Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Hal yang Sah Saja Dimulai oleh Perempuan Duluan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Kampus Production)

Dibandingkan budaya barat, budaya timur seperti yang dianut oleh orang-orang Indonesia lebih mengedepankan nilai sopan santun. Hal ini juga termasuk mengatur bagaimana perempuan dan laki-laki harus bersikap. Sayangnya, terkadang ada semacam aturan tidak tertulis yang malah cenderung mempersulit keduanya.

Sebagai contoh, ada tindakan-tindakan tertentu, yang menurut kebiasaan, lebih “pantas” untuk dilakukan oleh laki-laki terlebih dahulu dibandingkan oleh perempuan, dan sebaliknya. Padahal, kalau dipikirkan dengan lebih teliti, tindakan yang dimaksud pun tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin. Nah, beberapa hal yang sering dianggap sebaiknya dimulai oleh laki-laki terlebih dahulu ini sebenarnya juga bisa dikerjakan oleh perempuan. Apa saja hal itu?

1.Memulai percakapan dengan orang yang menarik

ilustrasi mengobrol (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/cottonbro)

Menjalin hubungan romantis adalah salah satu bagian dari cerita kehidupan. Sebelum hubungan ini benar-benar terbentuk, biasanya ada proses pendekatan terlebih dahulu. Jika satu pihak, terutama perempuan, merasa tidak tertarik, maka sering kali tidak ingin bertele-tele dan memilih untuk memberikan respons yang negatif. Namun, bukan berarti ketika keduanya saling menaruh harapan, maka perempuan bisa langsung membuka diri.

Perempuan yang sebenarnya memiliki ketertarikan terhadap laki-laki yang mendekatinya sering kali merasa bingung saat tiba-tiba komunikasi terputus. Ada keinginan untuk memulai percakapan lebih dulu, tetapi takut canggung atau dikira terlalu mengejar. Akhirnya, dia memilih untuk tetap menunggu saja meski sebenarnya sangat penasaran.

Perlu diketahui bahwa perempuan boleh saja menghubungi lawan jenisnya terlebih dahulu. Sekadar menanyakan kabar atau alasan mengapa tiba-tiba tidak berkomunikasi sebagaimana biasanya tentu bukan sebuah masalah. Lebih baik memberanikan diri mencari kejelasan dari pada hanya terjebak dengan asumsi belaka, bukan begitu?

2.Mentraktir lawan jenis

ilustrasi di kasir (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi di kasir (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kalau pasangan kekasih ingin makan di luar, menonton film di bioskop, atau pergi ke mana saja, biasanya pihak laki-laki yang bertugas untuk membayar. Kebanyakan laki-laki merasa bahwa itu sudah menjadi tanggung jawabnya sehingga tidak pernah meminta perempuan untuk menggantikan peran tersebut. Namun, tentu bukan sebuah hal yang aneh apabila perempuan juga turut berkontribusi dalam hal membayar tagihan yang digunakan untuk berdua tersebut. Setidaknya, anggap ini sebagai perwujudan dari kekompakan pasangan untuk saling bantu satu sama lain. Kalau begini, hubungan bisa bertambah erat dan semakin menyenangkan.

3.Meminta maaf

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Liliana Drew)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Liliana Drew)

Laki-laki selalu salah dan perempuan selalu benar. Ungkapan seperti ini cukup sering didengar dan ternyata cukup mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Memang tidak dapat dimungkiri bahwa terkadang perempuan memang sangat sulit untuk mengalah kepada laki-laki, tetapi tentu tidak semuanya begini, ya!

Perlu kembali dipahami bahwa setiap manusia, tidak peduli jenis kelaminnya, pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak hanya laki-laki kepada perempuan, perempuan pun tentu juga banyak yang menyakiti laki-laki, baik secara sengaja mau pun tidak. Oleh sebab itu, siapa pun yang bersalah, sebaiknya berani untuk meminta maaf lebih dulu karena memang ini merupakan hal yang semestinya dilakukan.

Mengawali komunikasi, membayar belanja, dan juga meminta maaf bukanlah tugas yang harus dilakukan oleh laki-laki saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh perempuan. Oleh sebab itu, mulai sekarang, tidak perlu lagi terlalu ambil pusing dengan anggapan yang kurang berdasar. Jika memang perlu dan mampu untuk melakukan hal-hal seperti yang disebutkan di atas, perempuan tidak perlu ragu untuk maju terlebih dulu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us