3 Contoh Khutbah Sholat Jumat 10 Januari 2025, Tambah Ketaqwaan!

- Laki-laki Muslim wajib salat Jumat setiap hari Jumat saat waktu zuhur.
- Khutbah Jumat berupa nasihat, pengajaran, dan peringatan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Ketakwaan ditunjukkan dengan melaksanakan sholat lima waktu tepat waktu sebagai bentuk amalan yang dicintai Allah.
Setiap hari Jumat, laki-laki yang beragama islam wajib menunaikan salat Jumat, yaitu salat yang dilaksanakan saat waktu zuhur. Nah, saat salat Jumat, akan ada khutbah yang disampaikan oleh khatib.
Khutbah Jumat adalah salah satu rukun salat Jumat yang wajib dilaksanakan sebelum melaksanakan salat dua rakaat. Khutbah ini berupa nasihat, pengajaran, dan peringatan kepada jamaah agar meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Yuk, simak tiga contoh khutbah jumat yang bisa meningkatkan ketaqwaanmu kepada Allah SWT di bawah ini!
1. Khutbah tentang pentingnya salat tepat waktu

Assalammualaikum warrahmatullahi wa barakatuh,
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk hadir di tempat ini untuk melaksanakan sholat Jumat. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu kewajiban utama dalam agama kita adalah melaksanakan sholat lima waktu, dan melaksanakannya tepat waktu adalah bentuk ketakwaan yang nyata. Sholat menjadi tiang agama. Perbaikilah sholatmu, maka Allah akan memperbaiki hidupmu.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
(QS. An-Nisa: 103)Ayat ini menunjukkan bahwa sholat wajib memiliki waktu-waktu tertentu yang harus kita patuhi. Menunda-nunda sholat atau bahkan melalaikannya adalah hal yang dapat mendatangkan murka Allah SWT.
Hadirin yang berbahagia,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat pada waktunya."
(HR. Bukhari dan Muslim)Hadits ini mengingatkan kita bahwa menunaikan sholat tepat waktu adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah. Maka dari itu, tidak sepatutnya seorang Muslim mengabaikan sholat. Kita hanya harus meluangkan lima kali dalam sehari untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT lewat sholat tepat waktu. Dengan mengingat Allah, hati kita akan senantiasa menjadi tenang.
Sekian khutbah sholat Jumat hari ini. Semoga apa yang saya sampaikan bisa membawa berkah dan kesadaran untuk kita semua.
Wassalamualaikum warrahamtullahi wa barakatuh.
2. Khutbah tentang meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT

Assalammualaikum warrahmatullahi wa barakatuh,
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk hadir di tempat ini melaksanakan kewajiban sholat Jumat. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Saya berpesan kepada diri saya sendiri dan kepada seluruh jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketakwaan adalah kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
(QS. Ali Imran: 102)Hadirin sekalian,
Ketakwaan bukan hanya sekadar ucapan, tetapi harus diwujudkan dalam amal perbuatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada."
(HR. Tirmidzi)Takwa mencakup menjaga hubungan baik dengan Allah melalui ibadah seperti sholat, zakat, puasa, dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Oleh karena itu, marilah kita jadikan ketakwaan sebagai prioritas utama dalam hidup kita.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Orang yang bertakwa dijanjikan keberkahan dalam hidupnya. Allah berfirman:
"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS. At-Talaq: 2-3)Semoga kita semua tergolong hamba-hamba Allah yang senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Aamiin.
Wassalamualaikum warrahamtullahi wa barakatuh.
3. Khutbah tentang menjadi muslim sejati

