Ibu, Maafkan Anakmu yang Gak Bisa Pulang Lebaran Kurban Ini

Ibu, aku tahu Ibu selalu kesusahan membaca tulisan yang kecil lewat hape kalau aku kirim sms. Aku tahu Ibu kesulitan untuk mencari dan mengoperasikan komputer jika aku kirim e-mail ke Ibu. Tapi aku harus menyampaikan pesanku ini pada Ibu, untuk itulah aku buat surat ini untuk Ibu. Karena kali ini, di lebaran Idul Adha yang ini, anakmu ini gak bisa merasakan kebersamaan bareng Ibu dan Bapak.

Ibuku yang paling aku sayang sedunia, bagaimana kabarnya? Bagaimana kabar Bapak juga? Aku berdoa semoga Ibu dan Bapak diberikan kesehatan selalu dan bahagia setiap hari.

Aku di sini sehat-sehat dan senang kok, Bu. Ibu gak usah khawatir. Aku kenal banyak orang baru yang baik di sini dan teman-teman baru yang selalu ada bareng aku.

Aku menjalankan semua pesan Ibu kok. Aku mengusahakan istirahatku cukup, makanku pun juga teratur, Bu.

Aku jadi teringat saat-saat bersama Ibu, sebelum aku pamit untuk beraktivitas lagi di kota orang....

Walaupun aku senang dengan lingkungan di sini, aku juga kangen Ibu, Bapak dan suasana rumah. Aku kangen saat-saat kita saling curhat, Bu. Maaf jika aku susah ditelpon karena sering baru pulang berkegiatan saat Ibu sudah tidur malam. Ibu juga jangan memaksakan terjaga untuk menelponku, Ibu butuh istirahat cukup.

Maaf ya, Bu.. Aku gak bisa pulang lebaran kali ini, bukan berarti aku gak mau. Banyak tanggung jawab yang gak bisa aku tinggal. Aku kangen, tapi aku harus selesaikan ini semua, Bu. Maaf.

Aroma tangan Ibu yang kadang berbau bawang putih karena habis masak itu bikin keingat-ingat lho, Bu. Kan kecium kalau aku salim sama Ibu. Hahahaha. Tapi memang masakan Ibu paling juara, di sini makanan mahal pun gak ada yang seenak buatan Ibu.

Aku akan selalu ingat pesan Ibu untuk menjaga diri, menjaga ibadahku dan menjaga sikapku ke sekitarku. Aku sadar itu semua untuk kebaikanku sendiri.

Aku mau Ibu peluk lagi. Ada banyak yang mau aku ceritakan ke Ibu, tapi bukan soal masalah besar kok, Bu. Pokoknya Ibu jangan khawatir. Kalau soal masalah, aku harus belajar kuat hadapi sendiri.

Bukan punya masalah besar, aku cuma merasa paling tenang kalau dipeluk sama Ibu. Serasa beban pikiran lepas, serasa ketambahan semangat besar.

Aku pegang terus pesan Ibu, untuk menghargai diriku sendiri dengan sikap dan perilaku yang baik.

Karena Ibu juga selalu menyampaikan jika aku bisa menghargai diriku dengan baik, maka aku akan didekatkan dengan jodoh yang baik juga. Seperti Ibu mendapatkan Bapak yang super pengertian dan sabar.

Sudah banyak pengorbanan Ibu dan Bapak buat aku sampai aku bisa jadi seperti ini dan mulai mandiri.

Sekarang waktunya aku yang mau bikin Ibu Bapak bangga dan mulai membahagiakan Ibu Bapak. Jadi, maaf kalau aku sedikit lebih sibuk dari sebelumnya ya, Bu, Pak!

Maaf, Ibu. Minta tolong sampaikan juga ke Bapak tentang aku yang belum bisa pulang lebaran kali ini. Tapi aku pasti mengusahakan di waktu yang lebih baik dan waktu yang lebih lama untuk bareng Ibu dan Bapak. Sehat terus ya, Bu, Pak!

Salam peluk cium,

Anak Ibu Bapak tersayang.