Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Extraverted Thinking dengan Introverted Thinking

ilustrasi dua orang sedang menyelesaikan konflik (pexels.com/nappy)
ilustrasi dua orang sedang menyelesaikan konflik (pexels.com/nappy)

Kepribadian dapat membentuk cara seseorang dalam berpikir, bekerja, dan berkomunikasi. Menurut teori MBTI, ada 16 tipe kepribadian yang berbeda, masing-masing dengan perpaduan ciri-ciri unik yang diatur dalam urutan fungsi kognitif tertentu.

Sifat pertama adalah yang paling sering digunakan dan dirasa paling nyaman oleh seseorang. Sifat kedua membantu menyeimbangkan dan mendukung sifat pertama. Ciri-ciri ketiga dan keempat tidak begitu kuat dan dapat menjadi area dimana seseorang mungkin perlu bertumbuh atau menghadapi tantangan.

Artikel ini akan berfokus pada dua fungsi kognitif yang saling berlawanan, yaitu extraverted thinking (Te) dan introverted thinking (Ti). Temukan mana yang paling cocok dengan dirimu.

1. Perbedaan secara umum

ilustrasi memberikan masukan kepada rekan kerja (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi memberikan masukan kepada rekan kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Extraverted thinking adalah individu yang berorientasi pada tugas, menghargai produktivitas, dan efisiensi. Mereka sering kali membutuhkan keteraturan dalam hidup, sehingga berbakat dalam mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan. Dalam mengambil keputusan, mereka mengutamakan kriteria obyektif dan sering kali dianggap dingin atau impersonal oleh orang lain, karena berfokus pada fakta, bukan emosi dan hubungan.

Introverted thinking bersifat analitis dan tepat, yang suka meluangkan waktu untuk mempertimbangkan semua pilihan yang mungkin sebelum mengambil keputusan. Mereka sangat logis, senang memecahkan masalah, dan suka mencari tahu cara kerja berbagai hal. Mereka juga tidak menyukai pemikiran yang dangkal dan sering kali meluangkan waktu untuk memproses pemikirannya sebelum membagikannya kepada orang lain.

2. Perbedaan dalam mengambil keputusan

ilustrasi seseorang yang sedang fokus (unsplash.com/@mis_hik)
ilustrasi seseorang yang sedang fokus (unsplash.com/@mis_hik)

Extraverted thinking membantu seseorang mengambil keputusan berdasarkan dunia luar terkait dengan struktur, urutan, dan kategorisasi informasi. Mereka yang menggunakannya sebagai fungsi kognitif utama cenderung mahir dalam membuat kerangka kerja dan rencana untuk mencapai suatu tujuan. Jika extraverted thinking adalah sebuah pertanyaan, maka pertanyaannya adalah: apakah hal ini masuk akal secara objektif?

Introverted thinking membantu seseorang membuat keputusan berdasarkan dunia batinnya terkait dengan memastikan bahwa data dan informasi akurat. Mereka yang menggunakannya sebagai fungsi kognitif utama cenderung berbakat dalam pemecahan masalah dan selalu merasa ingin tahu alasan di balik berbagai hal. Jika Introverted thinking adalah sebuah pertanyaan, maka pertanyaannya adalah: apakah ini masuk akal bagi saya?

3. Perbedaan dalam menyelesaikan masalah

ilustrasi dua orang sedang menyelesaikan konflik (pexels.com/nappy)
ilustrasi dua orang sedang menyelesaikan konflik (pexels.com/nappy)

Extraverted thinking mempunyai kemampuan alami dalam memecahkan masalah dengan pendekatan langkah demi langkah dan menggunakan logika deduktif. Artinya, mereka memulai dengan fakta, lalu dilanjutkan ke teori dan kembali ke fakta. Mereka cenderung fokus pada hasil akhir yang ingin dicapai, sehingga berusaha memutuskan keputusan terbaik untuk mencapai titik tersebut.

