Tidak punya teman bukanlah cara hidup yang menyenangkan. Awalnya kamu mungkin merasa baik-baik saja. Namun, seiring waktu ketiadaan kawan membuat hidupmu sepi dan kurang berarti.
Kamu merasakan kesulitan ketika membutuhkan sesuatu. Tidak ada teman yang cukup bisa diandalkan buat membantumu. Kalau selama ini dirimu hanya menghubungkan sifat pendiam dengan gak memiliki teman, itu kurang tepat. Tujuh hal ini lebih menghambatmu dalam memperoleh kawan daripada sekadar jarang bicara.
Baik kamu banyak maupun sedikit bicara, pedasnya perkataanmu bikin orang lain sakit hati. Minimal mereka gak nyaman berada di dekatmu. Kamu mungkin berpikir hanya menyuarakan pendapat dengan jujur.
Namun, caranya yang tak memedulikan perasaan orang lain membuatmu tidak disukai. Belajarlah menata ucapanmu. Hindari mengkritik secara berlebihan, keinginan menyindir seseorang, atau membuatnya malu. Ketiga hal itu yang biasanya mendorongmu berkata pedas.
Bisa jadi sikap orang-orang di sekitarmu sebenarnya baik. Tanpa kamu melakukan apa-apa, mereka sudah membuka diri dan menerimamu sebagai bagian dari mereka. Sayangnya, justru dirimu yang tak membalasnya dengan sikap serupa.
Kamu tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berteman dengan mereka. Kesannya cuma mereka yang membutuhkan dirimu, sedangkan kamu sama sekali tidak memerlukan kehadiran mereka. Males banget, kan?
Berhubungan dengan orang yang egois itu cuma makan hati. Dalam hubungan pertemanan, kamu seolah-olah memaksa mereka agar memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu saja. Semua hal di dunia ini cuma tentang masalah dan kepentinganmu.
Ketika orang lain menyampaikan kebutuhan mereka padamu, dirimu berpaling. Sikapmu tidak mau tahu dan sama sekali tak ada keinginan untuk membantu. Hubungan pertemanan yang terjalin menjadi hanya satu arah. Mereka pun capek dan memilih menjauhimu.
Mereka hanyalah orang-orang yang sebaya denganmu. Bahkan bila kamu ingin berkawan dengan orang yang lebih dewasa darimu, ingat bahwa dia bukan orangtua atau pengasuhmu. Tidak tepat apabila dirimu bersikap terlalu manja.
Tak seorang pun punya cukup waktu dan tenaga buat selalu memperhatikan dan memenuhi keinginan-keinginanmu. Urusan mereka banyak. Sifatmu yang manja menjadi beban besar bagi mereka.
Semua orang perlu punya minat dan kemampuan untuk berkompetisi. Akan tetapi, kontrol hal ini agar tidak berlebihan. Jika keinginanmu dalam berlomba dengan orang lain sampai tak memedulikan apa-apa lagi, satu per satu teman pasti menyingkir.
Kamu seperti orang yang menempatkan diri sebagai petarung di dalam maupun luar arena. Setiap orang yang mendekat dipandang sebagai musuh. Kamu sigap menyerang untuk mengalahkannya. Pertemanan seharusnya tidak diwarnai aksi penyerangan begini.
Teman orang sombong hanyalah sesama pemilik sifat tersebut. Itu pun biasanya mereka justru gak bisa akur karena tidak ada yang mau diposisikan lebih rendah. Jadilah kamu sangat sulit mendapatkan kawan.
Sifat tinggi hati menyulitkanmu duduk setara dengan orang lain. Sering kali dirimu tidak puas hanya dengan mengunggulkan diri. Namun juga menambahinya dengan mengejek orang lain.
Tidak ada yang ingin berhubungan dekat dengan orang yang gak bisa dipercaya. Ucapanmu yang tak jujur bukan semata-mata buat menyenangkan diri. Namun, dapat sampai merugikan orang lain.
Misalnya, sikap tidak jujurmu menimbulkan fitnah untuk orang lain. Kamu ingin menyelamatkan diri dari suatu masalah. Dirimu lantas berkata dusta sekalipun itu berarti memindahkan kesalahan pada teman sendiri.
Mudah berteman bukan tentang kamu harus selalu ke mana-mana bersama sekelompok orang. Bukan juga dirimu senantiasa riuh bercerita dengan mereka. Tidak dijauhi oleh orang-orang di sekitarmu serta kalian mampu berinteraksi dengan nyaman pun sudah tanda terjalinnya pertemanan.