4 Alasan Pasangan Enggan Lagi Mendengarkanmu Saat Diberi Tahu

- Komunikasi yang lancar antara pasangan sangat penting untuk menjaga hubungan
- Pasangan bisa enggan mendengarkan jika kamu menyerang atau mengomel tanpa memberi tahu secara bijaksana
- Sikap dan cara bicaramu dapat membuat pasangan malas mendengarkanmu, perbaiki cara berkomunikasi untuk menciptakan ruang ngobrol yang nyaman
Ngobrol itu penting banget untuk membina hubungan, setiap ada yang berbicara, pihak satunya mendengarkan, sehingga gak ada miskomunikasi. Lancarnya komunikasi di antara kamu dan pasangan membuat hubungan terselamatkan.
Namun, ketika kini komunikasinya dingin, pasangan mulai malas ngobrol, bahkan saat diajak bicara, dianya seperti gak peduli. Kalau tersinggung dan marah atas sikapnya, hubungan bisa runyam.
Koreksi dulu sebelum marah-marah, sebab kerap kali tanpa disadari ternyata kamu sendiri yang selama ini salah. Misalnya, kerap mengeluhkan perilakunya namun dengan cara menyerang, bukan memberi tahu secara bijaksana.
Jika itu yang terjadi, wajar pasangan gak mau lagi mendengarkanmu saat diberi tahu. Berikut empat alasannya.
1.Bukannya diajak memperbaiki perilakunya, tapi malah ngajak ribut

Kalau memang ada yang kurang menyenangkan darinya, beri tahu baik-baik supaya dia menyadari, lalu memperbaiki diri. Namun, ketika kamu berekspresi gak enak sambil ngomel-ngomel, pasangan merasa dirinya diserang. Inilah yang bikin dia enggan mendengarkanmu, apalagi juga sudah berulang kali.
Sama-sama saling memperbaiki diri, diskusikan dengan tenang dan dewasa. Sampaikan dengan nada lembut, maka dia akan luluh dan bersedia mendengarkanmu.
2.Pesan penting yang kamu sampaikan gak akan diterima jelas kalau diiringi sikap negatif

Pernah, ketika niatnya mau ngomong intinya tapi malah larut dalam emosi sehingga berujung ceramah panjang? Awalnya ingin meminta tolong sesuatu, tapi merembet ke topik lain soal masalah sepele. Jika selama ini kamu begitu, kesabarannya tentu habis.
Di titik ini pasangan mulai kurang respek sama kamu. Dia pun bingung kenapa masalah kecil selalu jadi besar. Pesan utamamu jadi kabur, kalian pun bertengkar. Lebih baik sampaikan inti keluhan secara singkat, jelas, dan pada waktu yang tepat. Gak usah muter panjang lebar, sehingga membantunya juga memahami inti dari hal yang dibahas.
3.Pasangan jadi seolah dikontrol karena caramu seperti menyudutkannya

Terkadang, bisa saja juga cara ngomongmu seperti seenaknya sendiri, menyalahkan satu pihak tanpa mempertimbangkan sikapmu padanya. Sekilas seperti memberi saran, tapi di telinga pasangan terdengar seperti lagi diatur-atur dan dipojokkan.
Kalau sudah begitu, gak heran dia langsung pasang tembok dan malas mendengarkanmu. Makanya, perbaiki juga caramu berkomunikasi sehingga kalau memang ada salah darinya, bisa memberi tahu dengan enak, pasangan pasti jadi mendengarkan. Yang kamu mau dimengerti dan dihargai, kan? Perlakukan dia sama sepertimu ingin diperlakukan manis olehnya.
4.Semakin sering ngomel, semakin tebal temboknya

Renungkan lagi, apa kamu hobi sedikit-sedikit mengomel, awalnya mungkin dia masih sabar, tapi jika keseringan, dipastikan temboknya makin tebal. Terus dilakukan itu bikin dia makin malas, akhirnya setiap perkataanmu gak disimak dengan cermat.
Omelan bukan sarana ngobrol yang baik, apalagi jika pasangan sampai gak mau lagi serius mendengarkanmu. Itu tandanya dia mulai jenuh dan stres. Terlebih jika dia sudah paham tentang sikap menyebalkanmu ini, gak akan ada perubahan, komunikasi tetap gak berjalan dua arah. Daripada lelah sendiri, belajar menyampaikan unek-unekmu dengan lebih tenang.
Bukan hanya tentang apa yang kamu omongkan saja, tapi juga bagaimana caramu menyampaikannya. Apakah saat dia bersalah, kamu menegur dengan baik, atau justru terus marah-marah sambil mengomel hingga menuduh? Ini dampaknya dari sikapmu, dia jadi enggan mendengarkan saat kamu memberi tahu sesuatu.
Ciptakan ruang ngobrol yang nyaman dan menyenangkan. Introspeksi diri kenapa pasangan gak lagi mendengarkan saat diajak bicara, bisa jadi ada salah juga dari caramu mengomunikasikannya.