Menarik, Ini 4 Hal tentang Gaya Hidup Freeganisme yang Perlu Diketahui

Para freegans mempunyai kebiasaan unik yaitu membeli dan menggunakan barang-barang hanya sesuai kebutuhan. Jadi tak ada istilah untuk sekadar mengikuti perkembangan tren bila hal tersebut tak sesuai dengan yang mereka butuhkan. Dengan kata lain mereka membatasi diri agar tidak "lapar mata" dikarenakan mereka hanya akan membeli dan menggunakan barang-barang tersebut berdasarkan kebutuhan dan bukan pada keinginan yang menjurus pada pemborosan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, tak jarang para freegans ini menerapkan sistem barter dan juga saling berbagi dengan orang-orang di sekitar mereka. Barang-barang yang dibarter atau dibagikan pun beragam. Mulai dari beras, buah-buahan, sayur mayur, minyak goreng, garam, gula, bahan pakaian, dan lain sebagainya.

Dengan saling barter dan berbagi seperti itu, secara tidak langsung dapat memberikan efek kedekatan emosional antar individu freegans sehingga makin memantapkan diri untuk terus melanjutkan gaya hidup freeganisme. Serta dapat menjadi contoh bagi orang lain agar nantinya dapat bergaya hidup seperti ini.

Selain barter dan berbagi barang-barang kebutuhan sehari-hari, para freegans juga dikenal sebagai pribadi yang kreatif. Pola pikir mereka terlatih untuk memanfaatkan apapun agar dapat bernilai ekonomis.

Jika mereka memiliki halaman belakang pada rumah, kita pasti akan mendapati halaman tersebut penuh dengan sayur mayur segar seperti tomat, cabai, terong, kangkung, bayam, hingga kentang atau buah-buahan seperti mangga, pepaya, pisang dan lain sebagainya.

Namun jika mereka tak memiliki lahan di sekitar rumah mereka, pot dari tanah liat atau kaleng bekas pun dapat mereka sulap menjadi media tanam bibit-bibit tersebut. Begitu pula dengan kebutuhan pangan berupa daging, mereka akan beternak secara sederhana lalu kemudian hasil ternak tersebut mereka nikmati sendiri. Wah, menarik sekali bukan?

Dan yang terakhir, gaya hidup ini dipercaya dapat menghemat berbagai biaya pengeluaran bila dilakukan secara konsisten.

Pada awalnya kamu mungkin akan kesulitan untuk membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Kamu juga akan kesulitan untuk menahan diri agar tak melakukan pengeluaran yang sia-sia seperti membeli barang-barang yang hanya kamu beli berdasarkan tren saat ini padahal sebenarnya kamu tidak membutuhkannya. Dengan kata lain kamu sama saja melakukan pemborosan dan mendorong para produsen untuk terus menciptakan barang-barang dari sumber daya alam yang sebenarnya bisa digunakan dengan lebih bijaksana.

Yang terpenting adalah saat kamu sudah bisa berlaku bijaksana pada alam sekitar, maka otomatis kebahagiaan akan tercipta dalam hati.

Oleh karenanya mulai dari sekarang, yuk terapkan pada diri masing-masing untuk katakan tidak pada pemborosan yang sia-sia demi keberlangsungan bumi yang lebih baik. Semoga menginspirasi ya!