Bukan AADC: Apa Sih Bedanya Purnama di Amerika dan di Indonesia?

Salah satu film legendaris di Indonesia yakni Ada Apa Dengan Cinta pada tahun 2014 lalu mengeluarkan mini drama yang menceritakan kembali perjalanan Cinta dan Rangga setelah 14 tahun berpisah. Mini drama tersebut sontak menarik perhatian jutaan pecinta film tersebut yang sudah penasaran dengan kelanjutan cerita cinta dua insan ini.
Menariknya di akhir cerita Cinta yang tadinya menolak bertemu dengan Rangga justru menghampiri pria cool tersebut ke bandara. Dalam adegan romantis tersebut ada sebuah dialog menarik yang berbunyi:
"Jadi beda satu purnama di New York dan Jakarta?"
Well kalau ditanya apa bedanya satu purnama di New York dan Jakarta, IDNtimes juga tidak tahu jawabannya apa. Tapi kali ini IDNtimes gak bermaksud mengajakmu mencari tahu bedanya purnama di kedua kota tersebut, tapi justru menyusuri perbedaan kehidupan malamnya. Mmm, apa saja sih perbedaan kehidupan di bawah bulan purnama New York dan Jakarta?
1. Gelandangan Amerika VS gelandangan Indonesia.

Banyak orang mengira kalau di Amerika sudah tidak ada kaum marjinal seperti gelandangan dan pengemis. Ya, potret kemajuan negara ini seolah menutup sisi kelam yang ada di sana. Padahal jika ditelisik lebih jauh lagi, keberadaan pengemis dan gelandangan adalah bagian tidak terpisahkan dari negara tersebut. Apalagi setelah krisis ekonomi menyerang jumlah gelandangan dan pengemis bertambah secara signifikan.
Hanya saja perbedaan gelandangan di Amerika dan Indonesia terletak pada usaha pemerintah untuk mengelola keberadaan mereka. Misalnya saja seperti di Utah yang merupakan negara bagian Amerika, pemerintah menggalakkan program housingwork di mana para pengemis dan gelandangan diberi rumah untuk tempat tinggal. Sebagai gantinya, mereka akan bekerja untuk pemerintah dan 30 persen dari penghasilan dipotong untuk mencicil rumah pemberian pemerintah tersebut.
2. Pekerja malam di restoran cepat saji Amerika VS pekerja malam di restoran cepat saji Indonesia.

Kesejahteraan pekerja di negara adidaya Amerika hingga saat ini juga masih dianggap contoh yang cukup baik. Alasannya untuk jenis pekerjaan yang dilihat sepele seperti misalnya pelayan di restoran cepat saji kesejahteraan karyawan terbilang cukup diperhatikan.

Di Amerika para pekerja McDonald diberi gaji sebesar sembilar dolar AS untuk satu jamnya. Ini berarti gaji pekerja di sana mencapai 117.000 rupiah jika dikonversikan ke dalam bentuk rupiah. Bahkan pada awal tahun 2016 nanti gaji pekerja MCD akan bertambah menjadi 10 dolar AS per jamnya. Kebijakan ini diambil menyusul demo para pekerja yang menuntut kenaikan upah tersebut.
3. Mahasiswa begadang di Amerika VS mahasiswa begadang di Indonesia.

Fenomena kehidupan malam yang berhubungan dengan kebiasaan begadangnya mahasiswa juga akrab di Amerika. Ternyata tidak hanya di Indonesia, para pelajar di negara tersebut pun mengenal kebiasaan begadang terutama menjelang ujian. Biasanya ketika musim ujian datang, mahasiswa akan menghabiskan malam untuk mempelajari berbagai materi yang akan diujikan.
Namun hal yang membedakan begadang mahasiswa Amerika dan Indonesia adalah biasanya mahasiswa di negara Paman Sam itu akan menghabiskan waktu di perpusatakaan jika ingin belajar. Ada banyak kampus di sana yang pada masa ujian baik itu tengah atau semester akan membuka perpustakaan hingga tengah malam. Bahkan ada pula kampus yang menyediakan shuttle bus guna membantu mahasiswa yang pulang malam dari perpustakaan.

