Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Kenapa Kamu Harus Segera Berhenti Playing Victim

Pexels/Juan Pablo Arenas

Setiap orang pasti pernah mendapat masalah, musibah, cobaan, ataupun kesulitan. Coba ingat-ingat kembai, pernahkah kamu menyalahkan orang lain saat mendapatkan kesulitan itu?

Playing victim adalah menempatkan dirimu sebagai korban dalam suatu permasalahan. Biasanya, korban adalah pihak yang mendapatkan simpati masyarakat. Tapi, playing victim itu berbeda dengan menjadi victim. Orang yang biasanya playing victim menempatkan dirinya sebagai korban untuk mendapatkan simpati, rasa kasihan dari orang lain, bahkan ada yang untuk lari dari tanggung jawab atas perbuatannya sendiri.

Meskipun pada awalnya kamu merasa aman dan nyaman berperan sebagai korban, membuat pihak sebelah sebagai penjahatnya dan disalahkan banyak orang, tapi rasa aman itu tidak akan bertahan lama. Perilaku itu justru akan menjadi racun yang mengalir dalam darahmu. Berikut alasannya.

1. Mental playing victim akan membuatmu menjadi pribadi yang lemah

unsplash/hiva sharifi

Viktor Frankl mengungkapkan bahwa banyak orang yang bertahan hidup dari kamp konsentrasi Jerman bisa bertahan karena mereka tidak mau menyerah dan tidak mau menganggap dirinya sebagai korban.

Sebaliknya, meski hak dan milik mereka dilucuti, mereka masih menggunakan satu-satunya hak yang masih mereka miliki untuk mempertahankan semangat mereka, yaitu hak untuk menentukan sikap.

2. Memosisikan dirimu sebagai korban akan membuatmu marah dan egois

unsplash/morgan basham

Jika kamu adalah korban, kamu akan merasa marah. Kenapa? Karena kamu merasa dizalimi dan diperlakukan tidak adil. Padahal, marah hanya akan menghalangimu dari meihat ssegala sesuatunya secara adil.

Misalnya saja, kamu diserempet oleh motor diperempatan lampu merah, padahal posisi mobil kamu sedang berhenti menunggu lampu hijau menyala. Kamu merasa pengendara motor yang melakukan kesalahan karena menyerempet mobil yang sedang berhenti. Kamu akan merasa dia yang bersalah dan marah.

Tapi tahukan kamu kalau kamu memberhentikan mobilmu melanggar marka jalan? Bukankah kamu menzalimi lebih banyak pengguna jalan lain?

3. Kamu akan menghabiskan waktu dan energimu tidak pada tempatnya

unsplash/Kevin Grieve

Andaikan kamu sedang naik gunung, lalu tiba-tiba saja badai turun, apa kamu hanya akan duduk meringkuk kedinginan sambil menangis meratap, “Kenapa badai harus turun saat aku sedang naik gunung?”

Tentu tidak, kamu akan berusaha melindungi dirimu dari badai sampai aman. Kamu sadar jika terkadang, kondisi cuaca di gunung susah diprediksi. Begitulah harusnya kita mengelola energi, untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk menyalahkan pihak lain.

4. Kamu tidak akan pernah mencoba hal baru

unsplash/Steve Halama

Jika kita kembali pada contoh sebelumnya, apa hal baru yang bisa kita pelajari? Mungkin kita bisa belajar membangun tenda, menjaga tubuh tetap hangat, atau memberikan pertolongan pertama pada kawan yang kedinginan.

Bayangkan jika kita hanya memosisikan diri sebagai korban. Apa yang akan kita pelajari?

5. Kamu jadi pasif dan penuh emosi negatif

unsplash/Zachary Spears

Apa yang akan kamu rasakan ketika kamu menjadi korban? Kamu akan merasa diperlakukan tidak semestinya, marah dan sedih. Padahal emosi negatif seperti ini justru hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga tanpa memberikan penyelesaian.

6. Kamu Akan Kesulitan Menghadapi Permasalahan di Masa Depan

unsplash/Tim Gouw

Biasanya orang yang memainkan peran sebagai korban menganggap bahwa dirinya bisa lepas dari tanggung jawab dan layak mendapat simpati masyarakat. Padahal, ada kalanya kamu harus tetap bertanggung jawab, bahkan meski kamu tidak dalam posisi salah.

Dengan begitu, kamu akan belajar untuk menekan ego dan menguatkan mentalmu untuk menyelesaikan segala permasalahan. Dalam kehidupan yang panjang, bukan satu atau dua kali saja kamu akan mengalami masalah dan konflik.

Bukankah kita tidak bisa selalu lari? Cara bertahan macam ini hanya akan menunjukkan bahwa kamu lemah.

7. Orang-orang bisa menghindarimu

unsplash/Clem Onojeghuo

Siapa yang tidak gemas jika ada orang disekitarmu yang sering mengeluh dan menyalahkan apapun disekitarnya tanpa ada usaha untuk mengubah keadaannnya sendiri? Begitulah perasaan orang-orang disekitar kit ajika kita terus-terusan berperan sebagai korban. Jadi, jangan salahkan mereka jika mereka berusaha menjauh.

So, mulai sekarang stop playing victim. Duh, malah gak ada untungnya lho buatmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us