Tak hanya menghibur, drama Hometown Cha-Cha-Cha dinilai sukses menyampaikan nilai moral pada tiap adegannya kepada para penonton. Drama yang dibintangi Shin Min Ah dan Kim Seon Ho ini dianggap menjadi drama healing terbaik karena terasa relate dengan kehidupan masa kini.
Selain pesan moral tentang kehidupan interpersonal, drama ini juga mengajarkan kita mengenai pentingnya mengelola keuangan dengan baik. Ini enam nasihat finansial yang bisa kita petik dari drama Hometown Cha-Cha-Cha.
Pada episode perdana, Yoon Hye Jin membeli sepasang sepatu mahal sebagai hadiah atas kerja kerasnya selama ini. Sayangnya, Hye Jin membeli sepatu itu secara kredit sehingga ia pun berutang sebesar 2 juta won.
Pada dasarnya, membeli sebuah hadiah sebagai self-reward atas kerja keras kita bukanlah masalah. Namun, sebaiknya kita membeli hadiah sesuai dengan kemampuan dan tidak berutang. Utang yang tidak dikelola dengan baik hanya akan membuat kita stres di masa depan.
Di momen pertama Hye Jin mengunjungi desa Gongjin, ia sempat mampir ke kafe milik Oh Chun Jae untuk membeli kopi. Namun, ia kesulitan membayar menggunakan kartu lantaran jaringan di desa tersebut mengalami gangguan. Ia juga tak membawa uang tunai sepeser pun.
Di zaman serba teknologi saat ini, kita memang dimudahkan untuk melakukan pembayaran hanya dengan menggesek kartu. Namun, sebaiknya kita tetap menyediakan uang tunai secukupnya untuk mengantisipasi hal-hal yang bersifat mendesak.
Dari pengalaman Hye Jin yang memutuskan resign sebagai dokter gigi di rumah sakit, kita dapat mengambil pelajaran bahwa menyiapkan tabungan dana darurat merupakan hal penting. Dengan tabungan yang dimilikinya, Hye Jin bisa membuka klinik di desa Gongjin.
Dana darurat akan meringankan beban keuangan kita apabila harus menghadapi hal-hal mendadak di masa depan. Dalam kasus resign, dana darurat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan jelang mendapatkan pekerjaan baru. Dana darurat yang sebaiknya ditabung minimal 3-6 kali dari biaya pengeluaran bulanan.
Pada episode kedelapan, Jo Nam Suk nyaris kehilangan tabungannya karena iming-iming bunga tinggi dari sebuah bank yang tidak jelas. Berkat bantuan Hye Jin, Du Shik, dan Sutradara Ji, penipu tersebut pun akhirnya berhasil ditangkap.
Kejadian ini sangat relate dengan kehidupan masa kini di mana investasi bodong dengan jaminan return tinggi merajalela. Tak jarang, para nasabah mengalami kerugian besar dan kehilangan uang mereka karena investasi yang tidak jelas. So, selalu hati-hati, ya, guys!
Nggak cuma pemeran utamanya, second lead couple ini sukses membuat penonton gemas dengan perjalanan cinta mereka. Di balik kisah uwu mereka, Choi Eun Cheol dan Pyo Mi Seon ternyata memiliki mindset keuangan yang patut diacungi jempol, lho.
Meskipun Choi Eun Cheol memiliki penghasilan terbatas, ia menyisihkan 70 persen gajinya untuk ditabung. Ia juga memiliki asuransi kesehatan dan memisahkan tabungan untuk pemilikan rumah. Sama halnya dengan Pyo Mi Seon, ia memiliki tabungan berjangka dan akun pengelolaan kas.
Adanya asuransi akan menyelamatkan kita jika mengalami terburuk secara mendadak. Selain itu, letakkan aset di berbagai produk investasi (diversifikasi) untuk mengantisipasi risiko di masa depan. Sesuai kata pepatah, "jangan menaruh semua telur di satu keranjang."
Berkaca dari sudut pandang Hong Du Shik terkait kerugian investasi yang dialami oleh ayahnya Kim Do Ha, kita perlu memahami profil risiko sebelum memilih produk investasi. Ayah Kim Do Ha menggunakan uang jaminan dan utang untuk berinvestasi di saham dengan risiko tinggi.
Saat ini, ada beragam produk investasi yang dapat kita pilih. Namun, semua produk investasi itu memiliki tingkat risiko yang berbeda. Ada produk investasi yang menawarkan return tinggi, tapi risikonya juga tinggi, seperti saham. Pilihlah produk investasi sesuai dengan profil risiko dan jangan menggunakan uang panas seperti ayahnya Do Ha.
Dari beragam pengalaman karakter di drama Hometown Cha-Cha-Cha, kita dapat menyimpulkan bahwa karier yang bagus dan penghasilan yang tinggi akan sia-sia karena pengelolaan keuangan yang buruk. Hal ini membuktikan betapa pentingnya literasi finansial dan kontrol diri saat membelanjakan uang.