Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Mirror Treatment Bisa Bantu Menghilangkan Sifat People Pleaser?

ilustasi perempuan dengan kaca pecah
ilustasi perempuan dengan kaca pecah (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Mirror treatment adalah cara berinteraksi dengan memberikan respons sesuai perlakuan orang lain, sejalan dengan norma psikologi sosial resiprositas.
  • Mirror treatment bisa membantu menghilangkan sifat people pleaser dengan memutus pola tersebut secara perlahan dan menciptakan ritme baru yang lebih sehat dalam hubungan.
  • Langkah pertama menerapkan mirror treatment adalah mengamati perlakuan orang terhadap kita, lalu latih konsistensi dalam menentukan batasan yang pantas diberikan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena people pleaser semakin banyak dibahas, terutama di tengah tren kesadaran diri dan kesehatan mental. Orang dengan sifat ini cenderung selalu ingin menyenangkan orang lain, takut membuat kecewa, dan sulit mengatakan “tidak”. Salah satu metode yang belakangan ikut populer disebut mirror treatment, yaitu metode sosial yang “mencerminkan kembali” cara orang memperlakukan kita.

Teknik ini biasanya dilakukan dengan merespons sesuai batasan atau sikap yang menyesuaikan dengan perlakuan orang lain. Tapi, apakah teknik ini benar-benar bisa bantu mengurangi kebiasaan memprioritaskan orang lain? Yuk, simak penjelasannya!

1. Apa itu mirror treatment?

ilustrasi berkaca
ilustrasi berkaca (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Mirror treatment adalah cara berinteraksi di mana kamu memberikan respons sesuai perlakuan orang lain. Jika seseorang memperlakukanmu dengan ramah, kamu pun membalas dengan energi yang sama. Tapi kalau ada yang bersikap kurang menghargai, manipulatif, atau hanya datang saat butuh, kamu bisa mengatur jarak dan membalas dengan batasan yang wajar. Prinsipnya bukan balas dendam, tapi menyesuaikan energi agar kamu tidak selalu jadi pihak yang mengalah.

Konsep ini sejalan dengan norma psikologi sosial bernama resiprositas, yaitu kecenderungan manusia untuk memberi dan menerima secara seimbang. Kendra Cherry psychosocial rehabilitation specialist dalam Verywell Mind menuliskan, bahwa "hubungan yang sehat seharusnya memiliki “give and take” yang adil".

Artinya, kamu tidak perlu memberikan 100 persen pada orang yang bahkan tidak berusaha memperlakukanmu dengan baik. Dengan mirror treatment, kamu belajar menjaga energi sekaligus tetap menghormati dirimu sendiri.

2. Bisakah mirror treatment menghilangkan sifat people pleaser?

ilustrasi perempuan kelelahan
ilustrasi perempuan kelelahan (pexels.com/@karola-g)

Bagi kamu yang sering terjebak jadi people pleaser, mirror treatment bisa membantu memutus pola tersebut secara perlahan. Kamu tidak lagi otomatis berkata “iya” untuk semua permintaan orang lain, tetapi mulai melihat konteks, apakah orang ini juga menghargai usaha dan perasaanmu? Saat kamu mulai merespons berdasarkan perlakuan, bukan rasa takut mengecewakan, kamu akan menemukan ritme baru yang lebih sehat dalam hubungan.

Menurut Kendra Cherry dari Verywell Mind, hubungan yang sehat butuh keseimbangan, bukan satu orang yang terus memberi sementara yang lain hanya menerima. Dengan menerapkan mirror treatment, kamu sedang melatih diri untuk tidak lagi memikul beban berlebihan dalam relasi. Kamu belajar berkata tidak tanpa rasa bersalah dan secara perlahan mengurangi dorongan untuk menyenangkan semua orang, terutama mereka yang tidak pernah berusaha balik.

3. Cara menerapkan mirror treatment agar lebih efektif

ilustrasi perempuan dan laki-laki
ilustrasi perempuan dan laki-laki (freepik.com/azerbaijan-stockers)

Langkah pertama adalah mengamati. Perhatikan bagaimana orang memperlakukanmu dalam keseharian, apakah mereka menghargai waktumu, mendengarkan saat kamu bicara, atau hanya muncul ketika butuh bantuan? Dari sini kamu bisa menentukan tingkat energi atau batasan yang pantas diberikan. Mirror treatment tidak bekerja tanpa kesadaran penuh, jadi fase observasi ini penting banget.

Setelah itu, latih konsistensi. Misalnya, jika seseorang sering menekanmu untuk selalu tersedia, kamu bisa menjawab dengan lembut tapi tegas “Aku mau bantu, tapi aku juga punya batas”. Ini adalah bentuk mirror treatment yang sehat bukan agresif, tapi jelas. Dalam teori pertukaran sosial yang dijelaskan Kendra Cherry psychosocial rehabilitation specialist di Verywell Mind, "Manusia cenderung menilai hubungan berdasarkan apa yang mereka beri dan dapatkan". Dengan sikap yang konsisten, kamu membantu hubungan tetap berjalan seimbang dan tidak menguras emosimu sendirian.

Pada akhirnya, people pleaser bukanlah sifat yang harus “dihapus”, melainkan pola yang perlu diseimbangkan agar tidak merugikan diri sendiri. Dengan menerapkan mirror treatment secara bijak, kamu bisa mengurangi beban people pleaser dan menjaga kesehatan emosional tanpa harus mengorbankan keharmonisan hubungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Cara Menghitung Cost Per Use untuk Semua Barang Favoritmu

27 Nov 2025, 15:18 WIBLife