5 Alasan Kenapa Senang Debat Kusir Bikin Orang Susah Percaya sama Kamu

19 Jun 2022, 19:35 WIB

ilustrasi orang marah (Pexels.com/Yan Krukov)

Meski terlihat seolah seperti gak ada hubungannya, nyatanya kebiasaan saat berinteraksi dengan orang lain menjadi salah satu cara bagi siapa pun untuk menilai dirimu, lho. Termasuk juga apakah kamu bisa cukup bisa dipercaya atau tidak. Hal ini juga akan terlihat dari tingkat kesopananmu saat sedang mengobrol.

Orang yang senang debat kusir bisa aja dicap sebagai sosok yang gak bisa dipercaya. Apalagi jika diberikan sebuah tanggung jawab besar, orang yang suka berdebat tiada akhir biasanya hanya akan bikin permasalahan baru. Lima alasan ini pun bisa melatarbelakangi mengapa jika kamu suka debat kusir malah tidak dipercaya orang lain.

1. Terlihat sebagai sosok yang susah mengendalikan emosi

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Debat kusir berkepanjangan tentu lama kelamaan akan memancing emosimu. Alhasil, amarah bisa meledak kapan aja saat kamu sudah gak sabar dengan lawan bicara yang juga gak mau mengalah. Saking sama-sama keras kepalanya, kamu dan lawan bicaramu bisa aja terlibat perkelahian.

Dari sini orang lain akan gampang menilai dirimu. Kamu bisa aja dikategorikan sebagai sosok yang gak bisa mengendalikan emosi dengan baik. Padahal, mungkin saja sebenarnya sifatmu gak seperti itu.

2. Saat berdebat tiada akhir, omongan pun jadi gak terjaga

ilustrasi diskusi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Berdebat terus menerus akan memancingmu untuk mengatakan perkataan kotor ataupun kasar. Lawan bicara yang gak kunjung mengakhiri perdebatan juga menjadi faktor pendukung kenapa kamu jadi gak bisa mengatur perkataan. Omongan yang gak pantas didengar pun bisa terucap tanpa sadar.

Sudah pasti, siapa pun yang mendengar omonganmu akan langsung mencap dirimu negatif. Umpatan dan makian yang kamu ucapkan hanya akan merendahkan diri sendiri, lho.

3. Keceplosan membongkar rahasia orang lain saat berdebat juga mungkin terjadi

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Senang berdebat dengan orang-orang akan bikin kamu gampang keceplosan. Apalagi jika yang bersangkutan punya rahasia yang dia ceritakan padamu. Saat emosi dan sudah gak bisa berpikir dengan jernih, kamu bisa aja membeberkan rahasianya tersebut.

Makanya, hindari perdebatan walaupun kamu merasa benar. Apalagi jika perdebatan itu gak kunjung berakhir dan malah merembet ke masalah pribadi.

4. Menyulut pertengkaran

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Namanya berdebat, jika sudah berlarut-larut, tentu gampang bikin kamu jadi naik darah. Lawan bicara yang gak mau mengalah serta terus mencecar dengan berbagai perkataan yang bikin emosi, jelas akan menyulut pertengkaran.

Jika kamu terbiasa berdebat seperti ini, siapa pun jadi sulit percaya sama kamu. Salah-salah kamu justru akan dituduh senang mencari perkara. Hubungan buruk dengan orang lain pun jadi masalah yang pada akhirnya susah diselesaikan.

5. Memberi tanggung jawab pada orang seperti ini hanya akan bikin dia memperdebatkan banyak hal

ilustrasi diskusi (Pexels.com/monstera)

Senang berdebat tiada akhir bikin siapapun merasa kamu gak pantas diberikan tanggung jawab dan kepercayaan. Sebab jika suatu saat hasil kerjamu ditanyakan, kamu hanya akan berdebat dan berdalih macam-macam.

Mengoreksi kesalahan juga akan sulit dilakukan karena kamu suka mendebatkan hal kecil sekalipun. Susah sekali menyematkan tanggung jawab pada orang yang senang berdebat karena dia hanya akan memperdebatkan banyak hal. Makanya susah untuk percaya sama orang seperti ini kecuali kalau memang kinerjanya baik dan sudah terpercaya.

Debat kusir tiada akhir hanya bikin kamu terlibat banyak masalah dengan orang lain. Meskipun benar, ada baiknya menghindari perdebatan. Cukup koreksi kesalahan orang lain lalu serahkan sepenuhnya pada dia apakah mau mendengar saran kamu atau gak.

Sebab, bagaimana cara kamu berinteraksi dengan orang lain menjadi tolak ukur penilaian orang terhadap dirimu. Termasuk juga apakah kamu orang yang bisa diberikan kepercayaan atau gak. Kamu sendiri senang berdebat, gak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.