6 Kebiasaan Bicara yang Bikin Orang Gak Sabar Mendengarkan, Bosan!

Orang yang berbicara tentu ingin didengarkan. Namun, kamu juga tidak bisa memaksa siapa pun bertahan di sisimu kalau cara bicaramu ternyata bikin mereka bosan. Kebosanan mereka dapat tampak dari tarikan napas dalam-dalam dan embusan napas kuat-kuat.
Bisa pula orang yang paling sopan sekalipun menjadi suka memotong perkataanmu. Beberapa orang lagi menunjukkan raut wajah yang tidak antusias dengan topik yang diangkat. Teman yang paling gak bisa basa-basi bahkan tega meninggalkanmu padahal kamu belum selesai bicara.
Jika dirimu kerap menghadapi reaksi seperti di atas dari orang lain, mending kamu memperhatikan lagi apa yang dikatakan serta cara penyampaiannya. Lawan bicara barangkali cepat capek setiap mendengarkanmu gara-gara enam hal berikut. Hanya perubahan dari diri sendiri yang bakal bikin mereka lebih mau memperhatikanmu.
1. Bertele-tele

Buat kamu yang terbiasa berbicara dengan gaya bertele-tele, to the point dapat terasa sebagai cara komunikasi yang kurang sopan. Apalagi saat dirimu hendak membicarakan hal-hal yang kurang mengenakkan. Kamu berharap berputar-putar dulu bakal bikin apa yang disampaikan terdengar lebih baik.
Dirimu tak mau bersikap kejam dengan langsung berbicara apa adanya. Tapi memang itulah yang sering diharapkan oleh orang lain. Mereka tidak memiliki cukup waktu buat mengikuti perkataanmu yang ke sana kemari. Mereka ingin segera mendengar apa pun yang perlu kamu sampaikan.
Gaya bicara bertele-tele juga kerap membuat mereka keliru menyimpulkan. Percakapan dalam waktu lama menjadi terasa cuma membuang-buang waktu. Ubah kebiasaan ini dengan belajar menyampaikan informasi atau gagasan dalam kalimat yang terbatas.
Jika cukup satu kalimat, itu yang terbaik. Kalaupun kamu perlu beberapa kalimat, pastikan seluruhnya berisi hal-hal yang penting untuk disampaikan. Bukan sekadar untuk mengulur-ulur maksudmu. Cara penyampaian yang ringkas menahan fokus orang padamu.
2. Menyindir terus

Menyindir sering dilakukan ketika kamu tidak ingin berhadapan secara langsung dengan orang lain. Dirimu barangkali kesal padanya dan ingin membuatnya mengerti tentang hal tersebut melalui sindiran. Kamu mau seseorang merasa tersentil dan tidak nyaman.
Sayangnya, beberapa orang dapat kehilangan kesabaran apabila terus disindir. Mereka lebih suka kamu langsung mengatakan duduk perkaranya dan apa yang diinginkan. Menyindir dipandang sebagai sikap yang kurang bernyali dan agak mempermainkan orang.
Pasalnya nanti ketika mereka menyatakan perasaan tersindirnya, kamu dapat dengan mudah bersikap berbeda. Malah mereka yang disalahkan seolah-olah terlalu baper. Sudahi membuat telinga orang lain panas karena sindiran seperti peluru yang ditembakkan secara acak. Siapa pun dapat terkena.
3. Selalu ada jeda panjang

Kadang-kadang kamu memang perlu berpikir sebelum mengatakan hal-hal yang cukup sulit. Dirimu harus menemukan kata-kata yang tepat. Atau, kamu sengaja memberi jeda panjang dengan harapan orang lain lebih penasaran dan makin memfokuskan diri.
Kalau jeda panjang hanya sesekali, orang lain masih bisa memahami. Mereka mau menunggumu sampai dapat melanjutkan perkataan. Terlebih bila sesuatu yang dibicarakan memang berat bagimu, seperti tentang masalah besar yang sedang dihadapi.
Akan tetapi kalau topiknya sebenarnya enteng dan kamu memberi jeda panjang di antara banyak kalimat, orang lain tentu sebal. Pikir mereka, jika dirimu gak niat bicara mending sekalian tak usah. Jangan membuat mereka menghitung detik demi detik sebelum kamu kembali melanjutkan perkataan.
4. Diawali dengan, "Tahu gak, sih?"

Mungkin ini hanya kebiasaanmu dalam mengawali obrolan. Bahkan saat kamu tak sungguh-sungguh bermaksud ingin mencari jawabannya. Kamu malah sadar bahwa dirimu membawa informasi penting yang tidak diketahui oleh orang lain.
Pertanyaan seperti di atas lama-lama dapat terasa menjengkelkan bagi lawan bicara. Kamu baru datang dan tahu-tahu bertanya begitu. Tentu saja mereka tidak tahu apa-apa. Bahkan mereka gak paham apa yang yang dimaksud olehmu.
Apabila kamu perlu menyampaikan informasi yang mungkin belum diketahui oleh orang lain, langsung saja memberitahukannya. Biarkan ia meresponsnya di akhir. Kalaupun ternyata dia telah mengetahuinya, paling tidak kamu tak memberinya pertanyaan yang sia-sia.
5. Ngomongin orang lain

Tentu ada orang yang senang diajak membicarakan orang lain alias bergunjing. Bila kebetulan kamu bertemu dengan orang yang sama-sama hobi bergosip, berjam-jam bareng pun terasa singkat. Namun, orang yang benci dengan pergunjingan pasti ingin segera menghentikanmu.
Kalau kamu tak juga berhenti membicarakan orang lain walau sudah diingatkan atau dia berusaha mengubah topik, ia akan meninggalkanmu. Sebatas menjadi pendengarmu saja dia tidak mau. Apalagi untuk menanggapi ucapan-ucapanmu.
Sibuk membicarakan orang lain memang tidak baik karena lebih mudah membahas sisi kurangnya daripada kelebihannya. Kebiasaan ini amat buruk sehingga kamu perlu mengubahnya. Dengan atau tanpa orang lain suka bergosip, dirimu tidak boleh meneruskan hobi yang sama sekali gak bermanfaat ini.
6. Penuh keluhan

Orang juga mudah bosan jika harus mendengarkan keluhan. Kamu sering mengeluhkan hal-hal yang sama seolah-olah tidak ada solusi buat semua itu. Kalaupun mereka mencoba membantu, dirimu bersikap keras kepala.
Tak jarang kamu justru merespons masukan dengan mengeluh kian panjang. Bila kamu berpendapat bahwa berkeluh kesah membuatmu merasa lebih baik karena seperti melepaskan beban, buat orang lain tidak seperti itu. Dirimu justru mentransfer beban tersebut pada mereka.
Kamu bukannya tidak boleh menceritakan persoalan yang dihadapi. Akan tetapi, fokus hanya pada memberitahukan inti masalahmu. Gak usah berpanjang lebar seakan-akan hidupmu yang paling susah. Jika keluhanmu tidak kunjung berhenti, orang lain lebih suka menutup telinga serta ogah berkomentar.
Benar bahwa lawan bicara mesti menghargai kamu dengan memperhatikan perkataanmu. Tapi dirimu juga mesti berusaha supaya tidak membuat mereka bosan. Cobalah memperbaiki kebiasaan bicaramu seperti dalam penjelasan poin-poin di atas agar obrolan lebih seru untukmu maupun lawan bicara.