Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Kece Menjadi Si Paling Giver, Tanamkan Sejak Dini

ilustrasi memberi (pexels.com/fauxels)

Siapa yang tidak ingin menjadi orang yang penuh kemurahan hati dan memberikan yang terbaik bagi orang lain? Menjadi sosok yang dermawan dan penuh perhatian adalah sesuatu yang bisa kamu tanamkan sejak dini.

Dalam artikel ini akan dibagikan tujuh tips untuk menjadi si paling giver dalam konotasi yang positif. Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat menjadi sosok yang selalu siap membantu dan memberikan yang terbaik kepada orang-orang di sekitar, lho.

1. Berbagi dengan tulus

ilustrasi memberi kepada sesama (Freepik.com/freepik)

Salah satu kunci menjadi pemberi yang sejati adalah berbagi dengan tulus tanpa mengharapkan balasan. Ketika kamu memberikan sesuatu kepada orang lain, baik itu waktu, perhatian, atau bantuan, lakukanlah dengan niat yang murni dan tulus.

Jauhkan pikiran tentang imbalan atau penghargaan yang mungkin kamu terima. Berbagi dengan tulus akan menciptakan rasa kebaikan dalam dirimu dan dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Kamu dapat berbagi dengan tulus melalui tindakan kecil sehari-hari, seperti membantu teman atau keluarga dengan tugas-tugas rumah tangga, memberikan dukungan emosional kepada mereka yang membutuhkan, atau berpartisipasi dalam kegiatan sukarela di komunitasmu. Ingatlah, bahwa setiap tindakan kecil memiliki potensi untuk membuat perbedaan yang besar dalam hidup orang lain.

2. Menjadi pendengar yang baik

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Edmond Dantès)

Sebagai pemberi yang baik, menjadi pendengar yang baik adalah keterampilan yang sangat penting. Ketika seseorang merasa didengar dan dipahami, mereka merasa dihargai dan dihormati.

Berikan perhatian penuh saat seseorang berbicara denganmu. Dengarkan dengan penuh kehadiran, jangan hanya menunggu giliranmu untuk berbicara. Tunjukkan minat dan empati dengan menanyakan pertanyaan yang relevan atau memberikan respons yang memperlihatkan pemahamanmu terhadap apa yang mereka katakan.

Menjadi pendengar yang baik juga berarti menghormati privasi dan kerahasiaan orang lain. Jika seseorang mempercayaimu dengan cerita atau masalah pribadi mereka, jaga kerahasiaan itu dengan seksama. Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu bisa memberikan dukungan yang berarti dan membantu orang lain merasa dihargai.

3. Siapkan diri secara sukarela

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Ron Lach)

Menjadi si paling giver melibatkan kesiapan untuk membantu dan memberikan kontribusi tanpa diminta. Banyak orang menunggu hingga diminta atau dipanggil sebelum mereka bersedia membantu. Namun, dengan siapkan diri secara sukarela, kamu memperlihatkan inisiatif dan kepedulian yang lebih besar.

Kamu dapat mulai dengan mencari tahu apa yang dibutuhkan atau diinginkan oleh orang lain di sekitarmu. Misalnya, jika temanmu sedang sibuk dengan pekerjaan, kamu bisa menawarkan bantuan untuk menyelesaikan beberapa tugas atau mengurangi beban mereka. Caranya adalah memberikan waktu untuk mendengarkan keluh kesah mereka. Ketika menyiapkan diri secara sukarela, kamu akan menciptakan ruang bagi orang lain untuk merasa didengar, dihargai, dan didukung.

4. Hargai kebaikan orang lain

ilustrasi berterima kasih (pexels.com/Kampus Production)

Sebagai si paling giver, kamu perlu belajar menghargai kebaikan orang lain. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik untukmu, berikan ucapan terima kasih yang tulus dan apresiasi yang mendalam.

Hal ini bukan hanya membuat orang lain merasa dihargai, tetapi juga mendorong mereka untuk terus melakukan kebaikan. Jangan lupa, bahwa penghargaan kecil bisa membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang.

5. Jaga batas dan perhatikan diri sendiri

ilustrasi mencintai diri sendiri (pexels.com/Hassan OUAJBIR)

Meskipun penting untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain, jangan lupakan kebutuhan dan batasan diri sendiri. Jaga keseimbangan antara memberi dan menerima.

Jika melelahkan diri sendiri tanpa memperhatikan kesejahteraan pribadi, kamu tidak akan bisa memberikan yang terbaik kepada orang lain. Ingatlah untuk merawat diri sendiri agar tetap sehat dan bahagia. Dengan begitu, kamu bisa lanjut menyebarkan kebaikan.

6. Jadilah sumber inspirasi dan motivasi

ilustrasi beropini (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Sebagai si paling giver, kamu dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang-orang di sekitarmu. Berbagi kisah sukses, pengalaman hidup, atau pelajaran yang berharga yang kamu dapatkan dalam perjalanan hidupmu. Ajak orang lain untuk tumbuh dan berkembang, dorong mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Berkat sikap pemberianmu, kamu memiliki kesempatan untuk menginspirasi dan membantu orang lain meraih impian mereka. Dukung mereka dalam upaya mereka, berikan dorongan dan motivasi saat mereka menghadapi tantangan.

Dengan menjadi sumber inspirasi dan motivasi, kamu tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga mengisi hidupmu dengan rasa makna dan tujuan.

7. Terus lanjutkan misi kebaikan

ilustrasi berbagi dengan sesama (Freepik.com/freepik)

Menjadi si paling giver bukanlah sekadar pencapaian sementara, tetapi sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Setelah kamu memulai perjalanan ini, kamu harus melanjutkannya dan terus membangun misi kebaikan dalam kehidupanmu. Setiap hari, carilah kesempatan untuk membantu, memberi, dan berkontribusi pada dunia di sekitarmu. Jadikan kebaikan sebagai gaya hidup yang konsisten.

Dalam melanjutkan misi kebaikan ini, jangan lupa untuk menginspirasi orang lain untuk ikut serta. Bagikan cerita, pengalaman, dan tips-tips yang telah kamu pelajari kepada orang lain. Dengan melibatkan orang lain dalam aksi kebaikan, kamu bisa menciptakan perubahan positif yang lebih besar dalam masyarakat.

Menjadi si paling giver adalah perjalanan seumur hidup yang membutuhkan kesabaran dan komitmen. Namun, dengan menerapkan tujuh tips di atas, kamu bisa membangun fondasi yang kuat untuk menjadi sosok yang dermawan dan penuh kasih. Ingatlah, bahwa memberikan tidak hanya terbatas pada hal-hal materi, tetapi juga melibatkan perhatian, empati, dan kebaikan hati. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us