Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Doa Ketika Mati Lampu Beserta Artinya, Amalkan Mulai Sekarang!

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat mati lampu, segala aktivitas akan terhambat karena lampu menjadi salah satu hal pokok dan utama dalam berbagai aktivitas. Dengan lampu, suasana akan terlihat lebih jelas, sehingga kamu bisa melakukan aktivitas dengan lebih baik dan maksimal.

Selain kamu mencari alat bantu penerangan, berdoa saat mati lampu juga dianjurkan, lho. Doanya seperti apa, ya? Yuk, langsung simak bersama!

1. Doa yang dibaca Rasulullah

ilustrasi berdoa (pexels.com/Anna Tarazevich)

Kala itu, Rasulullah yang sedang bercengkerama dengan istrinya, Aisyah RA membaca doa yang kini dikenal sebagai doa ketika mati lampu.

Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn.

Artinya: "Sesungguhnya kita semua adalah kepunyaan Allah dan hanya kepada-Nya lah kita semua kembali."

2. Kisah Aisyah RA meminta penjelasan tentang doa mati lampu

ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)

Doa yang dibaca Rasulullah SAW memang kalimat tarji' yang biasa diucapkan ketika mendengar kabar musibah atau kabar duka. Aisyah RA lantas meminta penjelasan mengapa Rasulullah SAW mengucapkan kalimat tarji' ketika mati lampu.

Rasulullah SAW kemudian menjelaskan bahwa segala sesuatu yang membuat manusia kesulitan adalah sebuah musibah, termasuk mati lampu.

"Sesungguhnya (yang mati) hanyalah lampu penerangan. Segala sesuatu yang menyusahkan seorang mukmin maka itu adalah musibah," jelas Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Abu Dawud yang termaktub dalam Kitab Tafsir Jalalain karya Syekh Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli.

3. Rasulullah mengajarkan kita betapa mengingat Allah memberikan dampak yang sangat positif

ilustrasi berdoa (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Ketika kita waspada dan hati kita senantiasa terikat dengan Allah ta’ala, saat mengalami hal yang tak sesuai rencana, maka pastinya kita tidak akan mudah merana dan gundah gulana. Maka dari itu, gak ada salahnya kita berdoa saat mati lampu, alih-alih mengeluh dan panik.

Dalam keadaan senang pun kita tak akan sombong, lupa diri, terlalu berbangga, dan jumawa. Karena kita menyadari bahwa segala perkara tak lepas dari kuasa Sang Pencipta, Allah pun adalah sebaik-baiknya zat yang mengatur segala takdir kehidupan manusia.

Berdoa menjadi salah satu cara kita berkomunikasi dengan-Nya. Walaupun terdengar simpel, jangan ragukan kekuatan doa, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us