Cepat berpuas diri secara berlebihan bisa membuat orang merasa sudah memiliki segalanya. Seandainya kamu juga mengalami ini, kamu bakal lebih mungkin untuk tetap berada pada tingkatanmu sekarang dan enggan mengambil risiko untuk kemajuan ke depan. Padahal, setiap orang dibekali Tuhan dengan potensi besar dalam dirinya yang bebas diperjuangkan.
Demi kesuksesan, inilah beberapa alasan kenapa kamu harus menghindari sifat berpuas diri mulai dari sekarang.
Kepuasan biasanya hadir pas kamu sudah berhasil mencapai satu target tertentu dalam hidup, setelah itu dunia berasa ada dalam genggaman. Jadinya, kamu cenderung menutup kemungkinan untuk eksplorasi diri. Kamu menganggap bahwa apa yang kamu punya sekarang sudah cukup. Padahal untuk bisa mengembangkan kemampuan lain, 'merasa tidak pernah puas' diri dalam hal positif nyatanya juga diperlukan.
Merasa sudah cukup terhadap diri sendiri nyatanya juga akan menumbuhkan sifat pemalas. Kamu jadi cenderung enggan belajar hal di luar bidang keahlian yang kamu tekuni. Hal ini justru membuat hidupmu jadi stagnan di tempat sehingga sulit untuk meraih sesuatu lebih besar lagi.
Pada setiap hal baik yang kamu peroleh, kamu merasa itu adalah hasil dari kerja kerasmu. Padahal lebih dari itu, banyak orang ikut andil di dalamnya. Tentunya dengan peran masing-masing dari mereka. Setiap keberhasilnmu itu selalu ada campur tangan orang lain, terlebih juga campur tangan Tuhan. Makanya, sikap berpuas diri secara tidak langsung bisa membuatmu jadi sombong dan tidak bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan.
Menyombongkan setiap pencapaian dan gelimangnya harta barangkali bakal membuatmu lebih bahagia. Tapi tidak lagi ketika kamu sudah mulai takabur dan teman mulai menjauh, orang yang tadinya berada di dekatmu mulai pergi satu persatu. Itu akibat lain ketika mulai merasa paling hebat sendiri diantara yang lain.
Ketika kamu merasa sudah berada di titik puncak, kadang secara tidak sadar kamu jadi kurang bersemangat dalam bekerja karena merasa sudah cukup dengan perjuangan yang kamu lakukan. Padahal, masih ada langit di atas langit. Kamu tidak benar tahu seberapa kuat dirimu sebelum membuat target lain lagi dan mewujudkannya. Makanya, rasa puas diri itu sebaiknya juga dibarengi dengan semangat buat mencapai tujuanmu selanjutnya.
Untuk berhasil dan bersaing dengan rival yang lain, kamu perlu tanamkan bahwa kamu bukan siapa-siapa. Ini bakal membuatmu mencanangkan berbagai hal sehingga terbentuklah siapa dirimu yang sesungguhnya. Itulah yang akan menghindarkan kamu nantinya dari rasa berpuas diri yang kadang justru memagari siapa dirimu sejatinya.
Kehidupan ini berjalan seimbang, ada saatnya kamu berada di atas dan ada waktunya juga kamu berada di bawah. Itu semua mengisyaratkan bahwa apa yang kamu miliki saat ini sesungguhnya tidaklah selamanya. Makanya, berlebihan dalam hal percaya diri hingga membuatmu cepat berpuas diri sebenarnya juga bermakna semu. Tetaplah rendah hati meski sekarang kamu merasa berada di puncak kariermu.
Memang benar jika setiap orang berhak bahagia seperti apa yang diinginkan. Namun, kebahagiaan terkadang lebih menghanyutkan. Bahagia erat kaitannya dengan rasa berpuas diri yang juga dapat mengakibatkan kepekaanmu jadi tumpul. Tidak sampai di sini, kamu bisa jadi tidak peduli lagi terhadap orang lain. Padahal bahagia sejatinya juga tentang kebahagiaan yang bisa dibagikan, tidak disimpan sendiri.
Memiliki rasa berpuas diri berlebihan itu tidak cukup bijak untuk kesuksesanmu ke depan. Kamu jadi kurang tahu seberapa kuat bisa bertahan dalam memperjuangkan sesuatu. Kalau ada yang memuji anggaplah itu adalah tiket buat kamu harus lebih keras lagi. Jika ada satu hal yang sudah terlampaui, jangan pernah puas dan teruslah fokus dalam mencapai target yang lainnya.