5 Tanda Kamu Seorang Teman yang Supportif, Pertahankan!

Situasi sulit terkadang membuat seseorang merasa sedih atau bahkan trauma. Menghadapi situasi seperti itu, tentu saja gak mudah. Mereka butuh support dari kamu, agar bisa pulih dan bangkit lagi.
Namun terkadang kita ragu, apakah bentuk dukungan yang diberikan sudah baik atau belum? Pasalnya, memberikan support jika kurang tepat, kadang bisa membuat mereka makin tertekan. Lalu, apa saja sih tanda bahwa kamu adalah seorang teman yang suportif? Simak daftarnya berikut ini, ya!
1. Kamu mau memberikan dukungan praktikal kepada teman yang sedih

Berada di sisi seseorang ketika ia mampu memberikan kebahagiaan, namun meninggalkan ketika ia kesusahan tentu sangat egois. Dibanding seperti itu, kamu yang suportif akan selalu memberikan dukungan dalam bentuk praktikal. Misalnya dengan cara membantu pekerjaan mereka, atau membawakan sesuatu seperti makanan dan minuman, dan sebagainya.
Dengan cara ini mungkin bisa membuat suasana hati mereka lebih baik dan gak merasa sendiri lagi. Tentunya hal ini akan menambah motivasi mereka untuk menjalankan rutinitas dan beraktivitas dengan normal lagi.
2. Sabar dan pahami masalah mereka

Masalah yang dihadapi setiap orang tentu berbeda-beda. Cara mereka merespon rasa sakit atau trauma juga gak sama. Sebagai teman yang suportif, kamu gak menghakimi perasaan itu. Sebaliknya, kamu akan bersikap sabar dan mencoba memahami masalah tersebut.
Kamu gak meminta mereka untuk tidak berlebihan dalam bersikap atau melupakan masalah begitu saja. Karena kamu tahu betul bahwa berada di situasi itu memang sulit. Namun jika mereka membutuhkan bantuan, kamu gak segan untuk mengulurkan tangan membantu ia pulih kembali.
3. Kamu senantiasa hadir dan menemani mereka

Selain memahami masalah, kamu yang suportif senantiasa hadir menjadi teman yang setia. Kamu gak memaksa mereka untuk menceritakan masalah atau bertanya tentang suasana hati. Karena hal ini malah bisa membuat mereka semakin gak nyaman.
Namun, jika mereka butuh telinga untuk mendengar, kamu akan mendengarkan ceritanya dengan baik. Lalu mencoba untuk menguatkan dan menyemangati. Siapa tahu dengan cara ini mereka merasa lebih dihargai.
4. Tidak lekas mengambil hati jika mereka memberikan respon atau sikap yang gak diharapkan

Seorang yang sedang ke-trigger trauma atau mengalami kesedihan bisa jadi akan lebih sensitif ketika menghadapi suatu hal. Misalnya akan mudah marah, tersinggung, atau bahkan menarik diri dari orang lain. Hal ini karena respon dari rasa khawatir atau ketakutan itu sendiri.
Jika kamu gak meninggalkan ketika mereka dalam kondisi ini, kamu memang teman yang suportif, lho. Karena kamu sadar ketika seseorang marah-marah, bukan berarti penyebabnya adalah dirimu. Kamu akan memilih bersabar dan mencoba untuk memberikan perhatian atau menenangkan perasaanya.
5. Menemani mereka untuk menjalankan hobi atau bersosialisasi

Seseorang yang mengalami kesediahan atau trauma biasanya juga malas menjalani berbagai aktivitas. Mereka merasa tidak ada hal menarik lagi untuk dilakukan. Namun, kamu yang suportif akan mendorong mereka untuk tetap terhubung dengan teman-teman atau menemani mereka menjalankan hobi.
Misalnya jika hobi mereka memasak, kamu mengajak mereka berbelanja, kemudian mempelajari resep makanan baru, dan sebagainya. Dengan melakukan aktivitas tersebut mungkin beban mereka akan sedikit berkurang.
Menjadi seseorang yang supportif akan sangat dibutuhkan temanmu ketika mereka mengalami masa sulit. Jadi, jangan sungkan memberikan mereka dukungan dengan setulus hati agar bisa pulih kembali, ya. Namun ingat, jangan sampai bentuk dukungan yang kamu berikan justru membuat mereka semakin tertekan dan berujung toxic positivity.