Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Sebenarnya Kamu Lebih Gigih daripada Perkiraan

seorang pria
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Styves Exantus)
Intinya sih...
  • Orang lain bilang tak mungkin, kamu ingin terus mencobanya
  • Dirimu lebih sering gagal daripada berhasil, tapi tidak berhenti
  • Kamu tidak mudah membatalkan rencana hanya karena beberapa kendala
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika rasanya kamu ingin menyerah, kritik terhadap diri bermunculan. Kamu merasa lemah dan tidak setangguh bayanganmu selama ini. Padahal, boleh jadi kegigihanmu justru lebih besar daripada perkiraanmu.

Dirimu cuma lagi terlalu capek untuk bisa melihat betapa prosesmu sudah luar biasa. Kamu gak akan mungkin berdiri di titik ini jika tidak memiliki kegigihan yang cukup. Walaupun hasil yang diharapkan belum tercapai, tak bermakna dirimu gak tangguh.

Mungkin orang lain malah lebih mampu melihat karakter gigihmu daripada kamu sendiri. Namun, kamu mesti belajar mengenali derajat kegigihanmu supaya tidak berhenti di tahap-tahap akhir suatu proses. Sekalipun perasaan ingin menyerah kadang muncul, sebenarnya kamu lebih gigih daripada perkiraan jika memiliki ciri berikut ini.

1. Orang lain bilang tak mungkin, kamu ingin terus mencobanya

meramu
ilustrasi meramu (pexels.com/Yan Krukau)

Sesering apa kamu mendengar orang di sekitarmu mengatakan tidak mungkin atas sesuatu yang dijalani? Misalnya, dirimu mau buka usaha. Mereka berkata gak mungkin usahamu berhasil dengan segala alasannya.

Atau, dirimu ingin berkuliah, tetapi orangtua tak punya tabungan. Tetangga dan keluarga besar berkata kamu mustahil bisa jadi mahasiswa. Apa yang kemudian dilakukan olehmu saat ada banyak orang bilang begitu?

Kalau kamu hampir tidak menggubrisnya dan memilih buat jalan terus, maknanya dirimu cukup gigih. Kamu telah melewati satu batu sandungan terbesar sebelum memulai. Yaitu, prediksi kegagalan dari sejumlah orang. Gak semua orang berani melanjutkan langkah setelah ditakut-takuti begitu.

2. Dirimu lebih sering gagal daripada berhasil, tapi tidak berhenti

seorang pria
ilustrasi seorang pria (pexels.com/George Frewat)

Kalau semua hasil usahamu dihitung dan dibandingkan, tampak jelas bahwa kamu lebih sering gagal daripada berhasil. Namun, semua itu tak membuatmu menyerah. Energimu masih banyak untuk kembali mencoba.

Bahkan dirimu sama sekali tidak terpikirkan buat berhenti. Bukannya kamu tak lelah dengan kegagalan yang bertubi-tubi. Akan tetapi, dirimu paham betul bahwa kegagalan terbesar ialah saat kamu memilih untuk stop.

Dirimu memilih menyederhanakan situasi dengan berpikir gagal ya gagal saja. Kegagalan perlu diambil pelajarannya, tetapi tak usah terlalu dipikirkan. Pokoknya jalan saja terus. Seperti 1 atau 2 kali tersandung ketika kamu berjalan gak serta-merta membuatmu berhenti melangkah.

3. Kamu tidak mudah membatalkan rencana hanya karena beberapa kendala

seorang pria
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Arina Krasnikova)

Tidak setiap rencanamu berjalan mulus. Kerap ada berbagai kendala yang bila dihadapi orang lain mungkin sudah membuat mereka membatalkan rencana itu. Akan tetapi, gak demikian denganmu.

Kamu tipe orang yang bakal berusaha buat mengatasi berbagai hambatan. Membatalkan rencana penting adalah hal terakhir yang baru akan dilakukan jika semua cara gagal dicoba. Selama masih ada kemungkinan rintangan ditangani, rencana tetap seperti semula atau hanya disesuaikan.

Seandainya dirimu gak segigih itu, kendala sekecil apa pun dengan mudahnya merusak berbagai agendamu. Contoh simpel, kamu batal berangkat rapat cuma gara-gara motor mogok. Padahal, dirimu masih bisa naik kendaraan umum atau ojol. Berpikir serta berusaha lebih keras sudah menjadi bagian dari caramu menghadapi berbagai rintangan.

4. Dirimu sering bilang nanti coba lagi dan benar-benar melakukannya

seorang pria
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrew Patrick Photo)

Bagi orang yang tidak gigih, kalimat seperti di atas cuma buat menunda sesuatu yang pada akhirnya tak pernah dilakukan. Ia tak mau langsung bilang akan berhenti berusaha. Namun, dia juga gak sungguh-sungguh buat menepati ucapannya sendiri.

Sementara orang yang gigih kadang mengatakannya untuk meminta waktu istirahat dulu. Misalnya, ketika kegagalan beruntun menimpamu. Wajar jika dirimu lelah dan frustrasi. Kamu tahu bahwa kalau sekadar terburu-buru mencoba lagi pasti kembali gagal.

Dirimu mesti terlebih dulu mengatur strategi, memikirkan kegagalan-kegagalan sebelumnya, lalu baru mencobanya lagi. Seandainya kamu belum sefrustrasi itu tentu gak perlu bilang nanti mencoba lagi. Dirimu langsung saja kembali menjajalnya.

5. Teman banyak berhenti, kamu berani lanjut sendirian

tetap fokus
ilustrasi tetap fokus (pexels.com/Monstera Production)

Watak gigih bikin kamu tak takut sendirian. Dirimu bukan tipe orang yang mau bergerak asal ada teman. Malah prinsipmu tanpa kawan pun akan tetap jalan selama sesuatu dirasa penting dalam hidupmu.

Teman-temanmu yang berguguran karena capek berproses gak mengecilkan nyalimu. Menurutmu, tanggung kalau hendak berhenti sekarang. Mungkin ada sedikit rasa kehilangan kawan seperjuangan. Namun, keputusanmu buat lanjut amat teguh.

Kamu percaya akan menemukan teman baru di setiap tahap kehidupan. Ini proses yang natural dan justru tanda positif. Sama seperti ketika dirimu naik kereta api. Makin jauh tujuanmu, makin banyak penumpang yang turun di sejumlah stasiun. Namun, ada juga penumpang-penumpang yang baru naik.

Orang yang gigih tetap punya rasa capek, sesekali pesimis, serta kadang sampai ingin menyerah. Akan tetapi, sebenarnya kamu lebih gigih daripada perkiraan dan gak benar-benar menyerah. Langkahmu barangkali hanya sedikit melambat sampai energi pulih kembali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

3 Tips Menyelesaikan Konflik dengan Pasangan Secara Sehat

22 Nov 2025, 17:58 WIBLife