5 Novel tentang Kehilangan Sosok Ibu, Penuh Konflik Mengharukan

Novel ini mengisahkan tentang Olga dan Prieto yang tidak pernah bertemu dengan ibunya selama lebih dari 25 tahun. Blanca telah meninggalkan keduanya sejak remaja untuk berjuang dalam sebuah gerakan politik militan. Satu-satunya kontak mereka adalah melalui surat-surat yang ia kirimkan dengan sesekali menghakimi pilihan hidup keduanya.

Olga Dies Dreaming mengeksplorasi dinamika rumit antara seorang ibu yang absen dan anak-anaknya, bagaimana ketidakhadiran Blanca sangat mempengaruhi kehidupan Olga dan Prieto. Gonzalez dengan cermat menggambarkan perjuangan Olga dalam mencari identitasnya sendiri di tengah ketiadaan figur maternal yang seharusnya memberikan arahan dan dukungan.

Novel mengisahkan tentang Louise yang berusia 9 tahun saat ditinggal ibunya pergi demi bersama pria kaya raya. Sang ibu hanya meninggalkan catatan yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan kembali. Louise pun berharap tetangganya yang ramah bernama Nyonya Richter dapat mengadopsinya.

Barbara Gowdy dengan cermat membangun karakter dan hubungan antara Louise, ibunya yang menghilang, dan orang-orang di sekitarnya. Dengan tulisan indah dan penuh emosi, The Romantic menggambarkan perjalanan emosional Louise dalam mencari arti cinta serta konsekuensi dari kekosongan yang ditinggalkan oleh kepergian ibunya.

Novel berfokus pada Nadia Turner yang berusia 17 tahun ketika sang ibu memilih pergi untuk selamanya. Nadia sangat terpukul oleh kematian ibunya karena bunuh diri dan bertanya-tanya apa yang membuatnya memilih jalan tersebut. Nadia pun dihadapkan pada dilema besar saat mengetahui dirinya sedang hamil dan akan menjadi sosok ibu.

Melalui The Mothers, Bennett menggambarkan kompleksitas hubungan keluarga dan agama dalam konteks kehilangan. Novel ini adalah karya debut memikat yang menghadirkan pandangan tajam tentang konsekuensi dari pilihan hidup. Para pembaca diajarkan untuk memilih jalan mereka sendiri dalam menghadapi tantangan hidup.

The Hours mengisahkan Laura Brown, seorang ibu rumah tangga yang hidup di pinggiran kota pasca Perang Dunia II. Ia pun merasa sesak di dalam ekspektasi perannya sebagai ibu yang tidak sesuai. Sampai ia meninggalkan anaknya dengan pengasuh dan check-in di sebuah hotel untuk merenungkan tentang bunuh diri.

Kepergian Laura yang sebenarnya dari keluarganya terjadi di luar ekspektasi pembaca, diperjelas oleh pengungkapan mengejutkan di akhir buku. Michael Cunningham mengeksplorasi tema-tema seperti kesepian, depresi, dan tekanan sosial dalam novel ini. The Hours menggambarkan pencarian makna dalam kehidupan sehari-hari.

Novel ini mengisahkan para ibu di seluruh dunia yang mulai menghilang dari rumah mereka. Kehilangan itu menjadi krisis dalam masyarakat dan ibu-ibu yang hilang pun dibenci karena dianggap memberontak terhadap peran mereka. Novel berfokus pada Danny yang terobsesi dengan pekerjaan hingga suatu pagi ia bangun dan menemukan sisi tempat tidurnya kosong.

The Forbidden Territory of a Terrifying Woman menawarkan narasi penuh teka-teki yang membuat pembaca terus terpikat. Lynch membangun suasana yang penuh ketegangan psikologis dan ketidakpastian yang menggugah. Novel ini menyajikan gambaran menakutkan tentang kompleksitas hubungan manusia dan tekanan dalam masyarakat modern.

Kelima novel yang bertema kehilangan sosok ibu di atas menghadirkan pengalaman membaca yang menggugah. Novel-novel tersebut mengajak pembaca untuk merenung tentang hakikat keberadaan manusia dan harga yang harus dibayar dalam mengejar kebebasan.