5 Ciri Kamu dan Dia Gak Kompatibel Secara Intelektual, Susah Nyambung!

Ada banyak faktor pendukung agar hubungan bisa berjalan dalam jangka waktu yang lama. Salah satunya, kecocokan.
Kecocokan yang dimaksud gak hanya satu frekuensi dalam hal visi bersama, cocok dengan kepribadian masing-masing, tapi juga kompatibel secara intelektual. Ketidakcocokan secara intelektual bisa mengganggu hubungan yang kemudian sering menimbulkan salah paham.
Ada beberapa ciri kamu dan pasangan gak kompatibel secara intelektual. Sebaiknya segera kamu cek tanda-tandanya!
1. Salah satu pihak berperan sebagai "pengajar"

Hal pertama yang bisa menandakan kalau kalian gak kompatibel secara intelektual, yakni adanya ketimpangan dalam berkomunikasi. Salah satu pihak terasa berperan sebagai “pengajar”, sementara pihak lainnya seperti seorang “murid”.
Misalnya, pasangan sering banget mengoreksi apa yang kamu katakan, dan mengubah situasi tersebut seperti sedang berada dalam perkuliahan. Atau, bisa juga pasangan sering merasa selalu benar, dan kamu yang berada di pihak yang selalu salah.
Bila ini terjadi, dan kamu sudah merasa terganggung dengan sikap tersebut, cobalah utarakan pada pasangan. Boleh jadi, dia gak menyadari telah bersikap superior terhadapmu.
2. Gampang bosan

Kebosanan bisa disebabkan mesti melakukan hal yang gak disukai. Sebagai contoh, saat sedang ngobrol dengan pasangan, kamu gampang sekali jenuh dengan topik yang itu-itu saja. Itulah sebabnya, kamu lebih senang bercerita dengan keluarga, teman, atau orang lain dibanding dengan pasangan sendiri. Terasa lebih nyambung!
Memang sulit supaya kamu dan dia selalu satu frekuensi. Untuk mengatasinya, cobalah diskusikan hal-hal yang sama-sama kalian sukai. Ingat, tiap orang punya kelebihan dan kekurangannya. Jangan hanya karena dia gak nyambung terhadap satu topik yang kamu benar-benar suka, langsung menghakimi kalau dia bukan pasangan yang asyik.
3. Kalian sangat kompetitif

Ciri lainnya kalau kalian gak cocok secara intelektual, adalah iklim kompetitif yang sangat kental mewarnai hubungan kalian berdua. Memang, saling berkompetisi bisa membuat hubungan terasa menarik. Hanya saja, kalau sudah terlalu sering malah akan merusak hubungan itu sendiri.
Hubungan asmara yang sehat semestinya ada sikap saling suportif. Jika timbul keinginan untuk selalu merasa paling unggul, menandakan ada yang gak beres dalam hubungan asmara kalian.
4. Selalu membicarakan topik yang ringan

Bagaimana cara kalian berkomunikasi bisa menunjukkan banyak hal, terutama kondisi hubungan kalian yang sebenarnya. Selalu memilih topik ringan saat kalian sedang berdua, bisa menandakan hubungan kalian gak sedang baik-baik saja.
Kalian lebih memilih jalan aman untuk menyinggung topik-topik yang gak begitu merangsang pemikiran. Sayangnya, bila ini terus dilakukan akan berdampak buruk bagi hubungan. Kalian berdua jadi mudah dilanda kejenuhan!
5. Bersamanya sering membuat rendah diri

Hubungan yang sehat semestinya bisa bikin kamu nyaman dan percaya diri. Bila kamu sering merasa rendah diri, atau lebih banyak diam ketika sedang bersama pasangan, boleh jadi kalian berdua gak memiliki kecocokan secara intelektual.
Banyak pemikirannya yang berseberangan denganmu, sikapnya yang kerap merendahkan opinimu, bisa jadi tanda kalau dia merasa lebih superior. Seperti telah disinggung sebelumnya, bila kamu merasa terganggu dengan hal itu, komunikasikan pada pasangan.
Bila pasanganmu itu baik, pasti akan direspons dengan tepat, misalnya dengan berusaha mengubah sikapnya yang kerap merendahkan. Akan tetapi, kalau memang dia bukan pasangan yang baik, malah kamu yang disalahkan, dianggap terlalu baper.
Hubungan asmara memang gak mudah. Kamu gak bisa berharap akan bertemu pasangan yang selalu klik di sisi mana pun.
Akan tetapi, kalau kalian masih memiliki banyak kesamaan, hubungan kalian masih ada harapan. Sebaliknya, bila jurang perbedaan itu terlalu besar dan sulit sekali mengubah sikap, maka bisa disimpulkan kalau kalian memang bukan pasangan yang tepat satu sama lain.