5 Kebiasaan Ini Hanya Dilakukan Orang yang Tetap Tenang dalam Tekanan

Orang yang cenderung tenang dalam menghadapi tekanan hidup, tahu bagaimana caranya mencintai diri mereka sendiri apa adanya, secara sederhana dan tanpa banyak menuntut. Kamu sudah memahami cara untuk bahagia, melalui hal paling sederhana. Memegang prinsip bahwa kesehatan fisik, mental, dan spiritual harus selalu berjalan seimbang. Jika salah satunya saja terlupakan, kamu tahu itu bisa langsung berdampak negatif.

Meskipun kamu sangat mencintai diri sendiri, kamu melakukan kebiasaan ini dengan cara yang bertanggung jawab, bukannya egois. Kamu tahu setelah mengutamakan diri kamu sendiri, setelahnya kamu akan bisa berbagi bantuan untuk orang lain. Inilah faktor lain yang juga membuat kamu akan hidup lebih sehat dibandingkan mereka yang belum bisa menghadapi tekanan dengan tenang.

Jika kamu merasa mudah stres, saat berhadapan dengan tekanan. Merasa seakan semua beban dunia ada di pundakmu. Ini saatnya kamu mengubah kebiasaan melihat tekanan tersebut dengan berpikir lebih jernih. Di antaranya, dengan yakini diri sendiri, bahwa kamu sebenarnya tidak sendirian. Melakukan segala sesuatunya dengan sendirianlah yang akan membuatmu merasa semakin tertekan.

Padahal, manusia adalah makhluk sosial. Manusia satu selalu membutuhkan manusia lainnya untuk mencapai sesuatu. Jadi, saat tekanan itu terasa berat, tak ada salahnya meminta bantuan atau sekadar bercerita untuk merasa lebih didengarkan. Kamu mungkin dapat melihat, kalau kamu punya kolega untuk diajak kerja sama, keluarga untuk memberikanmu dukungan, dan sahabat yang memberimu semangat.

Sebenarnya, kamu memang tidak bisa selalu mengendalikan bagaimana hidupmu berjalan. Namun, kamu bisa mengendalikan bagaimana seharusnya kamu bereaksi. Orang-orang yang merasa lebih tenang dalam menjalani hidup, kebanyakan sudah memegang kebiasaan ini. Kamu paham betul, hidup tidak bisa kendalikan sepenuhnya, kamu tahu tidak semua hal bisa kamu capai.

Merasa tertekan karena tidak bisa mencapai sesuatu adalah sebuah penyakit yang membuat hidup lebih menyedihkan. Dengan begitu, mereka menjadi cara berpikir dan kebiasaan ini. Contoh sederhananya, saat terjebak dalam kemacetan. Orang yang terkendali tidak akan begitu saja mengeluh, tetapi berusaha menerima dan memandangnya sebagai sebuah risiko dari kehidupan yang akan selalu ada.

Jika kamu sudah menjadi lebih tenang dalam menghadapi tekanan, maka kamu harus punya kebiasaan tidak memusingkan hal-hal kecil. Maka dari itu, ketika ada masalah muncul, coba sering-sering tanyakan pada dirimu, apakah itu penting untukmu? Coba melihat segala sesuatu dengan cara yang lebih sederhana jangan langsung merasa ribet.

Misalnya, saat kamu dipanggil oleh atasan, kemudian kamu langsung ingin berlari segera ke ruangannya. Coba tanyakan dahulu pada dirimu, apakah itu memang keadaan mendesak? Itu bukan berarti pertarungan antara hidup dan mati, bukan? Ketika kamu menghadapi pemicu stres, maka coba untuk melihat masalah dengan cara yang lebih santai dan jernih.

Untuk lebih tenang dalam menghadapi tekanan, kamu juga harus membiasakan diri untuk tidak melihat sebuah masalah sebagai bencana. Biasakan dirimu untuk meyakini, bahwa selalu ada kemungkinan terbaik dari setiap tekanan yang datang. Misalnya, kamu baru saja diberi tahu dokter ada benjolan kecil di ujung lidah.

Jika kamu sudah punya kebiasanya melakukan positive thinking, maka kamu tidak akan melihat pemberitahuan tersebut sebagai tanda kamu memiliki kanker lidah. Namun, sebuah benjolan biasa yang bisa sembuh dalam waktu seminggu, misalnya. Daripada berfokus dengan menciptakan skenario terburuknya terlebih dahulu, kamu menghindari diri dari hidup dihantui perasaan takut itu.

Memulai kebiasaan baik untuk jadi lebih tenang dalam tekanan, ternyata memiliki banyak dampak dalam kehidupan. Kamu, bisa lebih mudah terhindar dari stres, lebih mensyukuri hidup, dan tidak khawatir berlebihan terhadap yang belum terjadi masa depan. Pada akhirnya, kamu merasa menjadi lebih nyaman menjalani baik buruknya hidup dan bisa menjadi sosok yang lebih menyenangkan.