Mengenal Lemonading, Mindset yang Buat Hidup Lebih Happy!

Apakah kamu pernah mendengar ungkapan "when life gives you lemons, make lemonade"? Dari situlah konsep 'lemonading' lahir. Sebuah mindset positif yang mengajak kita untuk mengubah tantangan menjadi peluang, dan kesulitan menjadi kekuatan.
Di tengah kehidupan yang penuh kejutan, bahkan berbagai tekanan, lemonading hadir sebagai cara sederhana namun ampuh untuk melihat sisi cerah dari setiap situasi. Yuk, kenali lebih dalam apa itu lemonading dan bagaimana mindset ini bisa bikin hidupmu lebih happy. Keep scrolling!
1. Apa itu lemonading?

Lemonading adalah pola pikir/mindset yang berupaya mengubah rintangan secara kreatif menjadi peluang yang menghadirkan jalan bagi pertumbuhan dan kolaborasi.
“Lemonading berasal dari bidang psikologi positif, dan akarnya dapat ditelusuri kembali ke pepatah lama ‘making lemonade out of lemons,’ tetapi tampaknya semakin populer akhir-akhir ini karena semakin banyak orang mencari kebahagiaan dalam kehidupan yang kacau,” jelas Dr. Rostislav Ignatov, psikiater bersertifikat, melansir Real Simple.
Penting untuk dicatat bahwa lemonading tidak sama dengan toxic positivity. Jika toxic positivity berpura-pura bahwa kesulitan tidak ada, bukan masalah besar, atau tidak begitu penting, lemonading mengharuskan mengakui kesulitan, dan memberi ruang bagi emosi sulit. Dan kemudian berkata, 'Oke, sumber daya apa yang saya miliki, dan apa saja solusi untuk mengatasi ini?'
2. Darimana konsep lemonading berasal?

Terdapat penelitian mengenai lemonading yang dipimpin oleh Dr. Xiangyou “Sharon” Shen dari Oregon State University, yang menyelidiki bagaimana orang mengatasi pandemi Covid-19.
Mereka mencoba memahami bagaimana pola pikir 'menyenangkan' dapat memengaruhi persepsi terhadap sebuah situasi. Penelitian ini juga mencari tahu kemampuan orang untuk beradaptasi dengan keadaan yang menantang, seperti yang dihadapi selama pandemi.
“'Lemonading adalah inti dari pembingkaian ulang yang menyenangkan dimana kita menghadapi tantangan dengan rasa ingin tahu yang menyenangkan daripada hanya kepasrahan,” kata Xiangyou (Sharon) Shen, Ph.D., asisten profesor di The Health, Environment, and Leisure (HEAL) Lab di Oregon State University, melansir Good Housekeeping.
Ini tentang terlibat dengan kesulitan melalui lensa yang menyenangkan yang membuka kemungkinan baru. Pada dasarnya, lemonading menjadi cara kita memandang suatu masalah. Jika kita melihatnya dengan pikiran terbuka dan mempertimbangkan aspek-aspek yang menyenangkan atau mengasyikkan, itu mungkin membantu meningkatkan kesehatan mental.
3. Apa hasil penelitian tentang lemonading tersebut?

Shen mengatakan bahwa ia menemukan tiga hal utama dari penelitian mereka yang dipublikasikan dalam Frontiers in Psychology.
- Orang yang suka bermain atau ceria, cenderung realistis terhadap kesulitan seperti orang lain, tetapi mereka lebih baik dalam membayangkan kemungkinan positif dalam tantangan tersebut.
- Orang yang suka bermain beradaptasi lebih kreatif, menemukan cara yang fleksibel untuk mempertahankan aktivitas yang bermakna meskipun ada kendala.
- Orang-orang ini juga mengalami momen sehari-hari dengan kualitas dan kedalaman kenikmatan yang lebih baik.
4. Cara menciptakan mindset lemonading

Akui perasaan, lalu cobalah untuk mengubahnya
Thea Gallagher, PsyD, profesor klinis di NYU Langone Health melalui laman SELF, mengungkapkan bahwa banyak rintangan dan ujian yang terjadi dalam kehidupan. Penting untuk mengakui perasaan kesal, marah, maupun sedih atas tantangan itu, bukan malah mengabaikannya.
Tanyakan pada diri, 'Apakah ada cara lain untuk melihat masalah ini? Apa skenario terbaik, terburuk, dan kemungkinan terburuknya? Selain itu, ia juga menyarankan untuk melihat situasi apa adanya, lalu berfokus pada apa yang dapat kita lakukan.
Buatlah sebuah 'mantra'
Membuat mantra seperti, "Saya bisa melakukannya," dapat membantu. Jason Moser, PhD , profesor kognisi dan ilmu saraf kognitif di Universitas Negeri Michiga melalui SELF, juga telah melakukan penelitian yang menemukan bahwa berbicara kepada diri sendiri saat menghadapi sesuatu yang sulit dapat membantu.
Temukan humor dalam kehidupan sehari-hari
Berusahalah sebaik mungkin untuk menerima masa-masa sulit dengan tenang dan mencari bagian yang paling lucu yang masih ada dalam tantangan tersebut. Pengertian dan humor membuat kita lebih mudah mengatasi masalah.
Menuliskan rasa syukur
Menuliskan rasa syukur merupakan salah satu cara paling sederhana untuk mengakui hal-hal baik yang terjadi dalam hidup. Ini membantu otak kita membentuk koneksi baru yang dibutuhkan untuk mulai memperhatikan hal-hal baik dalam hidup yang selalu ada, bahkan di tengah kesulitan terbesar.
Ubah rutinitas
"Memiliki jadwal yang pasti dapat membantu menurunkan stres dan membuat kita merasa lebih terkendali. Namun terkadang jadwal tersebut dapat mulai terasa monoton," imbuh Kerry Kinney, PhD, seorang psikolog dan asisten profesor di Vanderbilt University Medical Center, mengutip SELF.
5. Dalam situasi apa saja lemonading dapat diterapkan?

Lemonading yang menyenangkan, bermanfaat untuk menavigasi tantangan yang ambigu, khususnya tantangan dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi seperti transisi kehidupan yang tak terduga atau konflik interpersonal
Situasi-situasi ini menyediakan banyak ruang untuk imajinasi kreatif di luar sekadar berpikir positif, yang memungkinkan individu yang paling menyenangkan untuk menemukan solusi kreatif. Itu dapat mencakup hal-hal seperti mengalami putus cinta, memulai karier baru, pindah rumah atau bahkan sesederhana pembatalan rencana meet up oleh teman kita.
Lemonading bukan sekedar tentang berpikir positif, tetapi kemampuan mengubah tantangan menjadi peluang, serta memilih untuk tetap bersyukur dan tetap semangat di tengah situasi sulit. Apakah kamu sudah mempraktikkan lemonading di kehidupan ini?