4 Penyebab Rumah Terasa Pengap dan Gerah, Jangan Diabaikan!

- Minimnya ventilasi udara dapat membuat rumah terasa pengap dan gerah karena kurangnya sirkulasi udara yang baik.
- Terlalu banyak barang dan furnitur di dalam ruangan dapat menghambat aliran udara, menyebabkan ruangan terasa lebih pengap.
- Kurangnya cahaya alami juga dapat membuat rumah terasa lebih lembab dan pengap karena tidak memeroleh sinar Matahari yang masuk untuk membantu mengurangi kelembaban.
Rumah semestinya bisa menjadi tempat paling nyaman untuk beristirahat dan melepaskan penat setelah beraktivitas seharian. Namun, kenyamanan tersebut bisa rentan terganggu apabila rumah terasa pengap dan gerah, terutama ketika cuaca sedang panas atau hujan terus-menerus.
Tanpa sirkulasi udara yang baik, banyak orang mengira penyebab suasana pengap hanya karena cuaca luar, padahal kondisi dalam rumah juga memiliki peran yang sangat penting. Berikut ini merupakan beberapa penyebab utama mengapa rumah bisa terasa pengap, sehingga kamu dapat mulai melakukan perubahan agar hunian tetap terasa sejuk, segar, dan sehat untuk seluruh anggota keluarga.
1. Minimnya ventilasi udara

Salah satu penyebab utama rumah terasa pengap adalah kurangnya ventilasi udara yang memadai, baik itu dari jendela atau lubang udara. Pada saat aliran udara tidak mengalir dengan lancar dari luar ke dalam rumah, maka udara lembab dan panas pun akan lebih terperangkap di dalam ruangan.
Ventilasi yang buruk bisa sangat menghambat pertukaran oksigen dan membiarkan karbondioksida, serta bau tidak sedap menumpuk di udara. Jika rumahmu minim ventilasi, maka cobalah untuk menambahkan bukaan dan menggunakan exhaust fan agar sirkulasi udaranya tetap lebih baik.
2. Terlalu banyak barang dan furnitur

Ruangan yang dipenuhi dengan terlalu banyak barang atau furnitur ternyata bisa menghambat aliran udara di dalam rumah, sehingga terasa lebih pengap. Penumpukan barang bisa berpotensi menyerap panas dan menimbulkan suhu ruangan meningkat secara signifikan.
Ada banyak barang yang mungkin menyulitkan udara dingin dari pendingin ruangan menyebar secara merata ke seluruh sudutnya. Cobalah untuk terus merapikan ruangan secara berkala, menyortir barang-barang yang memang tidak terpakai, serta memberikan ruang kosong agar udara dapat mengalir dengan bebas.
3. Kurangnya cahaya alami

Rumah yang minim pencahayaan alami biasanya akan cenderung lebih lembab dan pengap karena tidak memeroleh sinar Matahari yang masuk untuk membantu mengurangi kelembaban. Kelembaban yang tinggi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan bisa menyebarkan bau apek jika terlalu lama dibiarkan.
Bukan hanya memengaruhi sirkulasi udara, namun pencahayaan alami juga memiliki peran penting untuk memastikan suhu ruangan tetap stabil. Cobalah untuk membuka tirai, menambah jendela, hingga menggunakan skylight agar bisa menjadi solusi terbaik untuk membuat rumah terasa lebih terang dan tidak pengap.
4. Dinding dan atap menyerap panas berlebihan

Material bangunan seperti beton atau seng ternyata bisa menyerap panas Matahari dan memindahkannya ke dalam rumah, terutama ketika siang hari. Akibatnya suhu dalam rumah bisa saja mengalami peningkatan secara signifikan dan membuat suasana pun terasa lebih gerah, meski tidak ada aktivitas berat di dalamnya.
Tanpa insulasi yang baik atau pelapis atap yang bisa memantulkan panas, maka rumah akan menjadi seperti oven ketika cuaca panasnya cukup ekstrem. Solusi terbaik adalah dengan menggunakan cat pelapis tahan panas atau tambahkan lapisan insulasi termal agar panasnya tidak langsung masuk ke dalam rumah.
Rumah yang terasa pengap dan gelap bukan hanya dapat mengganggu kenyamanan, namun juga bisa berdampak terhadap kesehatan dan produktivitas penghuninya. Dengan mengenali penyebab-penyebab sejak awal, maka kamu bisa mengambil langkah perbaikan agar suasana rumah terasa lebih sejuk kembali. Jangan ragu untuk melakukan perubahan kecil yang berdampak besar untuk kenyamanan jangka panjang!