Introverted thinking bersifat analitis dalam pendekatan pemecahan masalah dan suka meluangkan waktu untuk memahami masalahnya sebelum mencoba menemukan solusi. Mereka menggunakan logika induktif untuk memecahkan masalah dengan dimulai dari teori, lalu ke fakta dan kembali ke teori. Intinya, mereka menggunakan fakta untuk membuktikan teori mereka. 

4. Perbedaan berkomunikasi

ilustrasi berbicara di depan umum (pexels.com/Diva Plavalaguna)
ilustrasi berbicara di depan umum (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Dalam berkomunikasi, extraverted thinking bersifat lugas karena mereka sangat fokus pada fakta. Ini berarti mereka memahami dengan jelas apa yang mereka pikirkan sehingga tahu apa yang harus dikatakan. Selain itu, mereka juga suka langsung pada intinya ketika berkomunikasi sehingga terkadang kesulitan berkomunikasi dengan orang yang sangat emosional.

Introverted thinking berkomunikasi dengan cara yang relatif langsung dan suka memperdebatkan topik karena membantu mereka memperjelas pendapat dan pemikiran mereka. Walaupun dalam beberapa situasi bisa blak-blakan, mereka cenderung kurang lugas dalam berkomunikasi. Secara umum, mereka juga merasa kesulitan untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan mereka.

5. Perbedaan dalam mengingat sesuatu

ilustrasi dinding papan tulis di ruang kerja (pexels.com/Startup Stock Photos)
ilustrasi dinding papan tulis di ruang kerja (pexels.com/Startup Stock Photos)

Extraverted thinking mengingat segala sesuatu dengan cara yang sangat sistematis dan teratur. Mereka pandai mengingat fakta, terutama jika memiliki relevansi dengan tujuan yang ingin dicapai di masa lalu. Extraverted thinking mungkin tidak mengingat emosi yang dirasakan dalam situasi tertentu, tetapi mereka sering mengingat bagaimana mereka mencapai suatu tujuan atau kesimpulan.

Introverted thinking cenderung memiliki ingatan yang baik terhadap fakta-fakta seputar topik yang mereka minati. Ini karena mereka cenderung menyimpan informasi dalam pikirannya dengan cara yang sangat terorganisir. Sama seperti extraverted thinking, introverted thinking juga tidak mengingat emosi yang dirasakan dalam situasi tertentu, tetapi mereka sering mengingat bagaimana informasi tersebut sesuai dengan jaringan pengetahuan internal mereka.

6. Karakter MBTI yang menggunakan Te dan Ti

ilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/fauxels)
ilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/fauxels)

Semua tipe kepribadian MBTI menggunakan Te maupun Ti dalam hal fungsi kognitifnya. Namun, masing-masing tipe ada yang menggunakannya sebagai fungsi pertama, kedua, ketiga maupun keempat.

Berikut adalah 16 tipe kepribadian MBTI dalam hal menggunakan fungsi kognitif Te dan Ti. 

Extraverted thinking (Te) 

  • Fungsi dominan (pertama): ESTJ dan ENTJ.
  • Fungsi sekunder (kedua): ISTJ dan ENTJ.
  • Fungsi tersier (ketiga): ESFP dan ENFP.
  • Fungsi inferior (keempat): ISFP dan INFP.

Introverted thinking (Ti) 

  • Fungsi dominan (pertama): ISTP dan INTP.
  • Fungsi sekunder (kedua): ESTP dan ENTP.
  • Fungsi tersier (ketika): ISFJ dan INFJ.
  • Fungsi inferior (keempat): ESFJ dan INFJ.

Setiap individu memiliki gaya dan proses berpikir unik yang didasarkan pada tipe kepribadiannya. Baik extraverted thinking maupun introverted thinking adalah proses aktif dimana ide dan konsep direpresentasikan dan dihubungkan satu sama lain. Perbedaan utama antara keduanya adalah orientasi ke arah mana proses tersebut diarahkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us