Apakah Puasa Idul Adha Wajib? Ini Waktu, Niat, dan Keutamaan

- Idul Adha identik dengan ibadah haji dan penyembelihan hewan kurban
- Dianjurkan memperbanyak ibadah seperti salat, zikir, membaca Al-Qur'an, dan puasa menjelang Idul Adha
- Puasa sunah Dzulhijjah disunahkan sejak tanggal 1-9 Dzulhijjah dengan niat malam hari
Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban dan ibadah haji. Menjelang salat Idul Adha yang akan dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti salat, zikir, membaca Al-Qur'an, hingga puasa.
Memasuki bulan Dzulhijjah, terdapat beberapa puasa sunah yang dapat dilaksanakan oleh umat Muslim. Berikut adalah hukum puasa Idul Adha berserta niat, tata cara, dan keutamaannya!
1. Hukum puasa Idul Adha
Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah. Oleh karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga memasuki waktu Idul Adha. Umat Muslim disarankan untuk melaksanakan puasa, zikir, bersilaturahmi, membaca Al-Qur'an dan berbagai ibadah lainnya sebagaimana hadis Rasullulah:
"Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”
Melansir NU Online, sejak tanggal 1-9 Dzulhijjah disunahkan untuk berpuasa. Pada tanggal 1-7 Dzulhijjah disunnahkan untuk orang yang sedang berhaji maupun yang tidak untuk mengerjakan puasa Dzulhijjah. Sementara tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah) dan 9 Dzulhijjah (Hari Arafah) hanya disunahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
2. Niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
Niat puasa sunah Dzulhijjah dibaca malam hari sejak terbenam matahari hingga terbitnya. Tata cara puasa Dzulhijjah adalah sama dengan puasa wajib di bulan Ramadan maupun puasa sunah di lain waktu, yakni diawali dengan niat dan sahur sebelum matahari terbenam dan berbuka ketika memasuki azan magrib. Adapun lafaz-nya adalah sebagai berikut:
"Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
Sementara untuk niat puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah, yakni:
"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
Jika kamu hendak melaksanakan puasa Arafah atau puasa pada 9 Dzulhijjah, berikut adalah niatnya:
"Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ."
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
3. Keutamaan puasa sunah Dzulhijjah adalah dihapuskannya dosa selama dua tahun

Meski hukum puasa Idul Adha adalah sunah, namun melaksanakan ibadah ini memiliki banyak keutamaan. Ada pun keutamaan apabila seorang Muslim melaksanakan puasa Dzulhijjah, yakni:
- Dilipatgandakannya pahala dibanding ibadah di bulan lain
- Dihapuskannya dosa selama dua tahun apabila mekasanakan puasa Arafah
- Hari pembebasan dari siksa neraka.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu pahami mengenai puasa sunah menjelang Idul Adha. Dianjurkan untuk mengikuti puasa sunah demi mendapatkan sejumlah keutamaan.