Jatuh cinta pada seseorang di dunia maya, salah gak, sih? Kalau sosoknya terlalu gak jelas, akunnya gak pakai nama asli dan fotonya juga asal, tentu ini bisa sangat berbahaya.
Akan tetapi bila orangnya jelas ada meski kalian belum pernah bertemu, sebenarnya wajar saja jika kamu jatuh cinta padanya. Ada beberapa penjelasan untuk tumbuhnya benih cinta itu. Yuk, langsung saja disimak.
Walau kalian nyaris gak pernah saling berkomentar di media sosial, perkenalan kalian di masa lalu sudah bisa menjadi modal untuk tumbuhnya rasa cinta. Simpelnya, dia telah ada dalam memorimu.
Kalaupun dulu kalian gak berteman dekat, justru terhubung via media sosial mampu membuatmu lebih mengenal dirinya melalui unggahan-unggahannya. Ini sebabnya ada kalimat, "medsos bisa menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh".
Potensi untukmu jatuh cinta menjadi makin besar kalau sejak dulu kamu sudah ada perasaan padanya. Atau justru dia yang pernah mencoba mendekatimu? Sayangnya, belum apa-apa kalian harus berpisah dan gak pernah berjumpa lagi.
Alasan yang satu ini jangan selalu dikaitkan dengan seseorang yang jago melakukan pencitraan, ya! Seperti berlagak bijaksana dan baik demi memuluskan berbagai niat buruknya.
Hal semacam itu juga dapat terjadi padamu. Makanya, kamu harus tetap berhati-hati ketika jatuh cinta pada seseorang yang hanya kamu kenal di media sosial.
Namun, bisa pula orang itu gak sedang pencitraan melainkan sisi lain dari dirinya baru terlihat olehmu saat kalian berinteraksi melalui medsos. Contoh, sehari-hari kamu mengenalnya sebagai orang yang pendiam.
Kamu berpikir gak ada yang menarik dari dirinya. Akan tetapi, setelah berteman di media sosial, barulah kamu tahu bahwa dia seorang pemikir yang hebat. Kamu bisa melihatnya dari status-statusnya dan itu membuatmu terkagum-kagum.
Orang-orang di sekitarmu bisa jadi gak ada yang ingat tentang hari ulang tahunmu. Namun seseorang yang tak dikenal dapat tiba-tiba memberimu ucapan selamat ultah berbekal notifikasi di Facebook.
Dia juga dapat dengan mudahnya memberikan tanda like atau love untuk unggahanmu. Entah karena benar-benar menyukainya atau sekadar iseng.
Jika hal itu selalu dilakukannya, kamu dapat sangat tersanjung dan menyimpulkan dia ada perhatian lebih padamu. Tentu saja, kamu jadi merasa perlu membalas perhatiannya hingga menjadi rasa cinta.
Kalau kamu lagi bahagia, kamu lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Begitu pula bila kamu gak sedang galau, waktumu sudah habis untuk bekerja.
Akan tetapi saat kamu sedih, kamu akan cenderung menarik diri dari orang-orang di sekitarmu bahkan juga dari pekerjaan. Misalnya, kamu mengunci diri di kamar lalu curhat di media sosial.
Sampai muncul seseorang yang aktif memberimu kesejukan dengan komentar-komentar yang bijaksana, menenangkan, dan penuh pengertian. Jelas, kamu akan langsung merasa telah menemukan tempat untuk bersandar.
Kalau kamu memiliki hobi yang terbilang unik, sulit untukmu menjumpai orang lain dengan hobi serupa. Begitu juga apabila cara berpikirmu lebih kritis dan mendalam ketimbang teman-temanmu.
Akibatnya, kamu merasa kurang nyambung saat mengobrol dengan mereka. Namun media sosial menghubungkanmu dengan begitu banyak orang.
Dari yang sebanyak itu, pasti ada yang ternyata punya hobi atau pemikiran yang sama denganmu. Meski gak pernah bertemu, kalian akan otomatis merasa terhubung melalui kesamaan-kesamaan itu.
Jika berbicara soal jodoh, di zaman sekarang tidak menutup kemungkinan untuk kamu bertemu dengan jodohmu di media sosial. Hanya saja, pastikan kamu tetap berhati-hati dan mampu berpikir logis, ya!
Jangan hanya memperturutkan perasaan dan asal ketemuan dengan orang yang gak jelas identitasnya. Apalagi memberikan data pribadi dan fotomu padanya. Nanti kamu jadi korban kejahatan, lho! Tetaplah waspada.