Sampo sering kali dikemas dalam ukuran besar agar cukup sampai beberapa waktu ke depan. Sayangnya, seseorang sering tidak memperhatikan bahwa sisa sampo dalam botol mungkin sudah mengalami kerusakan. Hal itu akan membuat produk tidak dapat bekerja optimal, bahkan bisa menimbulkan reaksi.
Sebelum kamu menggunakan sampo di kamar mandi, cobalah untuk mengecek lima tanda sampo sudah mengalami kerusakan dan tidak layak pakai di sini. Hati-hati mengiritasi!
Sampo yang sudah rusak bisa dicek melalui baunya yang tidak biasa. Jika ia memiliki aroma yang sangat mengganggu, menyengat, dan berbau aneh, bisa jadi produk telah terkontaminasi. Tanda ini dapat menjadi pencegahan agar kamu tidak memakai produk tersebut atas alasan kenyamanan dan keamanan.
Seharusnya sampo yang masih bagus memiliki aroma wangi khas. Jika ia mengandung parfum atau fragrance, aroma itu masih cukup jelas tercium. Sedangkan kalau ada perubahan aroma, bisa jadi karena kualitas produk yang semakin lama semakin menurun dan rusak.
Kalau kamu melihat adanya perubahan warna tak biasa pada sampo, maka hal ini patut dicurigai. Sampo yang mengalami perubahan warna disertai aroma mengganggu bisa menjadi tanda kalau produk telah rusak. Jadi, sebaiknya sampo tidak digunakan kembali atas alasan keamanan rambut maupun kulit kepala.
Penyebab perubahan warna ini bisa didorong oleh berbagai faktor. Dilansir Beautyhub, hal tersebut bisa disebabkan oleh oksidasi akibat jamur yang ada di mulut botol suatu produk. Kontaminasi ini dapat mengubah cara kerja formula produk, sehingga sampo kurang bagus untuk digunakan kembali.
Jika terdapat perubahan tekstur pada sampo yang kamu simpan, hal tersebut bisa menandakan bahwa sampo telah rusak. Biasanya, tanda tersebut diperlihatkan dari teksturnya yang clumpy atau menggumpal. Padahal, sebelumnya sampo memiliki tekstur yang konsisten dan kental.
Menurut Function of Beauty, tanda lain yang menandakan sampo sudah rusak juga bisa dilihat dari pemisahan bahan. Untuk tekstur sampo berminyak, jika ada endapan atau pemisahan bahan yang tak biasa maka produk kemungkinan sudah rusak karena reaksi bahan kimia pada kandungan produk. Khawatir jika digunakan lagi, sampo bisa merusak rambut dan kulit kepala.
Seandainya selama pemakaian sampo tidak ada reaksi yang merugikan, tapi di satu waktu sampo menimbulkan reaksi mengganggu, maka ini bisa jadi tanda kalau produk sudah rusak. Kalau sudah menimbulkan reaksi begini, sebaiknya produk segera disingkirkan agar tidak dipakai lagi. Khawatir nantinya bisa memperparah kondisi mengganggu pada kulit kepala.
Dilansir WebMD, manakala sampo membuat kulit kepala kering dan crackly, kemungkinan sampo telah kedaluwarsa atau rusak. Jadi, sebaiknya sampo jangan dipakai lagi untuk menghindari iritasi yang membuat kulit kepala atau rambut bermasalah.
Sampo sama seperti produk lain yang memiliki tanggal kedaluwarsa. Tanda bahwa produk yang kamu pakai sudah rusak bisa dilihat dari tanggal yang sudah terlewat. Sebenarnya, produk sampo memiliki dua masa layak pemakaian yang perlu diperhatikan agar pemakaiannya optimal.
Pertama, tanggal kedaluwarsa yang biasa ditulis dalam format bulan dan tahun. Kedua, masa simpan produk setelah segel terbuka yang ditandai oleh jumlah angka bulan yang sering kali dibingkai gambar mirip wadah. Kalau keduanya sudah terlewat lama, lebih baik sampo tak usah dipakai lagi untuk menghindari efek samping.
Sampo berpotensi mengalami kerusakan karena penyimpanan yang tidak cermat, kontaminasi, paparan sinar matahari langsung, dan masih banyak lagi. Tanda tersebut bisa dilihat lewat perubahan warna, aroma, tekstur, juga tanggal masa simpan. Makanya, kamu perlu memperhatikan lagi kondisi sampo agar tidak menimbulkan iritasi dalam pemakaian.