
4. Selalu bersabar dan bersyukur

Sabar adalah suatu sikap yang banyak sekali keutamaannya dalam Islam. Allah menjanjikan martabat yang tinggi di surga kepada orang-orang yang bersabar di dunia. Maka ketika kamu sedang diuji, ingatlah kamu hanya cukup bersabar dan tidak putus asa terhadap rahmat Allah.
Dalam surat Ali 'Imran ayat 200 disebutkan:
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Ketika kamu sedang merasakan kenikmatan hidup, ingatlah untuk bersyukur kepada Allah. Sesungguhnya begitu banyak yang harus disyukuri karena Allah telah memberikan kita nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Tubuh yang sehat, rezeki yang cukup, dan keluarga yang lengkap adalah salah satu dari sekian banyak nikmat yang Allah berikan.
Dalam surat Ibrahim ayat 7 disebutkan:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.
5. Selalu memelihara amanah

Setiap manusia mempunyai amanah yang harus ditanggungnya. Menjadi orang tua adalah sebuah amanah, dan Allah akan meminta pertanggungjawaban kelak dari amanah tersebut terkait dalam hal mendidik anak. Menjadi anak juga sebuah amanah, karena kelak Allah akan bertanya apakah kita sudah berbakti kepada orang tua selama di dunia. Kita semua adalah pemimpin, dan kelak akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinan kita.
Dalam surat Al-Mu'minun ayat 8 disebutkan:
Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.
6. Tidak memakan riba

Di zaman sekarang, mudah sekali untuk terjerumus ke dalam riba. Tawaran pinjaman dengan syarat mudah marak di mana-mana. Tapi hanya orang-orang yang mempunyai iman yang kuat sajalah yang tahan dengan godaan riba ini. Tidak ada manfaatnya bermain dengan riba, justru pasti akan rugi di dunia dan di akhirat. Beruntunglah kamu jika sampai saat ini belum pernah tersentuh dengan riba.
Dalam surat Ali 'Imran ayat 130 disebutkan:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Jadi jelaslah manusia yang beruntung dalam Islam adalah orang-orang yang berorientasi ke akhirat. Semua urusan dunianya adalah dalam rangka beribadah kepada Allah dan hanya mengharapkan rida dan pahala dari-Nya. Karena sesungguhnya keberuntungan terbesar bagi muslim adalah berhasil menjadi penghuni surga kelak. Sudah siapkah kamu menjadi salah satu manusia yang beruntung? Yuk, semangat berbuat baik!