Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kutipan Menenangkan dari Novel Book’s Kitchen

Book's Kitchen karya Kim Jee-hye (gramedia.com)

“Tidak lama lagi, tempat ini akan dipenuhi aroma buku.” — Book’s Kitchen, halaman 8

Saat perasaanmu sedang buruk, apa yang akan kamu lakukan untuk menyegarkan pikiran? Jika kamu suka membaca, novel Book's Kitchen karya Kim Jee-hye bisa membawamu merasakan suasana healing di Soyang-ri Book's Kitchen, sebuah kompleks yang terdiri dari book cafe, book stay, dan toko buku. 

Soyang-ri Book's Kitchen adalah tempat di mana seseorang bisa beristirahat sejenak dan menemukan ketenangan melalui membaca, menulis, bertukar cerita, dan saling menghibur. Berikut beberapa kutipan menenangkan dari novel tersebut.

1. Berani menghadapi dan memahami perasaanmu sendiri

ilustrasi orang memejamkan mata (pexels.com/Rüveyda)

“Namun, ketika ia meneliti perasaannya sendiri, ternyata perasaannya tidak sekacau yang diduganya. Ia kasihan pada diri sendiri karena selama ini tidak berani mengintip perasaannya karena takut tersesat dalam hutan emosi yang luas dan lebat.”  — Book’s Kitchen, halaman 84

Kamu harus berani menghadapi perasaanmu sendiri agar bisa lebih mengenal dan memahami dirimu. Meskipun terasa menakutkan dan rumit, seringkali kamu akan menemukan bahwa perasaanmu tidak seburuk yang dibayangkan. 

2. Setiap orang memiliki cara untuk tumbuh dan berkembang

ilustrasi orang melangkah (pexels.com/Vinta Supply Co. | NYC)

“Setiap orang berkembang dengan cara yang berbeda-beda, dan jalan kehidupan bisa ditentukan dengan berbagai cara.” — Book’s Kitchen, halaman 117

Ada banyak cara untuk tumbuh dan berkembang. Setiap orang memiliki cara uniknya masing-masing untuk berkembang. Kamu tidak perlu membandingkannya.

3. Hidup bukanlah sebuah kompetisi

seorang pria sedang berlari (pexels.com/CARLOS PÉREZ ADSUAR ANTÓN)

“Hidup ini bukan lomba lari 100 meter, bukan juga maraton. Mungkin hidup adalah proses mencari kecepatan dan arah yang sesuai denganmu untuk menetapkan jalan terbaik untukmu.” — Book’s Kitchen, halaman 118

Hidup bukanlah sebuah kompetisi yang harus kamu selesaikan dengan cepat untuk meraih kemenangan. Sebaliknya, hidup adalah proses menemukan jalan terbaik yang paling sesuai untuk diri sendiri.

4. Kamu harus siap menghadapi segala ketidakpastian

ilustrasi orang sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

“Tidak seorang pun tahu apakah bayangan dari cerita yang mereka ciptakan bisa mengarah ke akhir yang bahagia atau akhir yang sedih.” — Book’s Kitchen, halaman 157-158

Tidak ada orang yang bisa memprediksi hasil akhir dari perjalanan hidup yang dijalani. Setiap pilihan dan pengalaman dapat mengarah pada akhir yang bahagia atau sedih. Oleh karena itu, kamu harus siap untuk menghadapi segala ketidakpastian dalam hidup dengan penuh keberanian.

5. Sangat berharga memiliki teman untuk berbagi cerita

ilustrasi ayah dan anak sedang duduk (pexels.com/Vlada Karpovich)

"Kuharap kau bertemu dengan seseorang dengan siapa kau bisa mengobrol selama berjam-jam. Yang penting, dia bisa berbicara tentang kisah dari lubuk hati terdalam denganmu sepanjang malam." — Book's Kitchen,  halaman 258

Memiliki pendengar dan teman untuk berbagi cerita adalah sesuatu yang sangat berharga. Mengungkapkan perasaan dan pikiran dari hati dapat memberikan kelegaan. Ketika pikiran sedang kacau, mengobrol dengan orang terkasih bisa membawa ketenangan dan membuat masalah yang kamu hadapi terasa lebih ringan.

6. Ada makna dan pelajaran berharga dari pengalaman pahit

ilustrasi orang minum kopi (pexels.com/Mike Jones)

"Kakek berkata, walaupun hidup terkadang terasa pahit,  ingatlah ada rasa yang lebih mendalam di tengah saat-saat pahit itu. Walaupun kita sama sekali tidak memahami rasa kopi ketika kita pertama kali meminumnya, begitu kita merasakan kopi yang diseduh dengan hati-hati,  kita akan tahu bahwa ada rahasia keindahan hidup yang bersembunyi di balik rasa pahit itu." — Book's Kitchen, halaman 259

Meskipun hidup sering kali menghadirkan pengalaman pahit yang membuatmu merasa kesulitan, selalu ada makna dan pelajaran berharga di baliknya. Sama seperti kopi yang awalnya terasa pahit, jika kamu mau meluangkan waktu untuk merasakannya dengan penuh perhatian, kamu akan menemukan nilai dan pelajaran yang bisa membuat hidupmu lebih bermakna.

Setelah mengunjungi Soyang-ri Book's Kitchen, banyak orang merasa hatinya lebih ringan. Saat kamu merasa perlu menenangkan diri, novel ini bisa menjadi bacaan yang tepat untuk membantumu menemukan kedamaian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Milla
EditorMilla
Follow Us