Assalammualaikum warrahmatullahi wa barakatuh,
Marilah kita kembali memanjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT atas semua nikmatnya yang dikaruniakan kepada kita. Kita membutuhkan karunia-Nya, Allah selalu memberikannya. Maka kita harus selalu bersyukur.
Nikmat terbesar yang wajib kita syukuri adalah nikmat Iman dan islam. Rasulullah SAW mengabarkan kepada kita bahwa Islam dan iman merupakan modal utama seseorang untuk masuk surga. Dalam hadits shahih riwayat Imam muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim." (Dalam riwayat lain disebutkan: "tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang mukmin.") HR. Bukhari dan Muslim.
Menjadi seorang muslim sejati, tidaklah cukup dengan ucapan dan klaim saja, setidaknya seseorang harus memiliki tiga sifat, yakni al-yakin, at-taslim, dan at-tadhiyyah.
Pertama, Al-Yakin yaitu percaya dan mantap akan Allah Swt, Rasulullah SAW, dan agama Islam. Tiga hal ini merupakan materi utama yang akan ditanyakan oleh malaikat kepada kita di alam barzah nanti. Di antara sekian banyak masalah, hanya 3 ini saja yang akan ditanya oleh malaikat di alam barzah.
Kedudukan al-Yakin sangat tinggi di sisi Allah Swt. Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitab-nya Madarijus Salikin, Bab Manzilatul Yakin menyebutkan, beberapa ayat tentang kedudukan yakin. Di antaranya disebutkan dalam surat Al-baqarah ayat 4 dan 5. Beliau menyebutkan bahwa Allah Swt mengkhususkan, hanya mereka yang mencapai derajat al-yaqin yang mendapat petunjuk Allah Swt. Allah berfirman:
"Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS.Al-Baqarah: 4-5)
Sangat jelas dari ayat itu bahwa cara untuk menjaga hidayah adalah dengan memupuk keyakinan. Tanpa itu, seorang muslim bisa goyah. Banyak kisah menjadi pelajaran. Seseorang telah beriman kepada nabi Muhammad SAW, kemudian ikut hijrah ke Madinah bersama beliau. Namun ia kemudian goyah oleh kuda peliharaannya di Mekkah. Ia kemudian menyalahkan jalan hijrahnya. Ini musibah.
Kedua, sifat at-Taslim. Yaitu berserah diri kepada Allah Swt., kepada rasulnya dan kepada agamanya. Allah berfirman:
"Tidak patut bagi seorang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, ketika Allah sudah memutuskan perkara kemudian mereka memiliki pilihan yang lainnya" (QS.Al-Ahzab: 36).
Itu bukan sifat mukmin sejati. Ketika Allah dan rasul-Nya memilih warna putih, seorang muslim yang sejati tidak ada pilihan warna yang lain. Mereka tunduk dan patuh kepada Allah dan tunduk patuh pada aturannya. Selaras dengan hal ini, Allah berfirman:
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (An-Nisa': 65)
Sifat muslim yang ketiga, at-Tadhiyyah atau rela berkorban. Yakni rela berkorban di jalan Allah karena sesungguhnya iman itu menuntut cinta dan cinta itu menuntut pengorbanan. Tidak ada Iman kecuali didasari cinta dan tidak ada cinta kecuali dia harus ada pengorbanan. Imannya Nabi Nuh, cintanya Nabi Nuh, menjadikan Nabi Nuh mampu mewakafkan jiwa dan raganya mewakafkan nafas dan umurnya selama 950 tahun di jalan Allah dalam satu ayat Allah mengabarkan ungkapan Nabi Nuh:
"Nuh berkata, 'Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang'." (Nuh: 5)
Nuh berdakwah selama itu dan tidak ada yang menyambut, tetapi ia tidak bosan. Inilah sifat mukmin yang sempurna. Semoga kita semua memiliki tiga sifat yang telah disebutkan, yakin, berserah, dan rela berkorban.
Wassalammualaikum warrahmatullahi wa barakatuh.
Simak khutbah Jumat di atas dan jangan lupa untuk diamalkan, ya. Semoga kita semua termasuk orang yang senantiasa dilindungi Allah SWT. Aamiin!