Sebagian besar orang biasanya akan menolak dengan tegas perjodohan karena belum mengenal ‘sang calon’ secara pribadi. Namun, tak sedikit juga yang mengiyakan perjodohan karena tak terlalu memusingkan dengan masalah rasa cinta dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
5 alasan sederhana ini mungkin bisa kamu jadikan rujukan bahwa perjodohan tak selamanya membuat kamu tak bahagia;
Tentu saja, calon pasangan yang akan dijodohkan denganmu bukan merupakan seorang ‘pemain cinta’ yang bisa dengan mudah berlabuh di banyak hati. Meski tak selalu benar, orang yang jarang menautkan perasaannya pada banyak hati memiliki sikap setia yang cukup kuat. Jadi, daripada bepetualang dari satu hati ke hati lain, lebih baik mantapkan diri untuk menerima perjodohan dengan satu hati.
Meski sudah bertahun-tahun membina hubungan, tak lantas membuat kamu dan pasangan klop dan sehati, lho. Justru, tak sedikit pasangan yang menemukan cinta yang didasari dari hal-hal sederhana, semisal dari perjodohan. Semakin sering bertemu, semakin sering memahami karakter masing-masing, maka akan semakin paham dengan kualitas diri dan kualitas sang calon yang akan dijodohkan.
Sudah pasti, masing-masing pihak yang dijodohkan tentu saja akan saling menerima kekurangan diri masing-masing. Mereka sudah berada di titik pemahaman bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia. Oleh karena didasari kesadaran diri yang kuat, mereka tak akan menuntut banyak hal dari masing-masing pasangan karena sudah merasa cukup dengan apa yang ada di depan mata.
Dalam kehidupan nyata, kamu tak akan bisa melihat atau mengalami sendiri liku-liku dramatisasi kisah cinta yang rumit dan tak masuk akal. Lebih baik sadarkan diri bahwa kehidupan asmara di dunia nyata bisa lebih indah meski berawal dari sebuah perjodohan.
Sesederhana apapun perasaanmu pada ‘sang calon’, jika sudah merupakan jodoh tak ada satu orang pun yang mampu menghalanginya. Perasaan memang perasaan, namun urusan takdir dan jodoh tentu saja bukan menjadi kehendakmu lagi.
Yang menjadi inti kunci sukses hubungan adalah bukan tentang seberapa besar cinta yang ada, namun seberapa besar keikhlasan hati untuk menerima kekurangan masing-masing. Jadi, tak masalah menerima perjodohan karena bahagia bisa ditemukan pada hal-hal sederhana.