7 Cara Mengatasi Ngantuk Saat Mengemudi Perjalanan Mudik, Efektif!

Perjalanan mudik sering kali membutuhkan waktu tempuh yang panjang dan melelahkan. Mengemudi dalam waktu lama dapat menyebabkan tubuh merasa lelah, yang pada akhirnya menimbulkan rasa kantuk. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menurunkan konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan.
Rasa kantuk yang muncul saat berkendara biasanya disebabkan oleh kurangnya waktu istirahat, pola tidur yang terganggu, atau kondisi tubuh yang kurang fit. Selain itu, perjalanan mudik sering kali dilakukan pada malam hari untuk menghindari kemacetan, yang semakin memperbesar kemungkinan rasa kantuk muncul.
Supaya kamu sampai dengan selamat di kampung halaman, yuk simak ketujuh cara mengatasi rasa kantuk saat mengemudi perjalanan mudik berikut ini. Keep scrolling!
1. Beristirahat secukupnya sebelum berangkat

Sebelum memulai perjalanan mudik, tubuh perlu mendapatkan istirahat yang cukup. Tidur selama 7–8 jam pada malam sebelumnya dapat membantu menjaga kewaspadaan selama mengemudi. Tidur yang berkualitas akan membuat tubuh lebih segar dan siap menghadapi perjalanan panjang. Selain itu, menghindari begadang sebelum perjalanan sangat penting agar tubuh tidak kelelahan di tengah jalan.
Jika perjalanan harus dilakukan dalam waktu yang cukup lama, penting untuk mengatur jadwal istirahat secara berkala. Berhenti sejenak setiap 2–3 jam untuk beristirahat dapat membantu mengurangi kelelahan. Dengan memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat, energi dapat kembali pulih, sehingga tetap dapat fokus selama mengemudi.
2. Mengonsumsi minuman berkafein

Minuman berkafein, seperti kopi atau teh, dapat membantu meningkatkan kewaspadaan saat mengemudi. Kandungan kafein dalam minuman ini mampu merangsang sistem saraf pusat dan mengurangi rasa kantuk dalam waktu singkat. Efek kafein biasanya mulai terasa sekitar 15–30 menit setelah dikonsumsi dan dapat bertahan selama beberapa jam.
Namun, mengonsumsi kafein secara berlebihan juga tidak disarankan karena dapat menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar, kegelisahan, atau gangguan pencernaan. Selain itu, efek stimulan dari kafein hanya bersifat sementara dan tidak bisa menggantikan kebutuhan tubuh untuk beristirahat. Oleh karena itu, tetap diperlukan istirahat yang cukup agar tubuh tetap dalam kondisi optimal selama perjalanan.
3. Melakukan peregangan tubuh

Duduk terlalu lama dalam posisi yang sama saat mengemudi dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan peredaran darah tidak lancar. Untuk mengatasinya, melakukan peregangan tubuh setiap beberapa jam sangat dianjurkan. Gerakan peregangan sederhana, seperti menggerakkan kepala ke kiri dan kanan, merentangkan tangan, atau menggoyangkan kaki, dapat membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi ketegangan otot.
Saat berhenti untuk beristirahat, sebaiknya berdiri dan berjalan sejenak untuk memberikan kesempatan bagi tubuh agar lebih rileks. Aktivitas fisik ringan ini dapat meningkatkan aliran oksigen ke otak, sehingga dapat kembali merasa segar dan lebih fokus saat melanjutkan perjalanan.
4. Mengatur posisi duduk yang nyaman

Posisi duduk yang tidak nyaman dapat mempercepat munculnya rasa kantuk saat mengemudi. Kursi yang terlalu tegak atau terlalu miring dapat menyebabkan ketegangan pada otot punggung dan leher. Untuk itu, perlu menyesuaikan posisi duduk agar lebih nyaman dengan menyandarkan punggung secara optimal dan mengatur jarak antara kursi dengan setir kendaraan.
Selain itu, penggunaan bantalan tambahan pada punggung atau leher dapat membantu mengurangi ketegangan otot. Dengan posisi duduk yang nyaman, tubuh akan lebih rileks, sehingga dapat mengemudi dengan lebih baik dan mengurangi risiko rasa kantuk yang muncul di tengah perjalanan.
5. Mengonsumsi makanan ringan yang sehat

Makanan juga berperan penting dalam menjaga kewaspadaan saat mengemudi. Mengonsumsi makanan berat dalam porsi besar sebelum atau selama perjalanan dapat menyebabkan rasa mengantuk karena tubuh membutuhkan energi lebih banyak untuk mencerna makanan. Sebaliknya, memilih makanan ringan yang sehat, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau biskuit gandum, dapat memberikan energi tambahan tanpa menyebabkan kantuk.
Menghindari makanan tinggi gula juga penting karena lonjakan kadar gula dalam darah dapat menyebabkan rasa lelah setelahnya. Selain itu, menjaga asupan air putih yang cukup sangat dianjurkan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik, sehingga tetap segar selama perjalanan.
6. Mendengarkan musik yang energik

Musik dapat menjadi cara efektif untuk mengusir rasa kantuk saat mengemudi. Memutar musik dengan irama cepat atau lagu favorit dapat membantu meningkatkan suasana hati dan menjaga fokus selama perjalanan. Musik yang memiliki tempo cepat dapat merangsang otak agar tetap terjaga dan mengurangi rasa kantuk yang muncul secara tiba-tiba.
Selain itu, mengganti jenis musik secara berkala juga dapat membantu menghindari kejenuhan. Jika mulai merasa bosan dengan lagu-lagu yang diputar, memilih podcast atau siaran radio dengan topik menarik bisa menjadi alternatif yang baik untuk menjaga konsentrasi saat berkendara.
7. Mengajak anggota keluarga sebagai teman perjalanan

Mengemudi sendirian dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kantuk karena tidak ada interaksi yang dapat membantu menjaga kewaspadaan. Jika memungkinkan, bepergian bersama teman atau anggota keluarga dapat menjadi solusi yang efektif. Dengan adanya teman perjalanan, suasana perjalanan akan terasa lebih menyenangkan dan dapat mengurangi rasa bosan.
Selain itu, teman perjalanan juga dapat berperan sebagai pengingat jika mulai terlihat lelah atau kehilangan fokus. Jika perjalanan sangat panjang, membagi waktu mengemudi dengan teman yang bisa menyetir juga merupakan pilihan yang baik agar tidak terlalu kelelahan di perjalanan.
Menjaga kewaspadaan selama perjalanan mudik sangat penting demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Dengan menerapkan cara-cara di atas, perjalanan dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan aman tanpa gangguan rasa kantuk yang berlebihan.