Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seniman Revoluta S Gelar Pameran Tunggal, Kombinasikan Unsur Lampu

Pameran seni 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S didukung oleh in-Lite, dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dina Salma)
Intinya sih...
  • Kolaborasi in-Lite dengan Revoluta S. hasilkan pameran tunggal 'Pada Satu Titik' di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan.
  • Pameran memiliki makna personal bagi Revoluta yang menggabungkan material logam dengan permainan cahaya sebagai ekspresi artistiknya.
  • Revoluta mengekspresikan pemikiran di masa depan dan perenungan pribadi melalui karya seni tiga dimensi yang ditampilkan.

Jakarta, IDN Times - Kolaborasi merek lampu lokal, in-Lite dengan seniman Revoluta S. hasilkan pameran tunggal bertajuk Pada Satu Titik. Pameran seni yang dibuka secara umum ini digelar di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan sejak 17 Februari hingga 16 Maret mendatang.

Karya terbaru seniman perempuan ini menggabungkan material logam dengan permainan cahaya untuk menghidupkan nilai estetika dan ekspresi artistiknya. Berikut adalah cerita di balik karya Revoluta serta inspirasinya. 

1. Pameran tunggal Pada Satu Titik bicara tentang sosok Revoluta selama 30 tahun berkarya

Pameran seni 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S didukung oleh in-Lite, dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dina Salma)

Pameran berjudul 'Pada Satu Titik' ini, memiliki makna yang cukup personal untuk Revoluta. Sebagai kreator, karya yang ditampilkan banyak menampilkan kisah hidup dan perenungan pribadinya. 

"Ya, sebenarnya ini lebih bicara tentang seorang Revoluta ya. Revoluta dalam 30 tahun lebih berkarya, makanya dibilang Revoluta pada Satu Titik. Sebenarnya lebih bicara tentang diri saya sendiri sih, seperti itu sih," ujar Revoluta. 

2. Pameran tunggal hasil dari perenungan mendalam bagi seniman Revoluta

Pameran seni 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S didukung oleh in-Lite, dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dina Salma)

Menghadirkan karya dua dan tiga dimensi sebagai bentuk ekspresi diri, karya Revoluta banyak bicara mengenai pemikiran di masa depan. Ia juga menghadirkan berbagai perenungan pribadi yang dituangkan pada seni yang ditampilkan.

Revoluta jelaskan makna dari pameran tunggalnya, "Pada Satu Titik bukan berhenti pada satu titik. Jadi, juga bukan bicara tentang masa lalu. Jadi, bicara sekarang dan ke depan. Jadi, karya-karya itu memang korelasinya seperti keadaan nyanyian jiwa, apa pun, kehidupan, itu dua jiwa, seperti itu. Jadi, semuanya itu lebih memang ke diri saya sendiri."

Dalam pameran tunggal 'Pada Satu Titik', Revoluta menampilkan karya seni dengan judul 'Utopia Pangguk', 'Tangguh', dan 'Jiwa Merdeka'. Setiap karya menampilkan visual yang artistik dan menarik. 

Revoluta sampaikan makna yang mendalam di balik setiap karya yang ditampilkan, "Jadi, memang banyak perenungan-perenungan dan kegelisahan saya dari dua tahun lalu, yang itu mengganggu banget. Kalau saya gak ada itu, apa yang orang akan kenang tentang seorang Revoluta?"

3. Kolaborasi dengan merek lampu dilatarbelakangi kegagalan dari karya sebelumnya

Pameran seni 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S didukung oleh in-Lite, dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dina Salma)

Sebelum menggelar pameran tunggal, Revoluta telah mengikuti pameran 'Jakarta PROVOKE!'.Sayangnya, beberapa hasil karya yang ditampilkan, tak mendapat efek yang maksimal sebab pencahayaan yang kurang optimal.

"Di karya, yang terutama yang kemarin di PROVOKE, saya merasa gagal di pencahayaan karena akhirnya karya itu gak muncul secara baik. Nah, di sini akhirnya, di pameran tunggal ini. Akhirnya muncul in-Lite berkolaborasi atau bekerjasama dengan di pameran Pada Satu Titik Ini," ceritanya

Berangkat dari pengalaman tersebut, Revoluta menyadari pentingnya membangun pencahayaan untuk menghasilkan efek yang diharapkan seorang seniman. Menurutnya, pantulan cahaya atau sinar yang menerangi sebuah karya, sangat berpengaruh, terutama bagi karya tiga dimensi. 

4. Pertama kali sajikan karya seni tiga dimensi, Revoluta bereksperimen dengan unsur pencahayaan

Pameran seni 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S didukung oleh in-Lite, dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dina Salma)

Pencahayaan memang menjadi elemen yang penting dalam sebuah karya seni. Pemilihan lampu, tingkat keterangan, hingga jenisnya perlu diperhatikan dengan baik agar tampilan visual lebih nyata.

Proses kreatif dari menggabungkan suatu karya seni dan unsur lampu, memakan waktu hingga 2 minggu oleh Revoluta. Tantangan terbesar terletak pada pengaplikasian elemen lampu ke dalam seni yang hendak dipamerkan.

"Kesulitannya karena kita sama-sama belajar, ya. In-Lite sendiri juga tidak mengkhususkan lampu untuk seni rupa dan saya sendiri juga baru. Ini pertama kali karya-karya saya muncul dengan tiga dimensi secara tunggal. Nah, jadi saya sendiri juga buta, awam sekali ya tentang lampu gitu," ujar Revoluta sampaikan tantangan terbesar dalam prosesnya. 

Revoluta akui banyak mengeksplorasi sendiri kebutuhan cahaya dan pengaplikasian jenis lampu yang tepat. Proses eksplorasi terus diupayakan demi mendapatkan efek dan hasil yang sesuai keingian. 

5. Ke depannya, Revoluta berharap bisa hasilkan lebih banyak karya yang menaungi buah pemikirannya

Pameran seni 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S didukung oleh in-Lite, dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dina Salma)

Revoluta berharap untuk karya berikutnya, ia dapat lebih banyak membawa pesan untuk perempuan. Ia turut berharap karyanya dapat menyampaikan keresahan sosial yang relevan dengan diri.

"Semoga di tahun ke depan, yang lanjut bisa memberikan ruang lebih banyak lagi dan bisa memberi pemikiran yang lebih lagi, tidak bicara tentang diri sendiri, tapi lebih bagaimana kegelisahan saya bahwa sekarang sedang tidak baik-baik saja. Dan saya memberi pemikiran-pemikiran pada perempuan-perempuan, terutama bahwa tidak ada itu namanya kesetaraan. Tapi, perempuan harus punya pengakuan," tambahnya.

Pameran tunggal Revoluta dapat dinikmati secara gratis di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta Selatan. Pengunjung maupun masyarakat umum dapat melihat secara langsung hasil kolaborasi Revoluta dengan in-Lite. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dina Fadillah Salma
Febriyanti Revitasari
Dina Fadillah Salma
EditorDina Fadillah Salma
Follow Us