7 Cara Menyikapi Validasi Orang Lain agar Gak Sombong

Validasi positif dari orang lain sering didapat saat kamu berhasil meraih suatu pencapaian. Atau kamu memiliki sisi keunggulan diri yang tidak dimiliki orang lain. Contohnya dikatakan sebagai orang yang bertanggung jawab, cerdas, atau kamu dianggap sebagai sosok yang kreatif.
Tapi validasi dari orang lain juga kerap menjerumuskan diri. Sikap bangga berlebihan bisa berubah menjadi sombong. Pada akhirnya, kamu enggan meningkatkan kualitas diri. Supaya kamu tidak terjerumus dalam sikap sombong, terapkan sikap yang tepat saat menghadapi validasi orang lain.
1. Menjadikannya sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri

Kita memang tidak bisa mencegah validasi dari orang-orang sekitar. Apalagi saat kamu terlihat baik di mata mereka. Di sisi lain, menghadapi validasi juga harus hati-hati. Karena ini bisa menjerumuskan seseorang ke dalam sikap malas dan bangga berlebihan.
Lantas, bagaimana cara yang tepat dalam menyikapi validasi dari orang lain? Jadikan itu sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Contohnya saat seseorang menilaimu sebagai manusia bertanggung jawab. Kamu harus mempraktekkan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjaga rasa bangga agar tidak berlebihan

Siapa yang tidak bangga saat menuai respon positif dari orang-orang sekitar? Kamu dikatakan sebagai sosok yang cerdas, atau kreatif. Tidak heran banyak dari kita yang kecanduan validasi orang-orang sekitar.
Namun demikian, kamu harus tetap menjaga validasi dari orang lain agar tidak berubah menjadi sombong. Merasa bangga saat memperoleh respon positif boleh boleh saja. Asalkan memberi batasan yang jelas. Jangan sampai rasa bangga berkembang menjadi sikap menjatuhkan orang lain.
3. Segera mengevaluasi kemampuan diri

Anugerah terbesar saat kamu mampu memaksimalkan kemampuan diri. Apalagi orang-orang sekitar sampai memberikan validasi positif. Rasa bahagia dan bangga pasti muncul. Kamu merasa beruntung memiliki kemampuan sedemikian rupa.
Tapi tunggu dulu, jangan terlalu bangga berlebihan dengan validasi dari masyarakat sekitar. Justru sebaliknya, ini menjadi ajang evaluasi kemampuan diri. Kira-kira, sudahkah kamu sesuai dengan validasi tersebut? Atau masih ada sejumlah kekurangan yang harus diperbaiki.
4. Tidak berpuas dengan pencapaian seadanya

Menghadapi validasi dari orang-orang sekitar memang penuh tantangan. Tidak terkecuali dengan respon positif. Karena bahagia dan bangga yang berlebihan, kamu memilih berhenti berusaha. Bisa dikatakan memilih berpuas diri dengan pencapaian seadanya.
Kamu harus hati-hati menyikapi validasi orang lain agar tidak menjadi sombong. Salah satunya tidak berpuas dengan pencapaian yang saat ini sudah dalam genggaman. Sadari masih ada banyak tangga yang harus kamu pijak. Pencapaian sekarang hanyalah gerbang awal menuju keberhasilan.
5. Berusaha mencontoh orang-orang inspiratif dalam menghadapi pujian

Tidak dapat dimungkiri jika validasi dari orang lain bisa membuat kamu terlena. Merasa sudah jadi orang sukses, tanpa sadar sifat malas muncul. Kamu enggan berusaha dan meningkatkan kemampuan diri.
Sekarang saatnya kamu menyikapi validasi orang lain supaya tidak berubah menjadi sombong. Termasuk diantaranya mencontoh orang-orang inspiratif dalam menghadapi pujian. Mereka tidak langsung menelan mentah-mentah validasi dari masyarakat sekitar. Sebaliknya, orang-orang tersebut justru fokus meningkatkan kemampuan diri.
6. Senantiasa mengingat sisi kekurangan yang harus diperbaiki

Kamu boleh saja merasa bangga saat memiliki pencapaian. Tapi ingat, apa yang sudah kamu raih bukan akhir dari segalanya. Perjalanan masih panjang. Jangan karena validasi orang lain pada akhirnya kamu merasa bangga berlebihan.
Ada hal penting yang harus kamu ingat agar tidak berubah menjadi manusia sombong. Jangan lupa mengingat sisi kekurangan yang harus diperbaiki. Ingat, tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Karena inti menjalani hidup adalah pembelajaran berkelanjutan.
7. Tidak terpaku pada validasi orang lain

Seberapa sering kamu memperoleh validasi dari orang lain? Ini adalah hal yang umum ditemukan di lingkungan masyarakat. Terutama menyangkut validasi positif yang kerap melalaikan diri. Tanpa disadari, kamu berhenti berkembang menjadi sosok yang lebih baik.
Hanya kamu sendiri yang bisa mengelola validasi orang lain agar tidak berubah menjadi angkuh. Dalam menjalani hidup, usahakan tidak mengejar validasi masyarakat sekitar. Fokus saja pada rangkaian proses yang dijalani. Karena yang menjadi penentu keberhasilan bukan validasi, tapi usaha dan strategi yang kamu gunakan.
Kita memang tidak bisa menghentikan anggapan atau pernyataan dari orang-orang sekitar. Satu-satunya cara dengan mengelola validasi dari mereka secara cermat. Karena kecanduan respon positif bisa melalaikan diri. Agar hal itu tidak terjadi, ingat selalu tujuh cara di atas, kemudian terapkan saat kamu memperoleh penilaian positif dari mereka.