Anti Drama! 6 Jurus Ampuh Gunakan Medsos dengan Aman dan Nyaman 

Sebelum jari-jarimu mengetik dan membagikan sesuatu, coba tarik napas dalam-dalam, baca kembali tulisanmu dan pikirkan dampaknya. Apakah tulisanmu bisa menyinggung orang lain? Apakah ada informasi pribadi yang sebaiknya tidak diumbar ke publik? Tidak ada salahnya bersikap preventif dengan meninjau kembali apa yang hendak kamu bagikan.

Perlu diingat bahwa jejak digital itu abadi. Sekali kamu berhasil mengunggah sesuatu ke dunia maya, butuh usaha ekstra untuk menghapusnya sepenuhnya. Oleh karena itu, pastikan bahwa apa yang hendak kamu tampilkan di media sosial bersifat umum sembari tetap menjaga etika dalam berkomunikasi di dunia maya.

Media sosial memang tempat yang asyik untuk berbagi cerita dan pengalaman. Mulai dari cerita liburan terakhir yang kamu nikmati hingga pengalaman kurang menyenangkan bersama seseorang, banyak hal yang bisa dibagikan. Meski demikian, kamu sebaiknya tidak mengumbar informasi pribadimu.

Hindari membagikan alamat rumah, nomor telepon, atau detail keuanganmu secara terbuka. Atur privasi akunmu dan batasi siapa saja yang bisa melihat unggahanmu. Jangan mudah percaya dengan orang yang baru kamu kenal di dunia maya, apalagi kalau mereka meminta informasi pribadimu.

Di era informasi yang serba cepat ini, berita bohong mudah sekali menyebar. Perkaya literasimu dengan cermat membaca berita yang tersedia. Selain itu, jangan langsung percaya dengan semua hal yang kamu lihat. Selalu pastikan kembali kebenaran dari berita tersebut, apalagi kalau kamu berencana membagikannya ke orang lain.

Cari sumber informasi yang terpercaya dan bandingkan dengan sumber lain. Jangan meneruskan berita yang belum jelas kebenarannya. Ini bisa membuatmu tanpa sadar ikut menyebarkan berita hoaks. Untuk kasus yang cukup serius, hal ini bisa membuatmu berada dalam posisi yang tidak aman secara hukum.

Keseruan mengakses hiburan yang ditawarkan media sosial tidak akan ada habisnya. Oleh karena itu, penting bagimu untuk tetap ingat waktu dan mengutamakan kewajibanmu terlebih dahulu. Tentukan batasan waktu akses setiap harinya sehingga kamu tetap bisa menjalani hari di kehidupan nyata dengan seutuhnya.

Kalau memang tidak ada tujuan khusus, sebaiknya hindari kebiasaan akses media sosial. Cobalah untuk fokus pada konten yang memang benar-benar kamu butuhkan atau ingin nikmati. Jangan biarkan medsos memegang kendali atas dirimu. Kamu yang punya kontrol atas dirimu. Maka, gunakan medsos dengan bijak.

Media sosial sering kali menjadi tempat orang melampiaskan emosi dan berdebat satu dengan yang lain. Bukankah lebih baik temui orang yang bersangkutan secara tatap muka dan selesaikan masalahnya segera? Hindari terlibat dalam konflik seperti adu argumen di kolom komentar karena biasanya hanya akan menguras energi dan emosi.

Selain itu, konflik di media sosial tidak benar-benar menyelesaikan masalah. Hal ini malah bisa menimbulkan masalah baru akibat kesalahpahaman gaya bahasa tulisan dan verbal yang berbeda. Jika ada orang yang mencoba memprovokasimu, jangan terpancing. Lebih baik diam atau blokir saja akunnya.

Dengan adanya kebebasan beraktivitas di media sosial, kamu juga harus bijak dalam berinteraksi. Jika kamu menemukan akun yang menyebarkan ujaran kebencian, melakukan penipuan, atau melakukan tindakan ilegal lainnya, jangan ragu untuk melaporkannya. Ini bisa melindungimu dan orang lain dari penipuan atau tindakan berbahaya di dunia maya.

Melaporkan akun-akun yang meresahkan akan membuatmu ikut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan medsos yang lebih aman dan nyaman untuk semua orang. Jangan biarkan kejahatan turut merajalela di dunia maya. Kamu bisa mengambil langkah untuk mewujudkannya.

Media sosial adalah sebuah alat, bukan tujuan. Oleh karena itu, gunakan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan utama. Dengan demikian, kamu akan lebih aman dan nyaman saat menggunakannya.