Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kata Ahli, Ini 5 Alasan Kenapa Sifat Orang Tidak Mudah Berubah

Ilustrasi dua orang sedang berdiskusi (pexel.com/Alex Green)

Pada satu titik, kita pasti pernah merasa seseorang di sekitar kita perlu berubah. Atau mungkin justru merasa ada hal-hal tentang diri kita yang harus diubah. Sayangnya, mengubah diri kita bukan perkara sederhana. 

Ada banyak alasan mengapa seseorang sulit atau tidak mau berubah. Namun pakar menjelaskan kenapa seseorang cenderung tidak mudah bertumbuh dan melakukan perubahan dalam dirinya. 

1. Perubahan terasa tidak nyaman

Ilustrasi wanita sedang merenung (pexels.com/Anete Lusina)

Orang sering kali tidak ingin berubah karena hal itu bisa jadi terasa tidak nyaman. Mengubah sesuatu pada diri atau perilaku seseorang akan memaksa mereka untuk juga mengubah keyakinan mendasar tentang nilai diri mereka. 

"Pertama, agar perubahan bisa terjadi dan bertahan lama, seseorang harus ingin keluar dari zona nyaman lebih dari yang mereka inginkan untuk tetap diam di tempatnya," kata Sharon Saline, Psy.D., psikolog klinis yang berspesialisasi pada ADHD, LD, dan kesehatan mental untuk anak dan keluarga.

Ia menambahkan, seseorang harus gigih melakukan perubahan tersebut. Bisa berarti mengubah kebiasaan, rutinitas, atau interaksi interpersonal. Terkadang usia juga menjadi faktor. Saat orang makin menua hingga paruh baya atau lebih, perubahan mungkin tampak tidak sepadan dengan usaha yang harus mereka lakukan.

2. Perubahan tidak dapat diprediksi

Ilustrasi wanita sedang merenung (pexels.com/Monstera)

Manusia selalu hidup dengan pola berulang, karena manusia membutuhkan rasa aman akan sesuatu yang bisa mereka prediksi. Seringkali orang tidak berubah karena mereka nyaman dengan pola yang mudah terprediksi hasilnya. Sedangkan ketika melakukan perubahan, kita harus ke luar dari zona nyaman yang mengakar dan bekerja keras untuk kembali beradaptasi dengan pola baru, bahkan jika perubahan tersebut baik untuk kita.

Contohnya, ketika selama ini seseorang selalu menyalahkan diri sendiri saat melakukan kesalahan, selalu merasa kegagalan yang dialami adalah karena dia tidak cukup baik.

Maka seseorang akan kesulitan ketika diminta merasa cukup dan puas dengan hasil yang diperoleh walau tak sesuai ekspektasi. Dia akan kesulitan untuk mempercayai bahwa melakukan kesalahan bukan tanda kegagalan, namun proses kita belajar dan bertumbuh.

3. Mereka ingin diterima "apa adanya"

Ilustrasi pria sedang merenung (pexels.com/Nathan Cowley)

Love & Relationship Coach, Cassady Cayne, mengatakan jika orang enggan berubah bisa jadi karena ada inner child yang terluka. 

"Mereka secara tidak sadar enggan berubah, karena pberubah artinya mereka harus mengakui bahwa bagian diri mereka yang terluka dan "salah" tidak akan pernah dicintai apa adanya."

Seseorang biasanya akan menyabotase diri bahkan ketika mereka mencoba untuk berubah. Jadi mereka akan kembali ke pola lama tersebut, yang percaya jika mereka berubah artinya mereka tidak jadi diri sendiri. Tapi di saat yang sama, mereka tetap merasa tidak bahagia atas dirinya.

4. Tidak ada motivasi dari dalam diri

Ilustrasi wanita sedang kesal (pexels.com/Yan Krukau)

Salah satu alasan seseorang tidak dapat berubah adalah karena tidak ada dorongan atau keinginan kuat dari dalam dirinya untuk berubah. Termasuk perubahan yang didasari faktor eksternal seperti keingin orang lain, dipaksa orang tua atau pasangan, harus mengikuti aturan sosial, dan lain sebagainya.

Jika seseorang tidak benar-benar ingin melakukan perubahan dari dalam diri, maka akan sangat sulit untuk melangkah jauh. Mereka mungkin bisa memulainya, tetapi jika tidak ada dorongan dari dalam untuk melakukannya, maka mereka akan mudah kehilangan motivasi dan merasa ingin menyerah terus setelah beberapa saat.

5. Mereka merasa aman dalam kondisi saat ini

Ilustrasi wanita menutup matanya (pexels.com/Samson Katt)

Melakukan sesuatu untuk pertama kali atau melangkah ke hal yang tidak diketahui bisa sangat menakutkan, misalnya pindah rumah, pindah pekerjaan, memuai bisnis, bertemu orang baru, dan lain sebagainya. Ketakutan akan sesuatu yang baru sudah tertanam kuat di bagian lama otak, yaitu fungsi bertahan hidup.

Seseorang biasanya akan berpikir "Saya bertahan sejauh ini dengan tidak melakukannya (cara berpikir atau bertindak yang berbeda) dan saya baik-baik saja. Jadi kenapa saya harus berubah? Apakah saya akan aman dengan hal baru ini?"

Walaupun perubahan memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Carilah cara yang nyaman dan sesuai dengan kondisimu, serta hal-hal yang mendukungmu untuk mudah beradaptasi terhadap perubahan. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us