Memanggil seseorang dengan panggilan yang buruk atau negatif, tanpa sadar adalah bentuk verbal bullying. Misalnya, memanggil "Si Bodoh" atau "Si Gendut", serta sebutan lain. Hal itu menyakitkan dan dapat merusak perasaan sesorang, terutama anak dan remaja.
Bahkan, dampak jangka panjangnya dapat merusak mental bahkan fisik seseorang. Dillansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa efek julukan buruk dari orang lain.
Orang yang sering mendapatkan julukan buruk dari orang lain, akan kebingungan mengenali identitas dirinya sendiri. Misalnya, seseorang mendapat panggilan "Si Pecundang". Saat ramai dan ada di hadapan banyak orang, tentu ia sulit mengontrol dirinya. Lama kelamaan, korban mulai merasa bahwa sebutan itu memang bagian dari dirinya.
Memanggil dengan julukan buruk, dapat menyebabkan perubahan nyata dalam kepribadian dan perilaku seseorang. Efeknya, korban lebih sering menangis, menyendiri, bahkan kehilangan minat melakukan apa pun. Yang lebih parah, menyebabkan perasaan kesepian dan putus asa akan kehidupan.
Efek buruk selanjutnya, korban akan menarik diri dari lingkungan karena kepercayaan dirinya kecil. Korban akan selalu mencari alasan untuk gak menghadiri acara, sekolah, bahkan kegiatan lain yang berhubungan dengan orang banyak. Tentu hal ini akan berpengaruh pada kondisi mental dan fisik, serta kepribadian yang gak berkembang.
Banyak peneliti yang menyebutkan bahwa ini adalah salah satu bentuk penindasan yang paling parah. Misalnya, korban yang sangat tertekan akan mudah menyalahkan dirinya sendiri dan merasa gak berharga. Bahkan, efeknya sampai menyakiti diri sendiri dan ingin melakukan tindakan bunuh diri.
Kesehatan fisik juga akan terkena dampaknya karena sistem imun tubuh yang lemah. Korban menjadi sulit makan, sulit tidur, mengeluh sakit kepala, dan sakit perut.
Itu dia beberapa dampak dari julukan buruk yang diberikan orang sekitar kepada seseorang. Sebagai sesama manusia, kita harus peduli dan gak mudah menyakiti orang lain.
Lebih baik, kita memanggil atau menyebutkan seseorang dengan nama asli pemberian kedua orangtuanya. Berhenti dengan kebiasaan buruk tersebut, ya!