Kalau di Indonesia mahasiswa begadang untuk mengerjakan tugas biasanya dilakukan di café, kost, atau rumah teman. Kebiasaan ini ada entah karena memang tidak ada perpustakaan yang buka hingga malam atau mungkin memang kebiasaan dari mahasiswa yang enggan berlama-lama ada di perpustakaan.
4. Kehidupan malam Amerika VS kehidupan malam Indonesia.

Bicara soal Amerika tentu tidak terlepas dari dunia gemerlap yang ada di sana. Ya sebetulnya baik di Amerika dan Indonesia, fenomena dunia gemerlap atau biasa disingkat menjadi dugem adalah barang biasa. Orang-orang dari berbagai usia dan kalangan mencari kesenangan dengan pergi ke diskotik, klub, atau mungkin kafe untuk melepas penat.

Lantas apa yang membedakan kehidupan malam di sana dan di Indonesia? Well menurut IDNtimes sih gak ada. Ya sama-sama glamor dan dekat dengan kehidupan yang membahayakan seperti seks bebas, minuman keras, dan obat-obatan terlarang misalnya. Cuma yang sedikit berbeda adalah aturan mengenai usia pengunjung diskotik yang ketat. Umumnya di Amerika usia pengunjung klub malam minimal 21 tahun. Di bawah usia ini maka pengunjung di larang keras untuk masuk ke area diskotik.
5. Pembersih sampah di Amerika VS pembersih sampah di Indonesia.

Perbedaan kehidupan malam di dua negara ini juga nampak pada jam kerja tukang sampahnya. Di Amerika, umumnya para pekerja akan membersihkan sampah pada waktu malam hari. Selain membuat pekerja lebih nyaman karena tak perlu panas-panasan saat melakukan pembersihan, tujuan pengaturan jam kerja ini juga agar saat bangun masyarakat melihat kota dalam keadaan bersih.

Sementara itu di Indonesia sendiri pada umumnya pekerjaan membersihkan sampah di lakukan pada siang hari. Jika dilihat dari tingkat kesejahteraan gaji dan fasilitas kesehatan, pembersih sampah di Indonesia juga terhitung memprihatinkan. Hal berbeda terjadi di Amerika yang mana untuk gaji dan fasilitas kesehatan cukup baik.
6. Keamanan lingkungan saat malam hari di Amerika VS keamanan lingkungan saat malam hari di Indonesia.

Kebiasaan keluar di malam hari nampaknya semakin sulit dihindari. Baik untuk kepentingan pekerjaan, mengerjakan tugas kuliah, atau mungkin sekadar nongkrong banyak dilakukan saat matahari telah terbenam. Namun sebetulnya keluar di malam hari tidak selamanya bisa dikatakan aman-aman saja. Ada banyak ancaman mulai dari kekerasan seksual sampai perampokan yang mengancam kita.

Baik di Amerika atau Indonesia potensi mendapat ancaman tindakan kriminal saat keluar di malam hari sebetulnya sama saja. Walau Amerika dikatakan sebagai negara yang disiplin menghukum para pelanggar hukum tapi jika kamu keluar di malam hari potensi mendapat perilaku tak menyenangkan tetap ada.
7. Transportasi umum di Amerika VS transportasi umum di Indonesia.

Terakhir, perbedaan antara Amerika dan Indonesia juga terletak pada akomodasi transportasi umumnya. Di Amerika moda transportasi umum seperi subway, bus, atau kereta adalah alat transportasi andalan. Selain karena memiliki mobil pribadi sangat mahal, orang tak enggan menggunakan transportasi umum karena memang aman. Transportasi umum ini juga beroperasi selama 24 jam loh.

Sebaliknya di Indonesia sendiri, banyak orang masih senang menggunakan kendaraan pribadi. Kendaraan umum yang tersedia terbilang belum cukup mengakomodasi kebutuham masyarakat karena jam berangkat tak on time, faktor keamanan masih belum terjamin, juga seringkali perilaku supir angkutan umum yang bikin jengkel.
Kalau menurut kamu, apa lagi beda purnama di New York dan Jakarta?