Kala memulai sesuatu kita sering memikirkan hal-hal besar. Entah itu perkara hasil akhir atau perencanaan untuk menghasilkan sesuatu. Ini bukanlah hal buruk selama kita tetap berfokus pada tujuan dan usaha kita.
Langkah demi langkah dalam merealisasikan beragam tujuan sejatinya bisa dimulai dengan hal-hal sederhana. Tidak sekadar sederhana, langkah-langkah berikut ini juga dapat diterapkan untuk kegiatan sehari-hari. Apa saja itu? Berikut ini enam di antaranya.
Semua orang ingin menguasai satu atau beberapa kemampuan dalam bidang-bidang tertentu. Ada yang ingin lancar berbahasa asing dan ada juga yang berkeinginan menjadi penulis andal. Semua itu bisa didapat asalkan ada niat dan waktu yang disisihkan.
Kita perlu setidaknya meluangkan waktu 30 menit hingga satu jam untuk belajar sebuah keahlian di tiap pekan. Nah, dalam situasi pandemi yang memaksa kita bekerja dari rumah maka alokasikan waktu 15 hingga 30 menit tiap hari.
Dengan tekun belajar dan mempraktikkan apa yang sudah dipelajari maka sedikit demi sedikit kita bisa menguasai keahlian tertentu.
Seiring bertambahnya usia tak jarang kita malas mempelajari atau sekadar ingin tahu sesuatu hal yang sebetulnya bermanfaat untuk hidup. Seolah-olah apa yang sudah kita dapat hingga saat ini sudahlah cukup dan tak perlu lagi mencari tahu hal lain yang ada di sekitar kita.
Cara pandang semacam itu kurang tepat. Sebab, semakin bertambahnya usia justru kadi momen tepat menggali hal-hal positif yang belum kita tahu. Ingat! Sepanjang tenaga, waktu serta ingatan masih ada dalam diri kita maka selama itu pula kita bisa belajar banyak hal dalam kehidupan ini.
Kita mudah sekali melihat kesalahan orang lain. Dari kesalahan mereka kita bisa mengeluarkan rasa benci, dendam dan yang terburuk mengancam nyawa orang tersebut. Sebelum semuanya bertambah buruk alangkah baiknya kita bisa mengontrol hal seperti itu.
Caranya, dengan melihat kesalahan apa yang sudah kita perbuat. Dengan mengetahui kesalahan atau kekurangan diri sendiri kita bisa lebih mengutamakan perbaikan pada diri masing-masing. Ini bukan berarti kita tidak boleh mengkritik orang lain.
Mengkritik itu boleh saja asal tidak mengeluarkan kata-kata sopan serta tak membawa urusan pribadi ke masalah yang sedang dibahas. Selebihnya, semua jadi keputusan yang menerima kritik untuk mau berbenah atau tidak. Sebab, membenahi diri sendiri adalah hal penting.
Semua orang punya tujuan dan jalan hidup masing-masing. Terlalu mengurusi hidup orang lain tidak hanya bikin kita pusing sendiri tetapi juga membuat hidup kita makin jauh dari kata maju. Untuk itu segeralah kembali fokus pada rencana-rencana kita.
Tak masalah menjadikan kesuksesan teman, saudara atau orang-orang hebat yang kita kenal sebagai sumber inspirasi. Namun, jangan sampai kita terlalu terpaku dan sibuk mengurusinya. Sebab, yang terpenting dalam menggapai sebuah kesuksesan adalah fokus, niat dan konsisten.
Buku adalah jendela dunia.
Salah satu pepatah yang terus digaungkan agar kita rajin membaca buku. Entah itu novel, ensiklopedia atau jenis buku lainnya. Mengapa kita diajak menyenangi aktivitas tersebut?
Ini karena buku memberikan kita perspektif serta wawasan baru yang mungkin sebelumnya belum kita dapat. Buku mengajak kita berkeliling dari satu ruang lingkup ke bidang yang asing bagi pandangan kita.
Dari situlah kita memperoleh ide-ide baru, imajinasi serta pengetahuan yang bermanfaat untuk hidup. Khususnya dalam mengembangkan kemampuan serta membantu usaha mencapai impian kita.
Saat berhasil mencapai sesuatu kita perlu memberi apresiasi pada diri sendiri. Tetapi, jangan sampai berlebihan karena justru akan buat diri kita lebih berfokus pada perayaan daripada memikirkan hal selanjutnya yang perlu dituntaskan.
Kita bisa luangkan waktu satu hari untuk diri kita mendapat relaksasi. Kita bisa manjakan diri dengan sedikit penghargaan berupa istirahat, menonton drama korea atau membeli makanan favorit. Setelah merasakan bahagia barulah kembali merencanakan tujuan selanjutnya yang perlu dicapai.
Tindakan-tindakan sederhana ini bisa kamu terapkan mulai sekarang. Tidak perlu menerapkannya semua secara langsung karena kita butuh terbiasa dahulu. Ingat kata pepatah lama, semua bisa karena terbiasa.