6 Novel Internasional buat yang Jenuh dengan Cerita Amerika Sentris

Pachinko adalah novel karya Min Jin Lee yang mengangkat kehidupan keluarga Korea  selama beberapa generasi yang hidup di bawah okupasi Jepang. Berawal dari kisah Hoonie, pria dengan keterbatasan fisik yang akhirnya bisa hidup lebih layak dibanding kedua saudaranya. Dilanjut dengan putri semata wayang Hoonie, Sunja yang menikah dengan seorang pria dan pindah ke Osaka, Jepang. Di Jepang, kehidupan Sunja berlanjut. Ia memiliki anak dan bertahan di sana sampai beberapa dekade ke depan. 

Latar waktunya dimulai dari 1910 sampai 1989 saat Sunja berusia senja dan kedua putranya beranjak dewasa. Dikemas dalam bentuk family saga yang kaya akan konteks sejarah, Pachinko yang masuk daftar New York Times Bestseller akan segera tayang dalam bentuk miniseri di Apple TV+. Lee Min Ho dan Yun Juh Youn diumumkan masuk daftar cast. 

Buku ini dimulai dengan Anatolia yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit karena penyakit yang menggerogotinya. Sembari tak berdaya, Anatolia mengingat masa lalunya. Lahir dan besar di sebuah kota fiktif, jadi korban gempa bumi dahsyat dan perang di usia mudanya, hingga pindah ke sebuah desa dan menjadi penduduk termuda di usianya yang baru 50 tahunan. 

Meski tak disebut secara spesifik lokasi latarnya, kondisi geografis yang digambarkan sang penulis mirip dengan Armenia, negara asalnya. Novel ini cukup mengiris hati, sebuah memori suka dan duka yang digambarkan dengan detail hingga pembaca seakan bisa menginternalisasinya sendiri. 

Elena Ferrante boleh sukses karena novel tetralogi My Brilliant Friend. Namun, sebelum itu ia sudah menelurkan beberapa karya brilian. Salah satunya The Lost Daughter yang juga akan segera naik layar lebar. Novel ini berpusat pada Leda, seorang perempuan paruh baya yang bercerai dari suaminya dan memilih berlibur ke pinggiran Italia.

Ketika meratapi keputusan putri-putrinya untuk pindah bersama ayahnya ke Kanada, Leda bertemu dengan sebuah keluarga muda. Nina, sang ibu dan putrinya, Elena yang sedang bermain di pantai. Pemandangan itu membuat Leda kembali mengingat dinamika hubungannya dengan putrinya sendiri. 

Antonio Yammara, sang lakon adalah pemuda yang menjadi saksi kebrutalan organisasi kriminal yang menguasai Kolombia saat itu, termasuk klan Pablo Escobar. Saat membaca sebuah berita tentang kebun binatang Escobar, ia seakan dibawa kembali pada memori di tahun 60an,. Beberapa tahun sebelum organisasi kriminal yang menguasai pasar perdagangan narkoba merajalela dan mengubah Kolombia hingga kini. 

Walau bergenre thriller, novel ini ditulis dengan sangat melankolis dan poetic. 

How Do You Live? adalah karya sastra klasik asal Jepang yang seringkali dibandingkan dengan The Little Prince. Meski diceritakan dari sudut pandang seorang bocah, pesan moral dan filosofisnya sangat mengena. 

Koperu sang lakon, adalah bocah cilik yang harus menerima banyak perubahan dalam hidupnya setelah sang ayah yang kaya raya meninggal. Tak cukup di situ, ia juga kehilangan teman-temannya di sekolah yang memilih mengkhianatinya. Hari-harinya diisi dengan interaksinya dengan sang paman yang dengan sabar menjawabi pertanyaan-pertanyaan menggelitik Koperu. 

Buku ini adalah kumpulan novela karya Yan Lianke, penulis asal Tiongkok. Novela pertama berkisah tentang seorang ibu yang harus menafkahi empat anak difabelnya. Disusul, novela kedua yang berlakonkan seorang pria lanjut usia yang terpaksa bertahan hidup sendiri di sebuah desa karena tak bisa bermigrasi seperti penduduk lainnya yang lebih muda dan bugar untuk menyeberang gunung. 

Banyak dari novel internasional di atas yang berupa novela alias berhalaman pendek. Baca sekarang, deh. Membunuh waktu sambil menambah wawasan.