Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Puasa Muharram Berapa Hari? Ini Jadwal, Niat, dan Doanya

ilustrasi puasa (freepik.com/Freepik)

Tanggal 1 Muharram diperingati sebagai pergantian tahun baru Islam. 1 Muharram 1447 H akan jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025.  Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan mulia, seperti puasa sunah Muharram.

Nah, puasa Muharram berapa hari dan bagaimana niatnya? Langsung saja simak penjelasannya di bawah, ya. Kamu harus tahu jadwal puasanya.

1. Anjuran menunaikan puasa Muharram

ilustrasi makan sahur untuk puasa Muharram (pexels.com/Thirdman)

Sebelum membahas puasa Muharram berapa hari, kamu harus tahu anjuran dan keutamaan ibadah ini. Berbeda dengan puasa Ramadan, puasa Muharram bersifat sunah. Artinya, amalan puasa Muharram gak diwajibkan, tapi akan mendatangkan pahala jika dikerjakan.

Menariknya, puasa Muharram ternyata adalah puasa terbaik setelah puasa bulan Ramadan. Dilansir NU Online, bahkan puasa Muharram lebih utama dari puasa bulan Sya`ban yang sering dilakukan Nabi Muhammad saw.

Berdasarkan HR. Muslim, Nabi Muhammad bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

Di bulan Muharram yang istimewa, para nabi mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Banyak peristiwa penting terjadi di bulan Muharram. Peristiwa yang menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah SWT.

2. Puasa Muharram berapa hari?

Bulan Muharram adalah bulan mulia. Kemuliaan bulan ini tercatat dalam Al-Qur'an. Selain bulan Muharram, bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab juga termasuk bulan yang dimuliakan

Dilansir Jatim NU, puasa Muharram yakni pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. 

  • Tanggal 9 Muharram (puasa Tasu'a), pada Sabtu, 5 Juli 2024.

  • Tanggal 10 Muharram (puasa Asyura), pada Minggu, 6 Juli 2025.

  • Tanggal 11 Muharram pada Senin, 11 Juli 2024.

Berikut niat puasa Muharram yang lengkap, bisa dipakai untuk puasa tanggal 9-11 Muharram:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ."

Niat puasa Tasu’a:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ."

Niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ."

3. Keutamaan puasa Asyura

ilustrasi berbuka puasa (pexels.com/Michael Burrows)

Puasa Asyura termasuk amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram. Keutamaannya pun tidak main-main. Berdasarkan hadis dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:

"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah Swt. memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barangsiapa mengusap kepala anak- anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barangsiapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."

Apabila kamu menjalankan puasa Asyura, baca doanya pada malam 10 Muharram, khususnya setelah salat Maghrib. Sebagian ulama menyarankan doa ini bisa dibaca langsung. Ada pula yang menganjurkannya dibaca setelah salat sunah empat rakaat denga setiap rakaat membaca Surah Al-Fatihah dan Al-Ikhlas sebanyak 50 kali.

Berikut bunyi doa Asyura. Sebaiknya, baca doanya sebanyak 7 kali atau lebih utama 70 kali.

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ. سُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ. وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ. وَهُوَ

حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

Hasbunallaah wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal 'arsyi. Laa malja-a minallaahi illaa ilaihi subhaanallaahi 'adadasy syaf'i wal witir. Wa 'adada kalimatillaahit taammaati kullaha, nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim. Wahuwa hasbunaa wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Washallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii washahbihii wasallam.

Artinya: "Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang 'Arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri, dan tiada tempat untuk bersandar, melainkan kepada Allah. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat yang sempurna kesemuanya. Saya memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan, tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Cukuplah Allah yang memeliharaku, tempatku berpegang, dan sebaik-baiknya Pemberi pertolongan. Semoga Allah memberikan rahmat atas nabi kita, penghulu kami, Muhammad. Kemudian, juga kepada keluarga dan para sahabat nabi kesemuanya."

Itulah penjelasan mengenai puasa Muharram berapa hari. Yuk, ingat-ingat tanggalnya dan tunaikan amalan mulia ini!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
Delvia Y Oktaviani
3+
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us