5 Alasan Mengapa Mencintai Pasangan Harus Sewajarnya

03 Apr 2023, 12:46 WIB

Ilustrasi pasangan kekasih (pixabay.com/MabelAmber)

Dalam suatu hubungan mencintai pasangan adalah kodrat. Hal ini harus dilakukan oleh dua belah pihak tanpa terkecuali. Bayangkan apabila hanya satu pihak yang mencintai, tentu akan membuat hubungan tersebut menjadi toxic.

Hubungan toxic tidak hanya didasari oleh perilaku bertepuk sebalah tangan. Mencintai pasangan secara berlebihan juga bisa menjadi penyebab adanya hubungan yang toxic. Untuk itu, kamu harus mulai belajar mencintai secara dewasa. Artinya, kamu tetap mencintai pasangan dengan tulus namun tidak berlebihan.

Berikut IDN Times telah merangkum lima alasan kenapa mencintai pasangan harus dilakukan secara wajar.

1.Menghindarkan rasa kecewa kepada pasangan

Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Pada dasarnya memang tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Alasan inilah yang membuat perasaan kecewa sering dirasakan kepada pasangan. Untuk itu saat memutuskan menjalin suatu hubungan, kamu terlebih dahulu harus memahami apa saja kelebihan dan kekurangan pasangan.

Setelah mengetahui hal ini, kamu bisa bertanya pada dirimu sendiri apakah bisa menerima semuanya. Jika telah memutuskan menerima segala kelebihan dan kekurangan, maka kamu akan lebih lega menerima segala kebahagiaan dan kekecewaan yang diperoleh dari pasangan.

2.Mengurangi terjadinya konflik dalam hubungan

Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/MARTPRODUCTION)

Adanya konflik sering kali berasal dari sikap mencintai pasangan secara berlebihan. Atur perasaanmu dengan mencintai pasangan secara wajar. Kamu bisa mulai melakukannya dengan mengurangi mencurigai pasangan dan overprotective.

Buat kesepakatan kepada pasangan terkait kejujuran dalam hubungan. Selanjutnya, kamu bisa bersikap dewasa dengan memberi kepercayaan penuh kepada pasangan. Namun, saat pasangan mematahkan kepercayaanmu kamu bisa bertindak dengan cara yang kalian sepakati sebelumnya.

3. Membuat diri tidak mudah berekspektasi

Ilustrasi pasangan kekasih (pixabay.com/StockSnap)

Berekspektasi memiliki pasangan sempurna tentu menjadi harapan banyak insan. Namun, kamu harus berpikir realistis dalam hubungan. Jika pasanganmu introvert jangan paksakan ia menjadi ekstrovert ataupun sebaliknya. Hal ini justru membuat kamu terkesan mengatur jalan hidupnya.

Mulailah menerima apa yang dimiliki pasangan. Jika ada sesuatu yang tidak disenangi, kamu bisa memberikan alasan yang rasional serta solusi yang bisa ia lakukan. Cara ini tentu bisa membantu pasangan menjadi lebih baik serta tidak merugikanmu karena telah mencintainya.

4. Membentuk pribadi yang dewasa

Ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/AndreaPiacquadio)

Mencintai pasangan secara wajar bukan berarti kamu tidak tulus. Hal ini justru menunjukkan jika kamu telah berhasil mencintai pasangan secara dewasa. Kamu bisa mulai memberikan ruang pribadi padanya. Biarkan ia memiliki waktunya sendiri untuk keluarga, teman, serta hobinya.

Jika berhasil melakukannya, pasangan justru akan lebih kagum padamu karena telah memberikannya kepercayaan. Cara ini juga bisa membantumu dan pasangan untuk saling bersikap dewasa dalam hubungan.

5. Memiliki hubungan yang sehat

Ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/cottonbrostudio)

Mencintai pasangan secara wajar tentu bisa mengarahkanmu memiliki hubungan yang sehat. Artinya, hubungan yang kalian miliki cenderung membahagiakan, menguntungkan, dan minim masalah. Sikap saling percaya yang kalian miliki membuat hubunganmu dan pasangan akan sangat menyenangkan.

Mencintai pasangan memang sebaiknya dilakukan secara wajar. Ingat mencintai pasangan secara wajar bukan berarti tidak mencintai secara penuh. Dengan bersikap sewajarnya justru kamu telah berhasil membangun hubungan yang lebih harmonis ke depannya. Sudahkah kamu mencintai pasanganmu secara wajar?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.