Jadilah Bagian dari Pembuat Cerita, Bukan Sekadar Pengikut Berita

Usia 39 tahun, yang notabene termasuk Gen X, tak menghalangi niat Iip Afifullah untuk menginspirasi Millennials dan Gen Z lewat tulisan-tulisannya. Dedikasinya dalam menulis artikel hiburan dan viral pun mengantarkannya menjadi Millennial of the Month periode Februari 2020.

Tak hanya Millennial of the Month, salah satu artikel Iip pun berhasil menjadi Viral Article of the Year IDN Times Community 2019 dengan total pembaca lebih dari 190 ribu! Buat kamu yang penasaran dengan sosok Iip, simak kisah hidupnya yang inspiratif ini, yuk!
1. Para editor IDN Times Community punya julukan untuknya: Iip Kreatif

Menulis artikel yang informatif bukan perkara mudah, apalagi jika harus dikemas dengan cara yang kreatif. Namun, itu bisa dilakukan oleh Iip. Banyak artikel yang informatif sekaligus kreatif yang Iip hasilkan, seperti "10 Potret Seru Kesederhanaan Nicky Tirta, Gak Jaim Belanja di Pasar" atau "10 Potret Kece Elang, Body Double Reza Rahadian di Habibie & Ainun 3”.
Tak hanya itu, kreativitasnya pun ditunjukkan lewat artikel humor “5 Tips Selamat Saat Kamu Tak Sengaja Pecahin Tupperware Kesayangan Ibu”. Lucu dan kreatif, kan? Artikel-artikel tersebut pun berhasil mendatangkan ribuan pembaca.
Meski artikel hiburan termasuk artikel ringan, pembaca bisa mengambil inspirasi dan nilai moral dari sosok yang digambarkan. Siapa yang tahu kalau Nicky Tirta, misalnya, suka belanja di pasar? Padahal, bisa saja dia belanja di supermarket. Namun, ia memilih belanja di pasar karena bisa mendapatkan sayur yang lebih segar sekaligus menyejahterakan pedagangnya.
Memang sepele, namun pembaca yang mengetahuinya bisa jadi akan mengikuti jejak Nicky. Hal itulah yang dengan apik dikemas oleh Iip. Ia tahu, bahwa artis juga merupakan figur publik yang bisa dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Iip menulis di IDN Times Community sejak Juni 2017, bertepatan dengan momen Ramadan

Sehari-hari, Iip bekerja di Biro Umum Pemerintah Provinsi Banten. Pria lulusan STM dan S1 Akuntansi ini pertama kali mengetahui IDN Times Community lewat unggahan rekannya di Facebook. Karena merasa membutuhkan pendapatan tambahan, ia pun mencoba menulis di IDN Times Community.
Iip sadar betul kalau artikel IDN Times Community dekat dengan para pembacanya. Artikel pertamanya berhasil terbit dengan judul “10 Hal Lucu dan Konyol yang Terjadi di Bulan Ramadan”.
Dari artikel tersebut, Iip menyuarakan kelakuan unik dari masyarakat Indonesia, seperti berburu takjil, “balas dendam” saat buka puasa, dan memilih masjid dan imam dengan bacaan cepat. Memang terlihat absurd dan lucu. Namun di sisi lain, bisa menjadi bahan renungan dan pembelajaran hidup.
3. Di balik artikelnya yang lucu dan menghibur, sebenarnya Iip sosok yang pendiam. Karena hal itulah, ia banyak bicara lewat tulisan!

Menyuarakan inspirasi bisa dengan cara apa pun: pelukis dengan lukisannya; publik figur dengan orasinya; sementara Iip dengan tulisannya.
“Karena saya orangnya (dikenal) pendiam, maka saya mulai menulis di IDN Times sebagai ajang untuk pelampiasan unek-unek di hati yang selama ini tak tersalurkan melalui sebuah obrolan,” ujar Iip.
Terbukti, apa yang disuarakan oleh Iip lewat tulisannya banyak mendapatkan perhatian dari pembaca IDN Times.
4. Menulis di IDN Times Community juga butuh strategi, terutama jika artikel ingin diterbitkan

Setiap hari, Iip bekerja dari pagi hingga sore. Malamnya, ia memanfaatkan waktunya untuk menulis artikel. Paginya, baru Iip ajukan atau submit artikelnya. Iip menyadari kalau editor pun punya jam kerjanya sendiri. Itu sebabnya, ia mengajukan artikelnya saat pagi.
Dari IDN Times Community, Iip mengaku bisa menghasilkan Rp1,5 juta-Rp3 juta per bulan. Tentu saja, hasil tersebut sangat membantunya secara finansial karena bisa untuk menabung dan memenuhi kebutuhan sehari hari.
5. Iip menyadari bahwa berita itu penting, namun Millennials juga perlu menyaring dengan baik
Millennials dan Gen Z sangat lekat dengan gawai. Mereka bisa mengakses beragam informasi, terutama lewat media sosial yang menjadi wadah informasi paling populer.
Hanya saja, Iip menyadari bahwa anak muda zaman sekarang masih belum bisa menyaring informasi yang bertubi-tubi tersebut. Idealnya, anak muda juga perlu memilih dan mencerna isinya agar terhindar dari berita bohong atau hoax yang menyesatkan.
“Viralkan!” atau “sebarkan!” jadi kata-kata yang kerap Iip temukan dalam berita hoax. Untuk itu, Iip berpesan agar kita lebih cermat melihat sumber berita yang kredibel.
Meski begitu, Iip pun menyadari bahwa media paling terpercaya pun perlu diwaspadai karena kadang ada yang gemar melakukan provokasi secara halus. Pada akhirnya, pembaca yang dituntut untuk lebih cermat.
Jika sudah menjadi pembaca yang baik, sebagian orang kadang juga ingin jadi pembuat cerita. Beruntung, saat ini, Millennials dan Gen Z juga bisa ikut serta dalam jurnalisme warga, salah satunya lewat IDN Times Community. Tak melulu jadi pengikut berita, kita pun juga bisa jadi bagian dari pembuat cerita, seperti yang diungkapkan oleh Iip.
“Percayalah, kebaikan sekecil apa pun yang kamu buat sekarang akan berdampak besar bagi kehidupan di masa depan.”
Menulis di IDN Times Community memang terlihat sederhana. Namun, manfaatnya bisa luar biasa. Artikel-artikel yang kamu tulis berpotensi untuk dibaca jutaan kali. Hal serupa telah dirasakan oleh Iip lewat karya-karyanya. Apakah kamu juga ingin mengikuti jejak-jejaknya? Yuk, rajin-rajin untuk menulis di IDN Times Community!